Pertumbuhan ibukota semakin pesat dari tahun ke tahun. Gedung pencakar langit semakin banyak menjulang di Jakarta. Begitu pun dengan tumbuh kembang kuliner Jakarta. Seperti kawasan Pantai Indah Kapuk yang menjelma menjadi sentra kuliner serba ada. Namun meskipun terdesak oleh perkembangan dan munculnya berbagai macam makanan baru, kuliner legendaris Jakarta ini tetap bertahan.
Baca juga : Pacar Sekeren Taylor Swift? Ajak Ngedate di Tempat Ini!
Ragusa Es Italia
Sejak tahun 1932, Ragusa Es Krim telah mendinginkan lidah masyarakat Batavia. Saat ini lokasinya berada di Jalan Veteran I No. 10, Jakarta Pusat. Ragusa didirikan oleh dua bersaudara asal Italia, Luigi Ragusa dan Vincenzo Raguza. Kelezatan es krim ini tak lain karena olahannya menggunakan susu sapi murni yang kemudian diolah menjadi es krim. Toko ini menyajikan tujuh rasa dasar es krim yang meliputi coklat, vanila, mocca, stroberi, nougat, durian, serta rum raisin.
Nasi Goreng Kebon Sirih
Menu nasi goreng kambing ini juga sering menghiasi festival kuliner di Jakarta. Tak heran jika nama Nasi Goreng Kebon Sirih sangat populer di kalangan pecinta kambing. Selain menu nasi goreng kambing, yang menjadi andalannya, tempat ini juga menyajikan ragam kuliner yang tak kalah nikmat. Seperti nasi goreng ayam, sup kambing, dan sate kambing.
Gado-gado Direksi
Gado-gado yang berada di bilangan Pinangsia, Jakarta Barat, telah beroperasi sejak tahun 1967. Sepintas hidangan gado-gado di sini tak jauh berbeda dengan pada umumnya. Berisi sayur, telur rebus, dan kentang. Namun yang spesial adalah racikan bumbu yang menggunakan kacang tanah dari Blitar. Penggunaan nama Direksi sendiri diambil dari pelanggan yang kebanyakan berprofesi sebagai direksi bank di sekitarnya.
Martabak Pecenongan
Mencari martabak telur maupun manis bukan kegiatan yang susah untuk dilakukan. Di setiap kota pasti lebih dari selusin pedagang dapat ditemukan, begitupun di Jakarta. Namun Martabak Pecenongan, Jakarta Pusat, memiliki cita rasa yang khas. Adonan lembut dengan isi yang royal adalah cara paling tepat untuk menggambarkannya. Tempat yang telah buka sejak 1988 ini memiliki berbagai macam pilihan isian. Mulai yang tradisional hingga Toblerone dan Nuttela.
Kedai Zaenal Fanani
Kedai yang buka di bilangan Kebon Kacang VIII, Jakarta Pusat, telah buka semenjak tahun 1967. Berbeda dengan nasi uduk betawi, kedai ini tak menyajikan nasi uduk dengan jengkol. Namun yang menjadi andalan adalah nasi uduk dengan aneka lauk goreng. Seperti empal, ayam, tempe, hingga tempe dan tahu.
Dengan banyaknya sajian kuliner di Jakarta, mencari makanan yang nikmat tentu saja harus sedikit jeli. Jika pamornya sudah diakui, tentu saja rasa tidak mendustai. Kuliner apa lagi yang menurutmu pantas mendapat predikat legendaris? Next