in , ,

Nekad Mengejar Lumba-Lumba di Teluk Kiluan

Nikmati pesona Lampung

via Shutterstock

Bagi Teman Traveler yang hobi touring naik motor, perjalanan ke Teluk Kiluan di Lampung bisa menjadi pilihan menarik. Jalur yang menantang dan diselingi pemandangan pantai-pantai indah di sepanjang pesisir Lampung akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Baca juga : Kue Keranjang Tek Kie, Bisnis Keluarga Lintas Generasi yang Selalu Jadi Buruan Saat Imlek

Perjalanan dari Jakarta

01_kiluan_B4C.jpg
Suasana di kapal ferry dari Pelabuhan Merak (c) Adhi Kurniawan/Travelingyuk

Dengan mengendarai sepeda motor, saya memulai perjalanan dari Jakarta selepas senja. Menyelinap di antara kemacetan ibukota, saya bergerak perlahan menuju luar Jakarta. Rute yang diambil adalah melintasi jalur jalan raya sepanjang Tangerang, Serang, dan Cilegon hingga sampai di Pelabuhan Penyeberangan Merak. Waktu tempuh dari Jakarta sekitar enam jam. Kondisi jalanan bagus dan lebar. Teman Traveler perlu hati-hati berkendara di antara truk-truk dan bus antarkota yang memadati jalur ini.

02_kiluan_zBv.jpg
Sampai di Pelabuhan Bakauheni (c) Adhi Kurniawan/Travelingyuk

Saya sampai di pelabuhan saat dini hari. Setelah menunggu sekitar satu jam, saya mendapat giliran untuk masuk ke kapal ferry. Penyeberangan dari Merak ke Bakauheni memakan waktu sekitar dua jam. Waktu selama berada di kapal ferry, Teman Traveler dapat istirahat sejenak melemaskan sendi-sendi yang kaku sembari menyantap makanan yang bisa dibeli di kantin kapal. Menjelang subuh, kapal ferry merapat di Pelabuhan Bakauheni. 

Singgah dan Jalan-Jalan di Bandar Lampung

03_kiluan_GSk.jpg
Istirahat sejenak di tengah perjalanan sembari menikmati keindahan pantai (c) Adhi Kurniawan/ ravelingyuk

Dari Pelabuhan Bakauheni, perjalanan berlanjut menuju kota Bandar Lampung. Kondisi jalanan mulus dan tidak terlalu ramai. Di rute ini Teman Traveler bisa memacu motor dengan kecepatan tinggi. Waktu tempuh sekitar dua hingga tiga jam melewati kota-kota seperti Kalianda dan Lampung Selatan.

Setelah tiba di Bandar Lampung, sebaiknya Teman Traveler tidak tergesa-gesa melanjutkan perjalanan ke Teluk Kiluan. Perlu jeda waktu untuk istirahat dan memulihkan stamina setelah menempuh perjalanan jauh.

Selama berada di Bandar Lampung, sembari istirahat kalian bisa mencicipi berbagai kuliner yang terkenal di Bandar Lampung seperti Bakso Sony, Pempek 123, Mie Inti, atau Locupan. Kopi robusta khas Lampung juga sayang jika dilewatkan begitu saja.

Melanjutkan Pejalanan ke Teluk Kiluan

09_kiluan_TNn.jpg
Pantai berpasir putih di sekitar Lampung (c) Travelingyuk/Adhi Kurniawan

Rute perjalanan dari Bandar Lampung menuju Teluk Kiluan melewati kawasan pesisir. Di sepanjang perjalanan terbentang pantai-pantai indah berpasir putih seperti Pantai Mutun, Pantai Sari Ringgung, dan Pantai Klara. Dijamin kalian tidak bosan di perjalanan.

04_kiluan_ngg.jpg
Perahu yang biasa digunakan untuk mengikuti kawanan lumba-lumba (c) Adhi Kurniawan/Travelingyuk

Setelah melewati pantai, perjalanan berlanjut dengan melintasi daerah pemukiman warga hingga sampai di gapura pintu masuk menuju Teluk Kiluan. Saya sampai di Teluk Kiluan tepat saat matahari terbenam. Total waktu yang dibutuhkan untuk touring naik sepeda motor dari Jakarta sampai Teluk Kiluan hampir sehari semalam.

Melihat Lumba-Lumba dari Dekat

10_kiluan_k0J.jpg
Lumba-lumba di Teluk Kiluan (c) Adhi Kurniawan/Travelingyuk

Teluk Kiluan dikenal dengan keberadaan kawanan lumba-lumba yang sering menampakkan diri di sekitar teluk. Untuk mendekat ke kawanan lumba-lumba, Teman Traveler harus naik perahu agar bisa ke tengah teluk. Para nelayan setempat menyediakan jasa penyewaan perahu sekaligus menjadi pemandu. Mereka tahu waktu dan lokasi yang pas di mana kawanan lumba-lumba menampakkan diri.

07_kiluan_5Sv.jpg
Seekor lumba-lumba muncul ke permukaan (c) Adhi Kurniawan/Travelingyuk

Perahu yang biasa digunakan untuk melihat lumba-lumba adalah perahu bercadik khas Lampung. Karena bentuknya ramping memanjang, setiap perahu maksimal dinaiki tiga orang.

Ketika kawanan lumba-lumba mulai tampak, nelayan mengarahkan perahu untuk mendekat. Sesekali ada lumba-lumba yang melompat ke udara lalu masuk lagi ke air. Kalian bisa melihat lumba-lumba dari dekat dan mengamati dengan jelas.

Menginap di Homestay Milik Warga Setempat

11_kiluan_VaC.jpg
Berbaur bersama anak-anak setempat (c) Adhi Kurniawan/Travelingyuk

Untuk akomodasi, Teman Traveler bisa menyewa homestay yang disewakan oleh warga setempat. Selain kamar untuk menginap, tuan rumah juga akan menyediakan makanan dan keperluan lain. Harga yang ditawarkan juga cukup ekonomis, tidak menguras isi kantong.

06_kiluan_Bpl.jpg
Punggung lumba-lumba tampak sekilas di permukaan air (c) Adhi Kurniawan/Travelingyuk

Berkendara sepeda motor dari Jakarta menuju Teluk Kiluan memang melelahkan. Namun, pengalaman dan keindahan alam yang ditawarkan menjadi sepadan.

Bagaimana, kalian berani mencoba? Next

ramadan
Tanaman Kantung Semar

Rumah Konservasi Nepenthes, Berani Ketemu Tanaman Karnivora?

Menikmati Buah Durian di Desa Sawahan Watulimo