Demo mahasiswa yang terjadi akhir-akhir ini mengundang banyak tepuk tangan warga Indonesia. Mereka rela berdesakan dan berpanas-panasan demi menyatakan pendapat tentang RUU yang dianggap kurang tepat. Masih berhubungan dengan demo, sebenarnya ada sejumlah tempat bersejarah yang pernah digunakan untuk menyampaikan aspirasi secara besar-besaran. Mau tahu apa saja? Simak beberapa lokasi demo di Indonesia berikut ini.
Baca juga : Sate Kambing Pak Nardi, Kuliner di Boyolali yang Cita Rasanya Turun-temurun
Lapangan Ikada
Tempat bersejarah pertama yang perlu Teman Traveler tahu adalah Lapangan Ikada. Pada tanggal 19 Agustus 1945 lalu, lapangan ini dipenuhi oleh kurang lebih 300 ribu orang untuk melakukan sebuah rapat besar. Mereka membawa poster-poster, bendera dan aksesoris penunjang lainnya untuk menunjukkan betapa cintanya mereka kepada Indonesia.
Rapat tersebut diselenggarakan untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa kemerdekaan adalah kehendak rakyat sendiri, bukan buatan Jepang. Selain itu, aksi ini untuk menjawab tantangan dari berbagai pihak yang ingin menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kini, Lapangan Ikada sudah menjadi bagian dari Monumen Nasional (Monas). Meski begitu, Indonesia tetap mengingat peristiwa bersejarah tersebut dengan memperingati Rapat Raksasa Ikada setiap tahunnya.
Jalan Juanda
Di tahun 1974, ada tempat yang menjadi saksi bisu demo besar-besaran di Indonesia. Yakni Jalan Juanda yang lokasinya hanya berjarak beberapa ratus meter dari Istana Negara. Pada saat itu, terjadi Peristiwa Malari (Malapetaka Lima Belas Januari). Malari dilakukan saat kunjungan Perdana Menteri Jepang, Tanaka Kakuei ke Indonesia. Kala itu, mahasiswa menganggap Jepang sebagai pemeras ekonomi negara karena mengambil 53% ekspor dan memasok 29% impor Indonesia.
Alhasil mahasiswa berdemo meminta pemerintah untuk menurunkan harga sembako dan mengurangi investasi dari luar negeri. Aksi turun ke jalan ini juga berakhir dengan kerusuhan besar.
Semanggi
Kemudian, tempat bersejarah lain adalah kawasan Semanggi. Pada tanggal 24 September 1999 silam, mahasiswa turun ke jalan menolak Sidang Istimewa MPR 1998 dan dwifungsi ABRI/TNI. Akhirnya, penembakan pun dilakukan oleh aparat ketika mahasiswa tengah duduk-duduk untuk memblokade jalan. Akibatnya, banyak mahasiswa yang tertembak dan meninggal seketika di jalanan tersebut.
Indonesia tak pernah melupakan peristiwa besar tersebut. Terbukti dari pihak Universitas Atma Jaya yang melakukan tur keliling ke lokasi Tragedi Semanggi setiap tahunnya. Rutenya mulai Universitas Katolik Atma Jaya, Taman Pemakaman Umum Pondok Rangon hingga Monumen Reformasi yang berada di Universitas Trisakti.
Gedung DPR/MPR RI
Lokasi lain yang bisa dijadikan wisata politik adalah Gedung DPR/MPR RI. Bangunan ini bisa dibilang menjadi langganan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya, lantaran pemerintah berkumpul di tempat tersebut.
Lokasi tersebut mulai dikenal sejak demo pada tahun 1998 yang dilakukan mahasiswa untuk menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatannya. Demo besar ini juga memakan banyak korban dan menjadi ketakutan bagi warga Indonesia. Kerusuhan dan unjuk rasa ini menelan banyak korban jiwa dan kerugian material.
Itulah tadi deretan lokasi demo di Indonesia yang peristiwanya masih ada di ingatan seluruh rakyat. Tempat-tempat tersebut bisa menjadi wisata politik bagi kalian yang ingin tahu lebih banyak tentang demo besar di Indonesia. Nah, semoga kejadian-kejadian seperti ini tak terulang lagi di kemudian hari. Setuju, kan Teman Traveler? Next