Lawang Sewu merupakan destinasi wisata sejarah di Semarang peninggalan kejayaan Bangsa Belanda. Pengunjung yang datang kesini rata-rata menginginkan berfoto di antara pintu-pintu yang seperti tiada habisnya itu. Sehingga mereka sering melewatkan hal-hal yang penting saat mengunjungi Lawang Sewu ini. Apa saja?
Baca juga : Festival Warna Warni di Dunia, Tempat Ini Jawabannya
1. Tidak menggunakan jasa guide
Setelah pengunjung melewati loket dan membayar tiket sebesar Rp10.000an maka akan melihat ada beberapa orang yang berpakaian Jawa dan ber-blankon. Mereka itu adalah tour guide resmi Lawang Sewu.
Pengunjung sebaiknya menggunakan jasa mereka agar dapat mengetahui lebih dalam dari sejarah dan cerita Lawang Sewu. Sehingga bisa lebih tahu berbagai macam informasi rinci, rumor, mistis, dan lain sebagainya yang tidak terdapat dalam artikel umum dan internet.
2. Tidak memperhatikan peta gedung
Sebelum memasuki gedung utama, di sebelah kanan Teman Traveler akan melihat sebuah peta/denah lengkap dari Lawang Sewu. Peta ini memberikan gambaran efektif kepada pengunjung agar dapat menghemat waktu dan tenaga ketika berjalan-jalan menyusuri bangunan yang luas ini.
Sebagian besar pengunjung tidak pernah memperhatikan hal tersebut. Mereka hanya lurus saja mengikuti pengunjung lain yang sibuk berlalu-lalang di gedung.
3. Tidak memperhatikan karya seni yang terpajang di ruang
Setelah melewati pengecekan tiket, kalian akan berbelok ke kiri ke dalam gedung. Nah, di dalam gedung ini (dan banyak lainnya) terpampang karya seni indah yang sangat bernilai sejarah tinggi. Namun, banyak pengunjung
hanya melewatinya sambil lalu. Mereka menganggap itu hanya karya biasa seperti umumnya yang lain.
4. Tidak mengunjungi museum lokomotif
Di dalam gedung sebelah barat ini terdapat museum lokomotif yang menampilkan sejarah lokomotif melalui gambar dan benda memorabilia yang berhubungan dengan perkereta apian. Misalkan tiket zaman Belanda, alat pelubang tiket, mesin ketik, seragam masinis, cap bagasi kereta, dan masih banyak lainnya.
Koleksi berharga seperti ini tidak akan Teman Traveler temukan di manapun. Selain itu, di ujung gedung sebelah utara juga terdapat ruang audio visual yang merangkum sejarah kereta api itu sendiri.
5. Tidak mengunjungi perpustakaan
Berada di sebelah utara, perpustakaan Lawang sewu memiliki cetak biru lengkap dari bangunan itu. Cetak biru ini diletakkan di dalam rak yang bisa kalian pegang dan keluarkan. Sebuah koleksi sangat berharga untuk generasi mendatang yang akan merenovasi dan memperbaiki gedung agar terlihat seperti aslinya.
6. Tidak mengunjungi museum sebelah timur
Bila Teman Traveler melipir ke sisi bagian timur, maka akan menemukan hidden gems. Terdapat museum yang memberikan keterangan rinci mengenai bahan bangunan yang dipakai untuk pembangunan Lawang Sewu baik zaman dulu maupun waktu perbaikan.
Selain itu juga terdapat beberapa benda penting yang berhubungan dengan kereta api, misalkan tuas untuk memindahkan rel dan lift barang. Di dalam gedung ini juga menampilkan banyak tips untuk membuat bahan bangunan menjadi awet hingga ratusan tahun lamanya.
7. Tidak memberikan jasa tip kepada pemusik live
Di tengah lapangan terdapat sebuah pohon besar nan rimbun, di bawahnya sering terdapat pemusik live yang menampilkan lagu-lagu populer. Kualitas mereka lumayan bagus. Jadi berikan sejumlah uang kepada mereka sebagai bentuk apresiasi yang telah menghibur pengunjung.
Setelah membaca ulasan di atas, semoga Teman Traveler tidak melewatkan hal-hal penting saat mengunjungi Lawang Sewu, ya. Bila berwisata di Semarang, destinasi ini harus masuk ke dalam daftar kunjungan. Next