Indonesia memiliki beragam kain tradisional khas daerah-daerah di nusantara. Salah satunya adalah kain batik yang sudah mendunia, bahkan di Pulau Jawa tersebar kampung-kampung yang mendedikasikan diri untuk pelestarian batik diantaranya Kampung Batik Ngasem Jogja dan Kampung Batik Kauman Pekalongan. Tdak hanya di Pulau Jawa, Kalimantan pun mempunyai kampung batik khas Kalimantan Selatan disebut kain Sasirangan. Seperti apa sih kampung ini? Yuk disimak ulasan berikut!
Baca juga : Explore the Djuanda Forest Park, a Jungle in a City
Pusat Pembuatan Kain Sasirangan di Banjarmasin
Kampung Sasirangan terletak di Kota Banjarmasin tepatnya di Jalan Seberang Masjid, merupakan pusat pembuatan batik khas Kalimantan Selatan yang disebut Kain Sasirangan. Teman Traveler bisa singgah ke kawasan yang telah menjadi objek wisata pusat oleh-oleh kain dan baju Sasirangan semenjak tahun 2010 ini. Teman Traveler bisa melihat secara langsung proses pembuatan kain Sasirangan di kawasan ini.
Kain Sasirangan Khas Banjarmasin
Kain Sasirangan khas Kalimantan ini, sama seperti batik yang ada di Pulau Jawa, dibuat dengan cara tradisional. Menggunakan bahan perintang seperti tali atau benang, sehingga bagian-bagian tertentu tidak terkena zat pewarna. Motifnya beragam, diantaranya gigi haruan dan jumputan. Terdapat pula motif gradasi, perpaduan antara motif tradisional dengan motif laba-laba atau bunga, dan lainnya. Motif gradasi seperti itu cukup populer di kalangan pelancong muda.
Makna Sasirangan
Sasirangan berasal dari kata sirang yang dalam bahasa lokal berarti diikat. Kain yang sering disebut juga sebagai kain celupan karena proses pembuatannya, kain diikat lalu dicelupkan ke zat pewarna. Lama pengerjaan tergantung pada banyaknya warna dan kerumitan pola.
Kain Sasirangan dahulu hanya digunakan saat acara adat dalam bentuk ikat kepala atau sabuk untuk laki-laki, perempuan memakai kain Sasirangan sebagai selendang, kerudung, atau kemben. Bahkan sebelum itu, kain ini hanya digunakan untuk kesembuhan bagi orang yang tertimpa penyakit. Namun lama-lama, Sasirangan dapat dipakai untuk sehari-hari dan telah menjadi kain khas Kalimantan Selatan.
Berburu Kain Sasirangan
Kain Sasirangan dapat dijadikan beragam produk pakaian, sebut saja baju perempuan dan laki-laki formal dan non-formal, kerudung, tas, taplak meja, dan banyak lainnya. Teman Traveler bisa membawa pulang kain khas Kalimantan Selatan ini di Kampung Sasirangan, dengan harga beragam mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah ditentukan oleh bahan dasar kain. Tentu yang berbahan dasar kain sutra asli harganya lebih mahal sekitar Rp250 ribu per dua meter, sedangkan dari yang berbahan kain katun, satin, dan jenis lainnya cukup merogoh kocek Rp85 ribuan.
Teman Traveler tertarik untuk mengetahui bagaimana pembuatan kain Sasirangan? Bisa nih singgah di Kampung Sasirangan, letaknya cukup strategis bersebelahan dengan Pasar Lama dan mudah diakses dengan angkot. Adakah yang sudah pernah berkunjung ke sini? Next