Pandangan orang terhadap traveling memang berbeda-beda. Beberapa orang mengatakan bahwa traveling hanya menghambur-hamburkan uang. Ada juga yang bilang hanya untuk sekedar pamer. Tidak masalah, perbedaan pendapat itu wajar. Namun di balik berbagai macam persepsi itu, jalan-jalan dapat menjadi media mencari pengalaman sekaligus manfaat positif traveling untuk kehidupan.
Baca juga : Waduh! Modus Menginap di Hotel, Check Out Bawa Pulang TV
Menyadari Bahwa Perbedaan Perspektif Itu Nyata
Sebagian orang melihat sesuatu dari perspektifnya saja, tanpa mau melihat dari sudut pandang yang lain. Perlahan kebiasaan seperti itu akan hilang jika sering traveling. Karena kamu akan bertemu dengan orang-orang baru, sudut pandang baru, juga memahami bagaimana karakter dan orang lain.
Banyaknya Kejutan Membuatmu Menjadi Individu yang Siap
Dalam setiap perjalanan selalu ada hal di luar rencana yang terjadi, baik yang menguntungkan maupun merugikan. Seperti tersesat atau bingung memilih alat transportasi untuk sampai ke tujuan. Hal-hal seperti ini yang dapat membuat mental traveler semakin baik. Mereka terlatih untuk menemukan penyelesaian masalah dalam segala kondisi.
Menjaga Energi Positif dalam Diri
Semakin sering datang ke tempat-tempat baru membuat pikiran tidak jenuh. Karena itu raveler memeiliki pikiran selalu segar dan bahagia, berbeda dengan saat terjebak rutinitas yang terus berulang-ulang. Energi positif tersebut pastinya akan berpengaruh kepada lingkungan sekitar.
Bersyukur Itu Pasti
Tidak semua orang memiliki kesempatan untuk traveling. Penyebabnya bukan maslaha materi semata, tapi juga waktu. Karena itu jika kamu memiliki kesempatan untuk traveling, bersyukurlah. Materi hanya alat untuk membeli kebahagiaan namun tak semua kebahagiaan bisa didapatkan dengan uang.
Terjebak dalam rutinitas sehari-hari pasti akan membuat pikiran jenuh. Sesekali melangkahlah ke tempat-tempat baru. Dunia terlalu luas untuk disimak melalui layar kaca. Masih ingat kapan terakhir kali traveling ke mana? Next