Dikelola generasi ketiga Nyonya Meneer, Makuta Jamu Cafe sukses kawinkan minuman tradisional jamu dengan konsep ala millennial di Semarang. Namun agar acara nongkrong Teman Traveler di sini lebih maksimal, ada beberapa tips yang bisa kalian coba. Yuk, simak satu persatu.
Baca juga : Desa Tanah Lemo, Penghasil Kapal Pinisi Asli Suku Bugis
Datang Malam Hari
Makuta Jamu Cafe terletak di salah satu ruas jalan di kawasan Pecinan Semarang, tepatnya di Jalan Gang Pinggir no. 38 Kranggan, Semarang Tengah. Mereka buka tiap hari, mulai pukul 10.00 sampai 22.00. Teman Traveler bisa mampir saat siang, sore, maupun malam.
Buat Teman Traveler yang ingin suasana yang lebih cozy, sebaiknya datang malam hari saja. Lampu temaram yang menyinari tiap sudut kafe bakal bikin atmosfer ruangan jadi lebih syahdu. Interiornya akan nampak makin Instagenic dan artistik. Ngumpul bareng teman atau pasangan pun jadi makin menyenangkan.
Duduk di Bangku Meja Bar
Mengusung konsep open kitchen, Teman Traveler bisa pilih duduk di bangku meja bar untuk mendapat pengalaman berbeda. Di sini kalian bisa dengan leluasa melihat proses peracikan jamu hingga akhirnya dihidangkan ke meja.
Di titik yang sama Teman Traveler juga bakal merasakan ambience unik, berada di kafe modern dengan menu minuman racikan tradisional khas Semarang. Pasti bakal jadi pengalaman baru yang seru deh.
Pesan Jamu Seduh
Mengusung ‘Jamu Reinvented’ sebagai slogan utama, Teman Traveler wajib menjajal racikan jamu seduh yang menjadi menu utama Makuta. Supaya tidak salah pesan, kalian bisa membaca lebih dulu bahan-bahan dan khasiat yang terkandung dalam tiap racikan jamu. Semua keterangan tersebut sudah tersedia di daftar menu.
Lantaran dibuat dari bahan alami, cita rasa jamu seduh Makuta mungkin sedikit kurang familiar di lidah. Saya sendiri memilih Jamu Flugon yang dibuat dari seduhan kunyit, alang-alang, merica, kayu manis, dan jahe. Konon racikan ini berkhasiat mengusir capek dan flu. Rasanya cukup bikin lidah kaget, hingga bikin saya tak sanggup meminum sampai habis.
Namun, tenang Teman Traveler. Sebagai penawar sudah disediakan puding manis sebagai pencuci mulut. Jadi, tetap habiskan jamu supaya khasiatnya bisa lebih terasa di tubuh.
Wajib Coba Es Krim Jamu
Biar makin maksimal nongkrong di sini, jangan lewatkan kesempatan untuk memesan es krim jamu. Ya, Teman Traveler tak salah baca. Selain jamu seduh, Makuta juga sediakan olahan es krim yang unik. Bentuknya sama persis es krim biasa, namun rasanya tetap khas ala jamu.
Tak perlu khawatir bakal merasakan pahit atau sensasi rasa yang aneh. Untuk sajian ini Makuta memilih bahan-bahan yang lebih ‘ramah’ di mulut, seperti alang-alang, beras kencur, dan jahe. Teman Traveler pasti doyan.
Tapi jangan heran jika Teman Traveler nantinya menjumpai serat-serat rimpang di dalam sajian es krim jamu. Hal tersebut menjadi bukti kalau sajian ini benar-benar dibuat menggunakan bahan-bahan alami.
Beli Oleh-oleh
Terakhir, sebelum beranjak meninggalkan Makuta Jamu Cafe, Teman Traveler bisa sempatkan beli botanical drink atau camilan produksi Makuta sebagai buah tangan. Sebutlah minuman gula asam, beras kencur premium, sirup mint, kunir asem silky puding, mochi, dan kacang mete. Hayo, mau yang mana?
Nah, itulah tadi beberapa tips yang bisa Teman Traveler contek jika nanti berkesempatan singgah di Makuta Jamu Cafe. Dengan harga mulai Rp17.000, kalian sudah bisa nikmati jamu seduh atau es krim jamu yang khas Makuta. Jangan lupa mampir jika sedang menjelajah wisata Semarang ya. Next