Sukses menulis buku dan membuat film Teman Tapi Menikah yang diangkat dari kisah nyata pasangan selebritis Ayudia Bing Slamet dan Muhammad Pradhana Budiarto alias Ayu dan Ditto, ternyata baru-baru ini trailer Film Teman Tapi Menikah 2 baru saja dirilis di YouTube dan akan ditayangkan dalam waktu dekat. Di sisi lain, menjamurnya bisnis kedai kopi yang ada di Indonesia apalagi di daerah Ibukota Jakarta, suami-istri tersebut meyakini bahwa banyak masyarakat tetap akan butuh minuman kopi dan setiap coffee shop memiliki cita rasa yang khas.
Baca juga : Sate Kere Bu Dibyo, Kuliner di Pasar Beringharjo yang Kepulan Asapnya Bikin Ngiler
Keduanya merintis kedai kopi bertajuk Stuja Coffee akhir April 2019. Salah satu pertimbangannya: mereka adalah penyuka berat kopi. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat ketat di tengah usaha kedai kopi yang marak, pasangan ini menawarkan konsep yang unik. Suami istri yang menikah 2015 lalu ini mengusung konsep kedai kopi eco-friendly alias ramah lingkungan.
Kedai Kopi Eco-friendly
Kedai kopi ini tidak menggunakan plastik sebagai kemasannya. Minumnya pakai botol kaca yang bisa reuse oleh pengunjung. Boleh juga pengunjung bawa tumbler sendiri. Sedotannya juga bukan dari plastik.
Packaging dari coffee shop ini terbilang cukup unik, sangat ramah lingkungan. Gelas yang digunakan bukan dari plastik melainkan dari beling, setelah pemakaian bisa digunakan untuk menanam tanaman hidroponik. Selain itu sedotannya juga berbahan dasar bambu, jadi sudah pasti tidak akan merusak lingkungan karena mudah dihancurkan.
Selain itu, saat Teman Traveler take away coffee dari Stuja, pasti akan diberi ‘totebag’, bahan baku alami yang dapat diperbaharui seperti tepung singkong dan turunan minyak nabati. Itulah mengapa disebut sebagai ‘kantong nabati’.
Tempat dan Suasananya Nyaman
Coffee shop yang satu ini memiliki ruangan indoor dan outdoor. Ruangan indoor-nya cukup besar, dan ada beberapa meja untuk pelanggan. Saat memasuki coffee shop ini Teman Traveler akan merasakan suasana seperti berada di rumah, sejuk, nyaman dan asri.
Terdapat outdoor bagi Teman Traveler yang bosan dengan suasana di dalam ruangan. Halaman belakang yang tidak terlalu besar dengan kursi kayu di satu sisinya, juga banyak terdapat tanaman yang akan membuat udara menjadi sejuk. Uniknya di sisi pojok terdapat lampu yang bertuliskan ‘kopi ini tak seperti biasa, stuja’, di atapnya juga disediakan lampu gantung untuk memberi penerangan yang memadai saat malam hari.
Memiliki Banyak Varian Menu
Menu favorit di coffee shop ini adalah Es Kopi Susu Bumi, ada yang ukuran besar dan ukuran kecil. Ada dua menu untuk jenis coffee ini, yang light dan yang standar. Coffee jenis light diperuntukan bagi Teman Traveler yang tidak terlalu suka dengan kopi, jadi lebih creamy dan manis.
Selain itu terdapat menu coffee lainnya yang patut dicoba, seperti Espresso Rp 22.000, Americano Rp 25.000, Macchiato Rp 25.000, dan Piccolo, Rp 25.000. Soal rasa, Stuja Coffee menyajikan kopi dengan cita rasa agak kuat. Dan, ini jadi karakteristik kedainya. Sesuai dengan lirik lagu milik mereka, yaitu “kopi ini tak seperti biasa” dimaksudkan karena kopi ini adalah kopi untuk bumi.
Pelayanan dan Kebersihan Terjamin
Kedai kopi yang satu ini memiliki interior yang minimalis dan futuristik. Cocok banget bagi Teman Traveler yang membutuhkan spot-spot Instagramable waktu ngopi. Tempatnya yang bersih bakalan bikin tambah betah berlama-lama berada di sini. Selain itu, pelayanannya yang ramah dan cepat membuat pelanggan ingin kembali minum kopi di Stuja Coffee.
Stuja Coffee terletak di Jalan Cipete Raya No. 18-19, Fatmawati, Jakarta Selatan. Buka mulai jam 10.00 – 23.00 WIB. Harga menunya pun berkisar antara Rp 22.000 – Rp 38.000 saja, pokoknya di bawah Rp 50.000.
Tunggu apa lagi? Berwisata ke Jakarta Selatan makin banyak referensi tempat nih karena bisa berkunjung ke Stuja Coffee. Jangan lupa kongkow dan mangabadikan momen di kedai kopi yang satu ini ya, Teman Traveler! Next