Pesona Gunung Rinjani yang berada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, memang tak perlu diragukan lagi. Banyak pendaki yang rela menghabiskan tenaga dan waktu mereka untuk menikmati gunung satu ini hingga ke puncaknya.
Baca juga : Kuliner Steak di Bandung yang Lezat dan Mengenyangkan, Serbu!
Buat kamu yang ingin mendaki Gunung Rinjani, yuk ikuti dulu pengalaman salah satu kontributor Travelingyuk! Agar kamu tahu apa yang harus dipersiapkan dan dilakukan sebelum mendaki.
Sistem pemesanan tiket online dan pengelolaan sampah
Teman Traveler sudah bisa mulai merencanakan pendakian menuju puncak Rinjani. Kerennya, kamu bisa memesan tiket online di website resmi Taman Nasional Gunung Rinjani. Selain itu, sistem pengelolaan sampah juga diperbaiki, yaitu pack in pack out.
Di sistem ini akan didata barang apa saja yang dibawah naik dan berpotensi jadi sampah, lalu akan dicek kembali ketika turun. Dengan begini, diharapkan Rinjani tidak overload pendaki dan lebih terjaga kebersihannya.
Mengingat indahnya jalur pendakian Sembalun
Jalur pendakian Bawak Nao, Desa Sajang, Kec. Sembalun, Lombok Timur, NTB, menjadi salah satu favorit untuk pendaki yang menginginkan kenyamanan dan kesejukan selama pendakian. Jalur ini termasuk yang terdekat untuk bisa mencapai puncak di 3.726 mdpl.
Memulai pendakian dari jalur ini, sudah berada di ketinggian -/+ 850 mdpl. Jalur Bawak Nao sudah cukup terkenal, di sekitaran dusun ini banyak homestay dengan view langsung menghadap ke megahnya Gunung Rinjani.
Mendaki gunung bukan tentang pencapain hingga menyentuh puncak tertinggi. Tapi pendakian adalah tentang kembali turun dengan selamat sampai di titik awal pendakian. Singkatnya, ada beberapa pos yang menjadi kunci sepanjang petualangan mendaki dan menuruni Rinjani.
Pos Kali Mati, bermalam di atas bekas aliran lahar Rinjani
Pos ketiga ini adalah titik pertama untuk bermalam. Memasang tenda, menyiapkan makan, lalu beristirahat setelah melalui terjalnya pendakian dari Bawak Nao, melewati pos 1 dan pos 2. Waktu tempuh untuk sampai di Pos Kali Mati adalah sekitar 7 jam.
Esok paginya perjalanan dilanjutkan menuju Pos 4, yaitu Bukit Penyesalan. Dalam perjalanan ini, kamu akan melalui 7 bukit bertingkat dengan medan tanah dikelilingi pohon pinus yang sejuk. Tidak ada sumber air di sepanjang jalan ini, membawa bekal air hukumnya adalah wajib.
Sampai di Pelawangan Sembalun, satu kaki kita sudah mencapai puncak
Setelah melalui Bukit Penyesalan, Teman Traveler boleh bernafas lega karena tinggal satu tahap lagi untuk summit menuju puncak. Pelawangan Sembalun menyajikan pemandangan yang membuat bulu kuduk merinding saking indahnya.
Kawah Rinjani dengan anaknya Gunung Barujari mulai tampak dekat. Di Pelawangan Sembalun, kamu bisa mendirikan tenda kembali, mengisi perut dengan makanan yang cukup gizi, istirahat, dan menyiapkan summit tepat jam 12 malam.
Puncak bukanlah tujuan akhir pendakian
Butuh tekad dan keyakinan untuk bisa sampai di puncak Gunung Rinjani, dengan ketinggian 3.726 mdpl bukanlah hal yang mudah untuk dicapai. Memulai perjalanan pukul 01.00 tengah malam, Teman Traveler akan bisa sampai puncak Gunung Rinjani tepat ketika sunrise. Mendaki selama sekitar 5 jam dengan medan bebatuan kerikil dan pasir serta sudut daki vertikal hampir 45 derajat, semua rasa lelah akan terbayarkan.
Puncak gunung Rinjani (c) Lutfi Dananjaya/Travelingyuk
Melanjutkan kembali perjalanan
Saat tiba di puncak, sangat tidak disarankan untuk terlalu berlama-lama. Semakin siang kabut akan semakin tebal menutupi jarak pandang kita untuk turun. Ditambah lagi, perjalanan masih harus dilanjutkan menuju Danau Segara Anak.
Teman Traveler harus kembali lagi di camp Pelawangan Sembalun setelah mencapai puncak. Pendaki yang baik adalah pendaki yang disiplin atas waktu. Waktu yang ditempuh ketika turun dari puncak ke Pelawangan Sembalun hanya sekitar 2 jam. Beres-beres tenda dan segala perlengkapan, kamu harus melanjutkan perjalanan yang tidak kalah beratnya menuju Danau Segara Anak.
Perjalanan akan menghabiskan waktu sekitar 4-5 jam. Disarankan untuk memulai perjalanan sebelum jam 2 siang, karena medan bebatuan yang besar ditambah terjal jalur menurun akan sangat mengerikan bila dilalui dalam keadaan gelap. Teman Traveler harus sampai di Danau Segara Anak tepat sebelum azan Magrib berkumandang.
Danau Segara Anak, danau diketinggian 2.000 mdpl
Danau Segara Anak merupakan salah satu danau tertinggi di Indonesia, terletak di ketinggian 2.000 mdpl, dengan luas 1.100 ha dan kedalaman 230 m. Danau ini dulunya adalah kawah raksasa dari letusan Gunung Samalas. Bisa dibayangkan seberapa dahsatnya letusan Gunung Samalas hingga menghasilkan kaldera seluas itu.
Letusan ini pula yang melahirkan anak Gunung Rinjani dengan nama Gunung Barujari, dengan ketinggian 2.376 mdpl yang terlihat masih mengerucut. Bisa dibayangkan ada gunung di atas kawah gunung yang saat ini sudah menjadi danau.
Bermalam di sisi Danau Segara Anak, menjadi sensasi magis tersendiri. Ditemani suara air danau yang berdesir pelan, seolah kembali ke tahun 1257 membayangkan letusan sebesar apa hingga menjadikan danau seluas dan seindah ini.
Kembali pulang
Besok paginya, waktunya untuk menusuri jalur pulang, kembali menanjak melalui Pelawangan Senaru, lalu terus turun melewati Hutan Senaru, hingga sampai di gerbang Senaru. Waktu tempuh sekitar 8 jam tidak akan terasa, karena secara keseluruhan seperti ada energi besar yang masuk ke dalam tubuh setelah melalui semua perjalanan panjang.
Sampai di gerbang Senaru, Teman Yraveler akan dijemput oleh kendaraan dari homestay lalu kembali ke Sembalun, tempat awal pendakian. Terima kasih Rinjani. Kita semua wajib menjagamu. Next