in , ,

Gua Seplawan, Kawasan Wisata di Purworejo yang Menakjubkan

Goa Seplawan
Goa Seplawan

Gua Seplawan adalah salah satu destinasi lokal yang wajib dikunjungi saat berada di Yogyakarta. Gua bersejarah yang berada di Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah ini berbatasan langsung dengan wilayah Kulon Progo, Yogyakarta. Jika berangkat dari pusat kota Jogja, kita memerlukanwaktu perjalanan sekira 100 menit. Tentu harus melewati jalan naik-turun di daerah Kulon Progo.

Baca juga : Alun-Alun Trenggalek, Lokasi Asyik untuk Santai di Sore Hari

Replika arca Dewa (Dokpri)

Sebelum menyambangi gua ini disarankan untuk melakukan checking kendaraan. Dari Jalan Kaligesing menuju lokasi, kita dihadapkan pada jalanan tanah berbatu. Pun pemukiman penduduk masih sepi sehingga kesulitan jika harus meminta bantuan saat kendaraan macet. Lebih baik menggunakan kendaraan roda dua karena banyak tikungan tajam yang menghadang. Namun demikian kita bisa menikmati angin pegunungan
yang sejuk dalam perjalanan.

Usai lelah berpacu dalam perjalanan, kita akan disuguhi tulisan Goa Seplawan yang terlihat dari parkiran. Tiket masuk masih ramah kantong dengan harga Rp 5.000,-/orang dan parkir motor Rp 2.000,-. Kebahagiaan bertambah tatkala petugas tiket ramah dan memberi arahan titik lokasi idola sebelum kita masuk kawasan. Durasi buka cukup panjang, dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.

Anak tangga di luar gua (Dokpri)

Gua ini memiliki sejarah yang unik, yaitu ditemukannya sebuah arca Dewa Siwa dan Dewi Parwati pada tanggal 15 Agustus 1979. Arca tersebut terbuat dari emas 22 karat dengan tinggi 9 cm, berat 2,5 kilogram. Arca tersebut disinyalir merupakan peninggalan masa Hindu Siwa. Kini replika arca Dewa dijadikan sebagai ucapan selamat datang dan spot menarik bagi wisatawan.

Pemandangan luar gua (Dokpri)

Puas berfoto di depan arca, kita akan disuguhi pemandangan tumbuhan hijau di sekitar gua. Berbagai macam tumbuhan seakan melambangkan kemakmuran area gua. Sebuah kolam kecil dan puing-puing batu juga menghiasi sisi luar gua. Pihak pengelola pun menampilkan tulisan caution unik di beberapa titik.

Misalnya tulisan bahasa Jawa “Sapa mlebu gawe ala cilaka, sapa metu gawe fitnah susah”. Tulisan tersebut berarti “Siapa yang masuk (gua) membuat kejelekan akan celaka, siapa keluar (gua) membuat fitnah akan kesulitan”.

Tangga di dalam gua (Dokpri)

Anak tangga putar dengan pegangan besi berwarna hijau mengantarkan kita ke dalam gua. Bau tanah dan air menjadi sajian khas di tengah gelapnya gua. Tetes-tetes air menambah kesan eksotis pada stalakmit dan stalaktit. Relief pada dinding gua menyerupai sirip ikan yang indah. Panjang gua yang berlumpur ini sekira 700 meter tanpa ujung (buntu). Sementara di titik tertentu terdapat jalur sempit yang  hanya bisa dilalui oleh satu orang. Siapkan sandal atau sepatu outdoor dan baju ganti jika ingin menjelajah gua.

Gazebo unik instagram-able (Dokpri)

Kawasan gua Seplawan menawarkan pemandangan eksotis dalam ketinggian. Beruntung pengelola menyediakan gazebo di sejumlah titik. Mulai dari gazebo sari kayu, batu, hingga bangunan permanen. Selain menjadi spot foto favorit, beberapa gazebo dilengkapi dengan stop kontak yang aktif. Tak ayal kondisi ini bisa dijadikan sebagai tempat meeting atau mengerjakan tugas di alam bebas.

Pemandangan atas gua (Dokpri)

Sebuah gazebo di kawasan atas gua merupakan titik batas wilayah Purworejo, Jawa Tengan dan Kulon Progo, Yogyakarta. Spot ini seringkali menjadi daya tarik bagi wisatawan. Pemandangan alamnya pun luar biasa sejuk berlatar langit dan gunung merapi serta kedua wilayah yang berbatasan.

Beragam fasilitas di area Gua Seplawan sudah memadai. Ada warung makan, kamar mandi, pendhopo, bahkan penginapan sederhana. Referensi yang menarik, bukan? Yuk mampir ke Gua Seplawan! Next

ramadan

Mengulik Keindahan Terumbu Karang Raksasa di Pantai Gili Asahan

Wisata Sidomulyo Batu

Belanja Bunga di Kawasan Wisata Sidomulyo Kota Batu