Kue-kue tradisional Indonesia punya cita rasa dan bentuk yang beragam. Dari manis sampai asin, dari basah sampai kering. Semuanya lezat! Meski agak susah ditemukan, jajanan lawas masih bisa dibeli jika mau blusukan ke pasar tradisional. Di antara sekian banyak kue khas, jajanan tradisional berkuah punya penggemarnya sendiri. Segar, apalagi jika dinikmati di siang hari yang panas. Lalu, mana nih yang jadi favorite Teman Traveler?
Baca juga : 4 Kampung Arab di Indonesia Untuk Ngabuburit
1. Petulo
Petulo, jajanan tradisional berkuah yang tampilan, bahan dan citarasanya mirip dengan Putu Mayang, jadi salah satu takjil favorit di wilayah Banyuwangi saat Ramadhan tiba. Petulo terbuat dari tepung beras. Ia diuleni hingga kalis lalu diberi beberapa campuran pewarna makanan seperti hijau, pink dan putih. Adonan yang sudah siap kemudian dicetak menggunakan alat khusus, hingga hasilnya seperti mie, selanjutnya adonan tersebut dikukus selama 15 menit. Sementara kuah atau juruhnya terbuat dari santan dan gula merah. Teman Traveler yang akan berkunjung ke Banyuwangi, jangan lupa cicipi Petulo ya.
2. Surabi Kinca
Surabi Kinca, banyak ditemukan di wilayah Jawa Barat, salah satunya Bandung. Depot-depot yang menjual Surabi Kinca cukup menjamur di Kota Kembang ini. Salah satunya bisa ditemukan di Surabi Kinca Suji – Eka Rasa yang berjualan di kawasan Jln. Burangrang, Malabar, Lengkong. Surabi terbuat dari tepung beras yang dimasak di atas wajan tanah liat berukuran kecil. Ia kemudian disajikan bersama Kinca atau kuah santan dan gula merah, atau gula merah saja.
3. Kue Putri Mandi
Masyarakat Riau mengenal jajanan tradisional berkuah ini dengan nama Kue Buah Inai. Tetapi, lebih familiar dengan nama Kue Putri Mandi. Kue tradisional ini terbuat dari tepung ketan yang diadoni, diisi gula merah lalu dibentuk bulatan. Selanjutnya, ia disiram dengan santan. Saat liburan ke Riau, jangan lupa coba ya.
4. Lupis
Jajanan tradisional berkuah selanjutnya yang rasanya nagih datang dari tanah Sumatera. Ia banyak dijumpai di Padang atau Palembang hingga Pulau Jawa. Kue Lupis terbuat dari beras ketan putih, yang dibungkus menggunakan daun pisang. Jajanan tradisional ini berbentuk segitiga yang dimakan dengan kelapa parut dan saus gula merah. Rasanya gurih, manis dan mengenyangkan.
5. Apam Aceh
Apam bukan sekadar kue tradisional. Ia jadi bagian dari budaya dan tradisi yang berlangsung di masyarakat Aceh. Pada setiap Ra’jab, berlangsung tradisi Toet Apam (memasak apam) yang sudah dilaksanakan secara turun-temurun. Selain itu ada juga tradisi Kenduri Apam, jamuan yang berlangsung sebelum Isra Mi’raj. Bahan untuk membuat apam tidak berbeda jauh dengan surabi atau serabi. Ia dimakan bersama kuah yang terbuat dari santan dan gula.
6. Bolu Peca
Jajanan tradisional berkuah selanjutnya yang harus Teman Traveler coba adalah Bolu Peca. Ia salah satu kue tradisional khas Sulawesi Selatan. Bolu Peca teksturnya seperti sponge cake. Ia disajikan dengan kuah gula merah. Sajian ini cocok sekali dimakan bersama teh tawar hangat.
7. Biji Salak atau Candil
Siapa suka Biji Salak? Biji Salak yang ini bukan benar-benar biji dari buah, melainkan sajian tradisional yang terbuat dari tepung kanji dan ubi kuning. Adonan tersebut kemudian dibentuk bulatan. Ia lalu disiram dengan kuah dari santan, gula merah dan sejumput garam. Rasanya? Manis dan gurih!
8. Bubur Sumsum
Jajanan tradisional berkuah yang satu ini banyak ditemukan di beberapa daerah. Variannya cukup banyak. Ada Bubur Sumsum berwarna putih dan hijau. Ada yang hanya disiram dengan kuah gula merah, dan ada yang disiram dengan kuah santan. Di beberapa penjual, Bubur Sumsum biasa juga disajikan dengan sagu mutiara.
9. Bubur Hintalu Karuang
Bubur Hintalu Karuang banyak dijadikan menu berbuka puasa oleh masyarakat Banjarmasin. Dalam bahasa Banjar, hintalu artinya bulatan telur dan karuang artinya sejenis burung. Ya! Kuliner khas yang satu ini memang berbentuk bulatan-bulatan kecil. Ia kemudian disiram dengan saus santan dan gula merah. Tampilannya sama dengan Bubur Candil/Bubur Biji Salak.
Berkunjung ke suatu daerah dan menikmati destinasi wisata alam hingga budayanya, tidak lengkap tanpa jajan. Nah! Jajanan tradisional berkuah di atas bisa banget jadi pilihan. Terutama jika Teman Traveler memang penggemar kue-kue tradisional. Mau coba yang mana dulu, nih? Next