Teman Traveler pasti sudah tidak asing lagi dengan makanan ringan sekelas keripik atau seriping bukan? Rasanya yang gurih dan renyah membuah makanan jenis keripik ini laris manis di pasaran. Bahkan hampir semua lapisan masyarakat dari orang biasa sampai pejabat, dari anak-anak hingga orang dewasa nampaknya menyukai jajanan yang satu ini. Namun, Teman Traveler patut mencicipi salah satu jajanan keripik yang tidak biasa. Penasaran dengan keripik unik yang akan kita bahas? Yuk, simak ulasan berikut.
Baca juga : Tak Cuma Nemo, Kamu Dapat Bertemu Hewan Eksotis Ini di Laut Indonesia
Bahan Baku : Limbah Pohon Pisang
Keripik yang belakangan mulai muncul di Kabupaten Purbalingga ini tergolong unik. Bukan berbahan baku pisang, talas, atau singkong seperti pada umumnya, keriping yang satu ini justu berbahan dasar berupa limbah pohon pisang. Keripik pelepah pisang hasil karya Pak Alip, salah satu warga Brobot, Purbalingga ini memang terbilang istimewa. Memanfaatkan limbah pohon pisang untuk diolah menjadi jajanan yang renyah bukan perkara mudah.
Pasalnya sebelum akhirnya memutuskan menjual keripik olahannya ke pasaran, Pak Alip dan istrinya Bu Cici, harus berulang kali melakukan uji coba hingga akhirnya menemukan komposisi, bahan baku, dan ukuran yang pas untuk menciptakan keripik pelepah pisang seperti sekarang ini. Dalam proses produksinya, Pak Alip mengaku hanya menggunakan pohon yang sudah berbuah. Selain memanfaatkan limbah, pemilihan pohon pisang yang telah berbuah juga membuat rasa gatal akibat getah menjadi hilang.
Bukan Sembarang Pohon Pisang
Keripik pelepah pisang ini tidak dibuat dengan bahan baku dari sembarang limbah pohon pisang. Untuk menciptakan rasa terbaik, proses produksi hanya menggunakan limbah pohon pisang jenis kapokan atau yang sering dikenal dengan pisang kepok. Pisang jenis ini memang terkenal dengan rasa dan bentuknya yang khas sehingga sering digunakan untuk membuat seriping dan pisang goreng yang enak. Selain itu, jantung dari pohon pisang kepok juga dapat diolah menjadi makanan.
Menurut pemilik usaha yang baru muncul sekitar bulan Juni 2019 lalu, jenis pohon pisang lain akan terasa gatal dan lebih banyak getahnya, sehingga rasa keripiknya lebih sepet dan tidak nikmat. Oleh karenanya, dalam proses produksi keripik pelepah pisang ini hanya memanfaatkan limbah pohon pisang jenis Kepok untuk menghasilkan keripik pelepah pisang dengan rasa dan kualitas terbaik.
Harga dan Varian Rasa
Keripik pelepah pisang ini dibanderol dengan harga Rp.10.000,- per bungkus. Satu bungkus penuh berisisekitar 100 gram keripik pelepah pisang. Jika Teman Traveler tertarik menjadi reseller keripik pelepah pisang asal Purbalingga ini, akan diberikan harga khusus yaitu sebesar Rp.9.000,- per bungkus, bahkan jika Teman Traveler mengambil dalam jumlah ratusan akan dibanderol dengan harga lebih murah yaitu sebesar Rp.8.000,- per bungkus.
Keripik pelepah pisang “Michi” ini memiliki empat varian rasa yang berbeda, yaitu rasa balado, jagung manis, keju, dan original. Namun, jika Teman Traveler penasaran ingin mencicipi seperti apa rasa asli pelepah pisangnya, Teman Traveler bisa mencicipi yang rasa original saja karena lebih jelas khas rasa dan gurihnya.
Alamat Rumah Produksi
Keripik pelepah pisang produksi asal Purbalingga ini belum memiliki toko dan tempat pajang khusus. Namun, Teman Traveler bisa langsung menuju ke rumah produksinya langsung di Brobot Rt 17/ Rw 05, Brobot, Purbalingga. Rutenya, dari arah Bobotsari Teman Traveler tinggal lurus mengikuti jalur utama menuju arah Purbalingga. Kurang lebih sekitar 12 km atau 15-20 menit. Setelah sampai di perempatan Brobot, belok kiri. Kurang lebih 5 rumah setelah SD Negeri 2 Brobot. Jika kalian sedang ada di Alun-alun Purbalingga, Teman Traveler bisa terus mengikuti jalan utama arah Pemalang. Kemudian di Perempatan Brobot belok kanan.
Itulah ulasan mengenai keripik pelepah pisang yang super krispi. Bagaimana Teman Traveler tertarik untuk mencicipi jajanan unik yang satu ini? Selamat berwisata kuliner di Purbalingga ya! Next