in ,

Lembah Bada Sulawesi Tengah, Situs Megalitikum dengan Patung Sejak Abad ke-14

Menyaksikan Jejak Peradaban Sejak Abad ke-14 di Lembah Bada Sulawesi Tengah

Lembah Bada Sulawesi Tengah
Lembah Bada Sulawesi Tengah

Indonesia yang mempunyai sejarah panjang. Ada cerita dari zaman megalitikum, seperti terlihat pada Candi Borobudur karena adanya struktur punden berundak, juga di Pulau Nias dan Kampung Bena Nusa Tenggara Timur. Tak hanya itu, di Sulawesi pun terdapat situs megalitikum yang terletak di Lembah Bada, dikelilingi hamparan savana cukup luas di Kabupaten Poso. Ada fakta menarik apa mengenai situs bersejarah sekaligus destinasi wisata ini?

Baca juga : Sangalaki Island, a Diving Haven at Derawan

Patung-patung yang Telah Ada Semenjak Abad ke-14

Patung Palindo via Instagram @kelanasmarajaya
Patung Palindo via Instagram @kelanasmarajaya

Lembah Bada penuh hamparan savana. Teman Traveler akan menemukan patung-patung terbuat dari batu tersebar di kawasan ini. Salah satu yang terkenal karena tampak sedang tersenyum disebut Patung Palindo, berarti “sang penghibur”. Ada juga Langka Bulawa yang ukirannya seperti wanita, arti namanya adalah Ratu bergelang kaki emas.

Keberadaan patung-patung tersebut dipercaya sudah ada semenjak abad ke-14. Selain patung tersenyum tersebut, ada juga lainnya yang berjumlah kurang lebih 400 buah. Teman Traveler juga akan menemukan Kalamba, sebuah kolam terbuat dari ukiran batu besar.

Langka Bulawa via Instagram @krisprimandoyo
Langka Bulawa via Instagram @krisprimandoyo

Lembah Bada di Area Taman Nasional Lore Lindu

Lembah Bada via Instagram @samuel.mamoto
Lembah Bada via Instagram @samuel.mamoto

Lembah Bada atau biasa disebut juga Lembah Napu, berlokasi di area Taman Nasional Lore Lindu Provinsi Sulawesi Tengah, berjarak sekitar 30 kilometer dari Kabupaten Poso. Dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor selama lima jam perjalanan darat, namun kendaraan harus dipersiapkan dengan baik karena melewati jalur pegunungan. Taman Nasional Lore Lindu merupakan area pegunungan didominasi batuan granit, merupakan habitat satwa endemik Sulawesi Tengah seperti anoa, babirusa, kuskus marsupial, dan musang Sulawesi.

Misteri Keberadaan Patung-patung

Kalamba via Instagram @edhys_taeyank
Kalamba via Instagram @edhys_taeyank

Beberapa penelitian dilakukan untuk mengetahui asal muasal patung-patung megalitikum di Lembah Bada. Hingga kinin belum diketahui tujuan dibalik pembuatan patung-patung tersebut dan masih menyisakan misteri. Cerita versi penduduk lokal, mereka percaya bahwa bebetuan tersebut dulunya digunakan untuk ritual pemujaan kepada leluhur. Kisah lain menyebutkan bahwa patung-patung tersebut adalah jelmaan seorang pendosa yang dikutuk menjadi batu.

Foto Kalamba dari Atas via Instagram @natgeoindonesia
Foto Kalamba dari Atas via Instagram @natgeoindonesia

Rumah Tambi Khas Suku Lore di Area Lembah Bada

Rumah Tambi Suku Lore di Lembah Bada via Instagram @martinulpan
Rumah Tambi Suku Lore di Lembah Bada via Instagram @martinulpan

Terdapat Suku Lore tinggal di kawasan Lembah Bada, yang masih memegang kental adat istiadat. Kalau singgah di area ini, mereka akan dengan senang hati mempersilahkan tamu untuk menginap di tempat tinggal tradisional Suku Lore, yaitu rumah Tambi dengan bentuk unik. Berbentuk panggung seperti piramida. Tidak ada dinding seperti rumah pada umumnya, karena atapnya juga berguna sebagai dinding. Bangunan terbuat dari kayu dan bambu, sedangkan atap berbahan daun rumbia atau ijuk.

Rumah Tradisional Suku Lore via Instagram @sultengnews.id
Rumah Tradisional Suku Lore via Instagram @sultengnews.id

Tidak hanya sebagai destinasi wisata, Teman Traveler yang berkunjung juga bisa mengetahui jejak peradaban di masa lalu. Walau masih menjadi misteri tentang asal usulnya tersebut, namun disitulah letak keseruannya. Dapat dipelajari lebih lanjut terutama bagi penggiat sejarah. Teman Traveler sudah pernah mengunjungi situs megalitikum di Indonesia? Next

ramadan
Posto Dormire Jakarta, Hotel dengan Kolam Renang Transparan Pertama di Indonesia

Posto Dormire Jakarta, Hotel dengan Kolam Renang Gantung Transparan Pertama di Indonesia

Pulau Boracay dibuka kembali.

Kembalinya Pulau Boracay Setelah Sempat Dipenuhi Sampah, Wisatawan Mulai Bebas Bereksplorasi