Kenang Glenn Fredly, Ini 17 Potret Travelingnya dari Lautan Seram hingga Manhattan

11. Meski takut dengan ketinggian, Glenn tetap berani naik ke Pohon Merbau demi melihat kecantikan burung-burung maluku

View this post on Instagram

Saat di tengah Hutan Manusella, gue naik ke pohon Merbau kayu besi, pohon yg jadi tempat pengintai burung endemik Maluku dengan ketinggian 50 Meter..Gue phobia ketinggian tapi demi melihat kecantikan burung-burung endemik Maluku,seperti kakak tua oranye,Pombo,toa-toa,nuri dll gue harus mengalahkan phobia tinggi ini 😂… 📷 by Ray Latuihamallo @raypl

Baca juga : 4 Wisata di Purwakarta dari Ketinggian, Spot Sempurna Menikmati Sunrise hingga Sunset

A post shared by Glenn Fredly (@glennfredly309) on Feb 4, 2017 at 3:22am PST

12. Indahnya pantai-pantai di Seram juga terlihat bikin Glenn terpesona

View this post on Instagram

Negri Sawai..Seram,Maluku Tengah..Terlalu indah negri serta adat & budaya hidup persaudaraan di Negri Sawai ini, Maluku hari ini bukan hanya jadi laboratorium perdamaian bagi dunia namun juga jadi salah satu penyanggah penting bagi endemik & ekosistem untuk hutan & lautnya..Beta cinta & katong harus jaga Maluku manise..MENA!

A post shared by Glenn Fredly (@glennfredly309) on Feb 3, 2017 at 9:52pm PST

13. Glenn mengaku salah satu alasannya traveling ke Manhattan adalah karena sejarahnya.

View this post on Instagram

Kota dibelakang gue adalah Manhattan,NewYork. Ini sedikit ringkasan sejarah ttg kota dibelakang gue & ini alasan utama kenapa gue mau ke NewYork.. Sejarah : Untuk mengakhiri perang antara keduanya, Belanda dan Inggris pada 31 Juli 1667 menandatangani sebuah perjanjian damai. Perjanjian tersebut dikenal dengan Perjanjian Breda, persis seperti nama kota tempat perjanjian tersebut ditandatangani. Salah satu konsekuensi dari perjanjian tersebut adalah tukar guling dua wilayah kekuasaan. Belanda menyerahkan New Amsterdam (sekarang Manhattan) sementara Inggris menyerahkan Pulau Rhun, pulau terpencil dari gugusan Kepulauan Banda,Maluku. Belanda mengamankan posisinya dalam monopoli rempah, mengusir Inggris dari Pulau Rhun yang menghasilkan pala, satu dari beberapa jenis rempah yang pada masa itu dianggap lebih bernilai dibanding emas. Hampir 350 tahun setelah hari itu, New Amsterdam atau yang akhirnya dikenal dengan Manhattan–sebuah kawasan kumuh yang tak berharga menjelma jadi salah satu pusat kebudayaan manusia modern, sementara Pulau Rhun yang pernah diperebutkan menjadi tidak lebih dari sekedar pulau terpencil di Timur Indonesia, sebuah tempat yang pernah diburu karena keberadaan rempah-rempah namun kini hilang dari peta dunia. #RhunBanda #Manhattan #IndonesiaUS

A post shared by Glenn Fredly (@glennfredly309) on Dec 27, 2016 at 1:50am PST

14. Selain itu, Glenn juga menikmati jalanan ramai di New York dengan gedung-gedung pencakar langitnya

View this post on Instagram

NYC

A post shared by Glenn Fredly (@glennfredly309) on Dec 20, 2016 at 12:29pm PST

15. Dengan balutan baju berwarna putih, Senja di Parangtritis membuat Glenn tampak memesona

View this post on Instagram

Senja Parang Tritis…

A post shared by Glenn Fredly (@glennfredly309) on Aug 19, 2016 at 3:45am PDT

16. Glenn juga pernah berkunjung ke Candi Prambanan, destinasi yang terkenal dengan kisah Roro Jongrang

View this post on Instagram

Candi Prambanan.. Candi Brahmana..

A post shared by Glenn Fredly (@glennfredly309) on Feb 8, 2016 at 4:41am PST

17. Di Maluku, Glenn sepertinya paling suka menjelajah pantai-pantai yang indah

View this post on Instagram

#PulangNegri Maluku

A post shared by Glenn Fredly (@glennfredly309) on Dec 17, 2013 at 7:14pm PST

Itulah beberapa potret perjalanan Glenn Fredly ke berbagai tempat yang indah. Kepergian Glenn adalah kehilangan yang besar bagi penikmat musik tanah air. Selamat Jalan Bung Glenn, karyamu abadi. Next