Kuliner Indonesia memang terkenal akan kelezatannya. Salah satu alasannya karena memakai bumbu seperti rempah-rempah di setiap masakannya, seperti kuliner di Aceh. Satu yang selalu ada di hari-hari perayaan besar dan tidak ada di daerah lain, yaitu Kuah Beulangong. Bukan sekedar masakan, kuliner ini juga punya makna mendalam bagi masyarakat Aceh, terlebih dengan rahasia kelezatan yang tak terduga. Seperti apa sih rasa dan keunikan dari kuah beulangong itu?
Baca juga : 4 Tempat Nongkrong Jadul di Bandung, Asyik untuk Makan dan Ngumpul
Bahan-Bahan yang Digunakan
Kuah beulangong merupakan kuliner yang akrab juga dengan nama gulai kambing. Berbahan dasar daging kambing dan nangka muda yang dimasak di belanga (kuali besar yang terbuat dari tanah liat) ini juga potongan pisang kepok sebagai tambagan. Tak ketinggalan menggunakan cabai kering, kelapa gongseng, kayu manis, dan beberapa bumbu lainnya. Ketika dimasak, aroma rempahnya terasa semerbak dan menggoda.
Dimasak Pada Hari Besar
Kuah ini biasanya dimasak pada saat hari-hari besar umat muslim seperti maulid Nabi, juga perayaan kenduri lainnya. Masyarakat Aceh percaya bahwa kuah beulangong merupakan ulee dari makanan (kepala makanan). Sudah menjadi tradisi bagi warga Gampong Lamdom bahwa masakan ini sebagai perekat tali silaturahmi dan membangun persatuan. Pada zaman kesultanan, kuah ini dibagikan kepada masyarakat-masyarakat sebagai bentuk rasa syukur.
Proses Memasak Kuah Beulangong
Untuk memasak kuah ini biasanya dilakukan selepas subuh. Puluhan warga menyiapkan bahan untuk memasak. Selagi menyembelih kambing, sebagian warga juga ada yang bertugas meracik bumbu. Kemudian daging dimasukkan ke dalam belanga dan diaduk dengan tambahan air. Sebelum daging menjadi empuk, potongan nangka ditambahkan terlebih dahulu. Warga yang bekerja sebagai pengaduk belanga tidak boleh beranjak, karena kuah harus selalu diaduk agar bumbu tidak berkerak di bagian bawah belanga.
Penggunaan Ganja Sebagai Penyedap Rasa
Penggunaan ganja dipercaya menjadi salah satu penyedap kuah beulangong. Seperti dilansir dari Merdeka.com, biji ganja yang digiling bisa membuat daging lebih empuk serta memberikan cita rasa yang lebih sedap. Namun seiring dengan ketatnya aturan peredaran ganja, banyak masyarakat Aceh yang kesulitan mendapatkan biji ganja untuk keperluan masakan tersebut.
Hal di atas merupakan fakta menarik yang terdapat pada Kuah Beulangong, makanan khas Aceh yang ternyata punya rahasia kelezatan yang mengejutkan. Sekalipun tanpa biji ganja, namun lezatnya kuah beulangong dipastikan tak berkurang. Nah, siapa di antara Teman Traveler yang pernah mengkonsumsi kuliner ini? Bagikan di kolom komentar ya! Next