in , ,

Memandang Alam Minangkabau di Puncak Pusaran Angin

Puncak Pusaran Angin keindahan alam bukit di Minangkabau mempunyai suasana unik seperti berada di pusaran angin

Pernah kah para Teman Traveler menikmati pemandangan di atas puncak perbukitan yang memiliki pemandangan hamparan danau, dan sejuknya angin membaluti sekujur tubuh. Ingin menikmati situasi penuh damai seperti itu? yuk simak ulasan berikut ini.

Baca juga : Ajaib, Gua di NTT ini Punya Kolam Air Asin!

Puncak Pusaran Angin di Payo Rapuih

puncak_pusaran_angin_3_RZc.jpg
Pemandangan alam yang dapat dilihat dari Puncak Pusaran Angin di Payo Rapuih. (c) Noli Hendra/Travelingyuk

Berbicara daerah Sumatra Barat, memang sudah terkenal dengan keindahan alamnya. Karena hamparan bumi sebagian besar berada di perbukitan, sawah yang begitu luas, dan perkebunan sayur terlihat tertata rapi ketika dipandang dari ketinggian. 

Salah satu tempat untuk menyaksikan keindahan itu, yakni di Puncak Pusaran Angin yang berada di Jorong Payo Rapuih, Batipuah, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Daerah masih kental dengan nuasan budaya Minangkabau ini, ternyata memiliki tempat indah yang belum begitu banyak pengunjung.

Akses Menuju Puncak Pusaran Angin

puncak_pusaran_angin_4_dnb.jpg
Embung Payo Rapuih yang berada di atas bukit Batipuah, Kabupaten Tanah Datar. (c) Noli Hendra/Travelingyuk

Jika dihitung jarak tempuh perjalanan dari Bandara Internasional Minangkabau menuju Kabupaten Tanah Datar, diperkirakan dapat menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam. Perjalanan dari bandara ke Tanah Datar ini, ada beberapa daerah yang dilewati, seperti Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang Panjang.

Untuk itu, bagi Teman Traveler yang ingin mengunjungi tempat ini, sebenarnya tidak harus melakukan tracking yang esktra dari kaki perbukitan untuk menuju puncaknya. Jika telah tiba di Payo Rapuih sudah memasuki Jorong Payo Rapuih, Teman Traveler bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat menuju lokasi.

Sepanjang perjalanan sebelum sampai, akan menemukan sebuah embung yang konon cerita embung ini mengering tanpa diketahui sebabnya. Padahal kawasan ini, sebelum dibangun embung, airnya bisa digunakan untuk membawa perahu. Di sini bisa rehat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan.

Jorong Payo Rapuih merupakan sebuah desa yang sebagian besar masyarakatnya hidup sebagai seorang petani. Makanya sepanjang perjalanan menuju lokasi wisata. Teman Traveler akan melihat sejumlah perkebunan milik warga setempat, seperti perkebunan karet, sayur-sayuran dan sawah.

Menikmati Keindahan Alam di Puncak Pusaran Angin

puncak_pusaran_angin_1_AAW.jpg
Seorang pengunjung berpose dengan latar belakang foto alam yang terlihat Danau Singkarak. (c) Noli Hendra/Travelingyuk

Mungkin ada yang menganggap perjalanan yang cukup melelahkan yakni menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam setelah mendarat di Bandara Internasional Minangkabau. Tapi ketika berhasil sampai keindahan alam Minangkabau dari puncak akan terlihat indah.

Angin Yang Berhembus Dari Segala Penjuru

puncak_pusaran_angin_2_On9.jpg
Papan penanda berada di Puncak Pusaran Angin. (c) Noli Hendra/Travelingyuk

Sesuai dengan nama tempatnya, angin yang berhembus tidaklah satu arah, melainkan seakan berasa berada di pusaran gulungan angin puting beliung. Angin berhembus terkadang dari arah Timur, dan terkadang menerpa dari arah Utara. Terdapat Papan penanda lokasi yang bisa juga sebagai penunjuk arah angin berhembus, di tempat yang sejuk ini.

Demikian ulasan Puncak Pusaran Angin, Teman Traveler yang suka dengan pemandangan alam dari ketinggian tanpa harus melakukan tracking melelahkan, sepertinya sangat cocok untuk datang ke sini. Next

ramadan
Senja di Pulau Payung

Menjelajah Pulau Payung, Satu Lagi Sudut Alam Mempesona Pulau Seribu

Rumah Teh Ndoro Donker

Rumah Teh Ndoro Donker, Nikmatnya Menyesap White Tea di Kaki Lawu