Pernahkah Teman Traveler mendengar nama Masjid Tiban di Malang? Destinasi religi yang terletak di Kecamatan Turen ini memiliki nama asli ‘Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah’. Masjid dengan ketinggian 10 lantai ini dikunjungi wisatawan karena kepo dengan sederet mitos yang menyelimutinya. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya!
Baca juga : Kambose, Olahan Jagung Rebus Khas Pulau Muna Provinsi Sulawesi Tenggara
1. Dibangun Oleh Jin
Kisah jin dengan kekuatan super bukanlah hal yang baru. Teman Traveler ingat dengan legenda Aladdin dengan teman Jinnya yang berwarna biru? Nah, Masjid Tiban adalah versi kearifan lokalnya. Konon destinasi ini dibangun oleh bangsa jin. Cerita tersebut bisa muncul karena pembangunannya yang jarang diketahui warga setempat.
Bahkan tidak ada alat berat yang diusung untuk membuat bangunan dengan ratusan ruang tersebut. Tahu-tahu sudah jadi besar, bahkan hingga sekarang terus muncul area-area baru.
Tentu saja hal itu hanya mitos belaka. Pihak pesantren sendiri lewat keterangan tertulis di ruang informasi menjelaskan bahwa yang membangun masjid ini adalah santri serta jamaah yang mulai dirintis pada tahun 1963.
2. Selesai Dibangun Hanya Dalam Waktu Semalam Saja
Tidak hanya dianggap merupakan hasil karya bangsa jin. Bangunan ini juga dipercaya muncul secara tiba-tiba hanya dalam waktu semalam. Ini serupa dengan kisah Bandung Bondowoso yang meminta bantuan jin untuk membangun Candi Prambanan dalam semalam.
Faktanya, area pesantren yang sekarang luasnya lebih dari 6 hektar ini dibangun secara bertahap. Konstruksi awalnya dimulai tahun 1960-an dan berlanjut hingga sekarang. Pengunjung yang datang umumnya penasaran dengan model desain dan arsitekturnya yang terbilang unik dan khas.
Selain itu, para pengunjung juga ingin berziarah ke makam Kiai Haji Ahmad Bahru Mafdlaluddin Shaleh Al-Mahbub Rahmat Alam. Kabarnya untuk menciptakan bangunan megah hingga 10 lantai dengan kolam dan taman, Kiyai pengasuh pesantren mengandalkan Salat Istikharah.
Nah, setelah beliau mendapatkan petunjuk, baru pembangunannya dimulai. Itulah mengapa hingga sekarang masih ada beberapa bagian yang belum selesai sepenuhnya.
3. Pengunjung yang Hilang
Menurut warga sekitar pesantren pernah ada ketakutan pengunjung saat masuk ke area Pesantren Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah. Kebanyakan khawatir bisa kesasar atau bahkan hilang ketika berjalan di Lorong-lorong yang gelap. Memang, keunikan dari tempat wisata religi di malang ini adalah bentuk bangunan yang tidak beraturan. Kamar dan lorongnya banyak dilengkapi dengan furnitur yang mewah.
Tidak heran jika ada yang menjulukinya sebagai ‘Masjid Seribu Pintu’. Meski nampak menakutkan, namun sekarang telah ada petunjuk arah hingga nama ruangan. Para pengunjung tinggal mengikutinya saja.
Perhatikan tulisannya, jangan sampai kamu salah masuk ke ruangan yang memang dikhususkan untuk lawan jenis. Penting juga untuk memakai baju yang sopan karena di sini merupakan adalah pesantren dan tempat suci.
4. Kolam Koin yang Mampu Kabulkan Permintaan
Ada satu ruangan yang memiliki kolam di dalamnya. Jika kamu melihat ke bagian dasar kolam, kamu mungkin akan melihat koin-koin berserakan. Kabarnya koin itu dilemparkan ke sini agar doa-doa para pengunjung terkabulkan. Meskipun pihak pesantren telah memasang larangan untuk melakukan hal itu, namun masih saja ada pengunjung yang mencemplungkan koin ke dalam kolam.
Itulah beberapa mitos tentang Masjid Tiban di Malang ini. Bangunannya yang megah seperti istana sultan sering membuat pengunjung kagum dan terpana. Bagi Teman Traveler yang ingin berkunjung, langsung saja datang ke Jalan KH. Wahid Hasyim Gang Anggur No. 10, Turen, sekitar 25 kilometer dari Stasiun Malang Kotabaru. Next