in , ,

Viral Foto Komodo Mengadang Truk, Bagaimana Faktanya?

Foto Komodo Mengadang Truk
Foto Komodo Mengadang Truk

Tengah hangat diperbincangkan di dunia maya terutama oleh para aktivis lingkungan dan satwa, sebuah foto viral seekor komodo yang terlihat tengah mengadang truk dengan jarak yang sangat dekat. Hal ini berakibat munculnya banyak sekali kritikan dari warganet

Baca juga : Wisata Pantai Timur Tengah Selatan, Pesona Alam yang Masih Terpendam

Pembangunan “Jurassic Park”

Setelah ditetapkannya Kawasan Taman Nasional Komodo menjadi salah satu bagian Destinasi Super Prioritas berdasaran amanat Presiden, kini pemerintah semakin gencar melakuakan pembangunan infrastruktur, terutama di Pulau Rinca yang menjadi salah satu dari lima pulau yang menjadi habitat komodo.

Mengutip dari Instagram Kementrian LHK sebagai tanggapan atas viralnya foto tersebut, mereka membenarkan jika foto tersebut diambil di Pulau Rinca tepatnya di Loh Buaya. Ada sekitar 15 ekor komodo yang berkeliaran di area tersebut dari total populasi dalam pulau yaitu 66 ekor.

Kementrian LHK menambahkan, selama proses pembangunan ada 5-10 petugas yang memastikan keamanan reptil purba ini.

Rancangan Desain
Rancangan Desain Geopark via IG @kawanbaikkomodo

Nantinya Kawasan Taman Nasional Komodo akan dijadikan destinasi wisata premium kelas dunia berkonsep geopark. Banyak yang menyebutnya sebagai “Jurassic Park”.

Pembangunan ini meliputi penataan kawasan, jalan, hingga sanitasi yang langsung berada di bawah Kementrian PUPR dan merupakah insisasi dari Luhut Binsar Pandjaitan pada 2019 lalu saat menjabat sebagai Menko Bidang Kemaritiman.

Respon Publik Terhadap Keberlangsungan Konservasi

Komodo merupakan hewan jenis reptil yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor 106/MENLHK/SEKJEN/KUM.1/12/2018. Hewan ini hanya ada di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada 1991.

Meskipun digadang “Jurassic Park” di Pulau Rinca nantinya memiliki konsep geopark yang mengedepankan konsep terpadu dan berkelanjutan, hal ini tetap disayangkan oleh berbagai kalangan karena prosesnya yang merubah kondisi tempat komodo tinggal.

Banyak orang mengungkapkan kekecewaan mereka yang terlihat ramainya tagar #SaveKomodo di Twitter.

Publik berpendapat bahwa pembangunan ini justru berpotensi membawa pengaruh buruk dan mengganggu komodo di habitat aslinya. Banyak orang menyayangkan bahwa pembangunan tersebut berlangsung di wilayah konservasi yang seharusnya bisa melindungi satwa dari berbagai ancaman.

Komodo
Komodo via IG @fathuribrahim_

Karena semakin banyak alat berat dan kendaraan masuk, dikhawatirkan hal ini dapat mengusik komodo di habitat aslinya sendiri, sehingga membawa dampak pada proses berkembangbiak, tingkah laku, hingga kemampuan survival komodo itu sendiri.

Salah satu yang lantang melakukan protes kepada pemerintah terhadap proyek pembangunan di Taman Nasional Komodo adalah akun Twitter @KawanBaikKomodo.

Akun tersebut turut menyebutkan bahwa proyek Jurassic Park ini bukan hanya berdampak buruk bagi komodo, namun penduduk asli yang disebut sebagai Ata Modo, yang sudah mendiami pulau sejak ribuan tahun. Ada banyak kekhawatiran akan tergesernya adat dan ekonomi lokal karena proyek di Taman Nasional Komodo ini.

Ditutup Sementara

Melalui pengumuman resmi Balai Taman Nasional Komodo, Resort Loh Buaya kini ditutup sementara untuk kunjungan wisatawan terhitung sejak 26 Oktober 2020 hingga 30 Juni 2021 selama upaya penataan sarana dan prasarana di lokasi tersebut.

Bagaimana menurut kalian tentang “Jurassic Park” ini? Apakah bisa menjadi solusi konservasi, atau justru dapat menimbulkan masalah baru di kemudian hari? Next

ramadan

Pantai Pangasan, Keindahan Tersembunyi di Pacitan

Janjang 1000 Koto Gadang “The Great Wall” bernuansa kearifan lokal