Siapa sih yang tidak tahu Kota Surabaya? Ibukota Jawa Timur ini selalu jadi daya tarik tersendiri, termasuk mereka yang ingin berwisata jelajah Surabaya. Nah kalau kalian cuma punya waktu sebentar buat berwisata, bus House of Sampoerna jadi solusinya! Kalian bisa ikut tur kota Surabaya dengan menaiki bus ini.
Baca juga : Lake Tahoe di Nevada, Danau Misterius yang Terbentuk dari Salju
Cara ikut tur keliling bus House of Sampoerna
Pertama, kalian harus daftar via online ke website House of Sampoerna atau bisa langsung datang ke lokasi. Karena ketersediaan kursi bus terbatas, lebih baik booking dari jauh-jauh hari ya!
Nantinya di tiap bus akan didampingi oleh guide tour yang siap menjelaskan berbagai macam hal tentang Surabaya. Per sesi biasanya ada 2 sampai 3 tempat yang di kunjungi.
Saya sendiri mengikuti jadwal pk 15.00 WIB dengan tujuan Pelabuhan Syahbandar, pelabuhan tertua dan pertama di Surabaya, kemudian lanjut ke pasar Pabean yang letaknya berdekatan. Ditemani guide tour yang bernama mas Adjie, kami berwisata jelajah Surabaya selama lebih dari 2 jam.
Berkunjung ke Pelabuhan Menara Syahbandar Kalimas
Setelah keluar dari House Of Sampoerna, kami berhenti di sebelah Jembatan Merah, kemudian menyusuri sepanjang jalan sungai dengan berjalan kaki bersama wisatawan lain.
Konon, pelabuhan yang ada di Surabaya bermula dari daerah di sekitar Jembatan Merah ini. Ada tangga di samping sungai untuk memudahkan mengambil barang dagangan. Di tengah sungai ada pohon-pohon yang sengaja ditanam sebagai penghalang perahu-perahu yang nekad kabur menghindari bayar pajak bea cukai.
Yang menarik, ada menara yang berada di pinggir sungai Kalimas sebagai pos penjagaan di era 1920. Menara ini berfungsi untuk memantau perahu dari kejauhan. Lambang kota Surabaya dan Hindia Belanda menjadi penghias di sisi kanan dan kirinya. Kini Menara Syahbandar sudah tidak di gunakan dan menjadi bangunan cagar budaya yang dilindungi undang-undang.
Melihat Sejarah di Pasar Pabean
Letak Pasar Pabean tidak jauh dari Menara Syahbandar, hanya perlu berjalan sejauh 200 meter di gang sempit yang ditunjuk kemudian ada pintu masuk menuju pasar tersebut.
Pasar tertua di Surabaya ini berdiri dari tahun 1849 dan beberapa kali mengalami renovasi. Karena pasar ini juga cukup dekat dengan laut, maka banyak pedagang yang menjual ikan basah dan juga kering. Selain ikan-ikanan, ada juga bumbu dapur dan jenis bahan masak lainnnya yang dijual disini.
Setelah puas mendengarkan guide tour bercerita tentang seluk beluk 2 tempat tadi, kami berjalan keluar menunggu bus House Of Sampoerna yang membawa pergi tadi. Sangat senang rasanya bisa mengetahui tempat bersejarah di Surabaya. Keren kan! Next