Masih pemula dalam mendaki Gunung? Gunung Andong bisa menjadi alternatif, memang kalah jauh dibandingkan gunung-gunung di sekitarnya seperti Merapi dan Merbabu. Tetapi cukup menjadi awalan yang pas untuk dicoba pertama kali. Jika anda tertarik menjadikan Andong sebagai referensi pendakian, simak pendakian berikut ini.
Baca juga : The Most Haunted Places in Jakarta, As Seen in the Movies
Basecamp Pendakian
Semua pendakian gunung selalu diawali dari basecamp. Ini adalah tempat kita mengatur ‘strategi’ naik gunung. Andong sendiri memiliki 6 basecamp pendakian, yaitu Dusun Sawit, Dusun Pendem, Dusun Gugik, dan Dusun Temu di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.
Dua lainnya di Dusun Kudusan dan Dusun Sekararum Kembangan, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Dari enam tempat tersebut, yang menjadi favorit adalah basecamp dusun Sawit. Di basecamp Sawit juga terdapat warung , anda bisa membeli kebutuhan logistik yang masih dirasa kurang di sini.
Pada tahun 2014, harga tiket retribusi masih sangat murah yaitu 3.000 rupiah. Usut punya usut sekarang harga tiketnya sudah mencapai 6.000 rupiah, tapi tentunya masih terjangkau bukan.
Waktu Tempuh
Pendaki biasanya memulai pendakian di dini hari agar bisa berburu sunrise di puncak. Pendakian dimulai sekitar pukul 3 atau 4 dini hari. Jangan lupa gunakan senter sebagai penerangan saat perjalanan. Pendakian sendiri memakan waktu sekitar 2 jam, tentunya kembali lagi kepada kemampuan setiap pendaki.
Jika ingin berjalan lebih santai dan tak terburu-buru, anda bisa memulai pendakian lebih awal agar tetap bisa melihat sunrise. Anda pun diperkenankan jika ingin berkemah di puncak.
Biasanya pendaki yang ingin menginap akan memulai pendakian sore hari sebelumnya dan bermalam satu malam di sana. Jangan heran jika sudah sampai di atas dan menjumpai area puncak yang penuh dengan tenda.
Jalur Pendakian
Jalur pendakian Andong adalah jalur yang ramah bagi pendaki. Melalui jalur Sawit misalnya, setelah melewati pintu gerbang pendakian, kita akan melewati hamparan perkebunan warga. Usai perkebunan anda akan memasuki jalur hutan.
Tak perlu khawatir tersesat karena petunjuk jalan sudah sangat jelas. Anda akan melewati anak tangga yang cukup menguras energi. Jika lelah, anda bisa berhenti sejenak untuk minum dan mengatur nafas. Jalur akan terus menanjak melewati bebatuan yang membentuk anak tangga alami.
Anda harus berhati-hati karena pada dini hari biasanya jalur agak licin. Menjelang puncak, jalur berubah menjadi tanjakan yang memutar dan area hutan akan semakin menghilang.
Puncak Andong
Gunung Andong memiliki empat puncak. Keempat puncak itu tersebut adalah Puncak Makam, Jiwa, Andong, dan Alap-alap yang membentang dari barat ke timur.
Puncak tertinggi adalah Puncak Andong, sedangkan Puncak Jiwa biasanya menjadi camping ground alias tempat berkemah. Puncak Makam, disebut demikian karena di puncak tersebut memang terdapat bangunan makam.
Di gunung Andong anda juga tetap bisa berselancar ria di media sosial. Di sini sinyal internet masih kencang tidak seperti di gunung kebanyakan. Anda pun bisa mengunggah foto-foto saat berada di jalur pendakian maupun saat di puncak tanpa khawatir susah sinyal.
Gunung Sejuta Umat
Seperti yang telah kita ketahui, Andong kini begitu populer. Gunung ini bagai magnet yang menarik ratusan pendaki setiap harinya untuk datang dan menyaksikan langsung keindahannya. Banyaknya pendaki yang datang lantas memunculkan julukan baru yaitu ‘Gunung sejuta umat’.
Ironisnya, pendaki yang datang kadang justru membawa masalah baru. Ada saja pendaki yang meninggalkan sampahnya di jalur pendakian. Andong kini kotor, tercemar dan berubah menjadi area tempat sampah masal.
Sebenarnya semua orang boleh mendaki, toh gunung bukan milik perseorangan, tapi sebaiknya selalu menaati semua peraturan yang telah disepakati termasuk membawa turun semua sampah.
Gunung Sejuta Keindahan
Alasan utama semua orang mendaki adalah mencari keindahan yang tak mereka temukan di kota besar dan Andong mempunyai semua itu. Matahari terbit di Andong adalah pemandangan terbaik untuk membuka awal pagi.
Saat cahaya mulai semakin terang, nampaklah mahakarya Tuhan yang begitu indah. Dari puncaknya kita bisa menyaksikan gunung Merbabu berdiri gagah, pongah dan tak acuh. Di bawahnya menghampar pemandangan hijau, rumah-rumah warga yang berderet-deret dan hamparan ladang yang menguning.
Bahkan jika beruntung, anda akan menyaksikan ‘samudera di atas awan’. Rasanya semua lelah pendakian terbayarkan sudah, benar-benar sebuah pendakian yang berkesan.
Bagaimana setelah menyimak ulasan di atas? Tertantang bukan untuk mencoba mendaki Andong? Tunggu apalagi, segera kemasi ranselmu dan memulai sebuah petualangan. Next