in ,

Jepang Ketemu Indonesia Jadi Indomen, Indomie Kuah Ramen! Tertarik Coba?

Indomen Hadirkan Kreasi Masakan Indomie Gunakan Kuah Ramen

Indomie Kuah Ramen
Indomie Kuah Ramen via Instagram.com/gagaldiett

Siapa tak kenal Indomie? Salah satu merk mie instan kenamaan Indonesia itu sudah dikenal hingga ke luar negeri dan bisa dimasak dalam beragam varian. Kreasi teranyar yang bisa Teman Traveler coba adalah Indomen alias Indomie Kuah Ramen.

Baca juga : 10 Destinasi Bulan Madu yang Terjangkau dan Memukau

Masakan unik tersebut dijajakan di salah satu sudut Mall Kota Kasablanka, Jakarta. Rasanya lain daripada yang lain, perpaduan gaya Indonesia dan Jepang. Penasaran? Yuk simak penjelasan berikut ini Teman Traveler.

Jajan Unik di Dalam Mal

Olahan indomi unik
Olahan indomi unik via Instagram.com/indomen.id

Lokasi jualan Indomen terbilang unik karena berada di lower ground Mal Kota Kasablanka, Jakarta. Pasalnya jarang sekali ada gerai menawarkan mie instan di dalam pusat perbelanjaan. Tentunya bisa jadi pilihan pas untuk Teman Traveler yang hobi menyantap Indomie dan berbagai olahannya.

Kehadiran Indomen juga semakin menambah varian kreasi olahan Indomie di Indonesia. Sebelumnya sempat viral mengenai donat berbahan indomie, onigiri indomie, dan masih banyak lagi. Dengan tambahan kuah ramen, tentu sajian Indomen bakal berikan nuansa berbeda.

Ada Beragam Pilihan Rasa

Indomen hadir dalam beragam varian
Indomen hadir dalam beragam varian via Instagram.com/indomen.id

Ada beragam variasi menu yang bisa Teman Traveler pilih di Indomen. Semuanya hadir dalam nama unik seperti ranjau, nuklir, creamy milk, dan gila. Terdapat pula varian standar seperti telur asin, bakso, serta original.

Jika Teman Traveler sedang sangat lapar, sebaiknya kalian memesan ‘ranjau’. Selain mie dan kuah kaldu, seporsinya juga disajikan bersama bakso sapi, telur, sambal nuklir, dan chasiu atau potongan daging ayam tipis – seperti yang biasa digunakan dalam sajian ramen.

Kuah Sesuai Lidah Lokal

Cita rasa menyesuaikan lidah lokal
Cita rasa menyesuaikan lidah lokal via Instagram.com/indomen.id

Teman Traveler tak perlu ragu menjajal Indomie Kuah Ramen karena rasanya sudah disesuaikan dengan lidah lokal. Penjualnya sengaja tidak menggunakan kuah ramen asli Jepang, seperti miso, shoyu, atau shio. Dipastikan rasa mie instan takkan terlalu banyak berubah.

Selain menggunakan bumbu instan, Indomie Kuah Ramen juga dimasak menggunakan kaldu ayam. Rasanya bakal lebih sedap, tajam, dan tentunya memanjakan lidah. Pastinya beda dari mie instan yang biasa Teman Traveler buat di rumah.

Topping dan Menu Lain

Sate Taichan Mozarella
Sate Taichan Mozarella via Instagram.com/ayupiutami

Jika belum puas dengan topping yang disajikan, Teman Traveler bisa menambah lauk ekstra. Beberapa pilihan yang tersedia antara lain telur, sate kulit, kornet, rendang, mozarella, dan sambal Indomen. Jangan sampai bingung memilih, meski semuanya memang terlihat sangat menggiurkan.

Selain menjual olahan indomie, kedai ini juga menawarkan sajian kekinian lain seperti sate taichan, ayam geprek, serta roti bakar ovomaltine keju oreo. Bisa jadi pilihan bagi Teman Traveler yanga sedang tak ingin makanan berkuah atau bercitarasa pedas.

Harga Terjangkau

Hadir dengan harga terjangkau
Hadir dengan harga terjangkau via Instagram.com/id.ceritakita

Indomie Kuah Ramen ditawarkan dengan harga cukup terjangkau. Varian ranjau misalnya, dibandrol seharga Rp36.800, sementara untuk versi orijinal bisa ditebus dengan Rp26.800 saja. Tidak terlalu membikin kantong bolong, bukan?

Itulah tadi gambaran singkat mengenai keunikan dan kelezatan Indomen, Indomie Kuah Ramen. Bagi Teman Traveler yang tertarik menjajal varian anyar olahan mie instan ini, segera saja meluncur ke Mall Kota Kasablanka, Jakarta. Bagaimana, adakah yang sudah pernah mencicipinya? Next

ramadan
Lounge Chair in sunset in white sand which is a very attractive tourist destination in bintan (c) Shutterstock

Bintan, a Magical Tourists Revelation

Bromo volcano at sunrise,Tengger Semeru National Park, East Java, Indonesia (c) Shutterstock

Bromo, The Sunrise at The Peaks of Java