Indonesia memiliki banyak maestro seni lukis terkenal. Mereka mengusung beragam aliran dan turut mewarnai perjalanan sejarah Nusantara. Affandi adalah salah satunya. Nama pelukis bergaya ekspresionis dan romantis itu bahkan diabadikan sebagai nama jalan di Jogja. Teman Traveler bisa mempelajari lebih dalam kehidupan karya seni sanga maestro dengan berkunjung ke Museum Affandy di Jogja.
Baca juga : Lumine Cafe, Tempat Nongkrong Berkonsep Industrial Milik Reino Barack
Mudah Dijangkau dari Pusat Kota
Museum Affandi berada tak jauh dari pusat kota, tepatnya di bilangan Jalan Laksda Adi Sucipto. Bangunan eksotik berwarna dominan tosca tersebut sudah bisa dilihat jelas dari SMAK De Britto.
Bagi Teman Traveler yang memilih naik Trans Jogja, bisa turun di halte SMAK De Britto dan berjalan kurang lebih 50 meter. Telusuri jalan hingga kalian menemukan bangunan yang menyimpan aneka koleksi Sang Pelukis ini.
Suasana Segar di Halaman Museum
Memasuki halaman museum, udara segar akan langsung terasa. Pepohonan rimbun dengan bentuk mirip keong mas memagari bagian halaman. Namun sebelum bisa benar-benar masuk ke area museum, Teman Traveler harus membayar tiket masuk sebesar Rp25.000.
Galeri Lukisan Sang Maestro
Bagian pertama yang wajib Teman Traveler jelajahi adalah Galeri 1. Lantai dan dindingnya dihiasi warna-warna cerah, seolah bermaksud membangkitkan semangat pengunjung. Suara gemericik air dari kolam
membuat suasana kian asri.
Di ruangan ini Teman Traveler bisa melihat deretan lukisan Affandi terpajang rapi. Semuanya diurutkan sesuai perjalanan karir Sang Pelukis, dari awal hingga menutup usia. Jenisnya beragam, mulai dari sketsa kertas, lukisan cat air, pastel, dan cat minyak.
Teman Traveler akan mendapat banyak informasi menarik soal kehidupan Affandi dari petugas museum. Salah satunya adalah fakta bahwa Sang Maestro kerap memasukkan banyak ide dalam satu lukisan. Bahkan kalian bisa melihat sebuah karya yang menggambarkan potret Affandi dengan nuansa lingkungan sekitarnya.
Sederhana Namun Hidup
Meski sekilas hanya terlihat seperti sketsa, lukisan-lukisan karya Affandi benar-benar terlihat hidup. Bagi orang awam, seabstrak apapun goresan kuas Sang Maestro, maksud yang ingin disampaikan masih bisa ditangkan dengan baik. Ini sekaligus jadi salah satu kelebihan Affandi sebagai seniman top Indonesia.
Koleksi lain yang cukup menarik perhatian adalah potret berjudul ‘Ibu Marah’. Karya ini mewakili kenangan masa kecil yang masih membekas dalam benak Affandi. Dengan apik Sang Pelukis menggambarkan kemarahan seorang ibu pada anaknya yang nakal.
Coretan Istimewa di Galeri Dua
Puas menjelajahi Galeri Satu, Teman Traveler bisa lanjutkan ke Galeri Dua. Koleksi di sini kebanyakan terdiri dari lukisan tinta dengan media kanvas. Meski tampak sederhana, pesan yang disampaikan sangat jelas dan mengena.
Tak jarang coretan-coretan dalam lukisan tersebut dilakukan secara spontan oleh Affandi. Alih-alih menampilkan obyek nyata, Sang Pelukis hanya fokus pada sebagian hal yang dilihat dan dirasakan. Intinya, mencoba menangkap kesan dan memberi pesan khusus.
Affandi kerap mengamati kehidupan sosial dan menuangkan pandangannya dalam garis-garis tegas dan kuat. Semuanya tampak menyatu dan mewakili sebuah ekspresi, meski tak jarang ada gambar yang dihias tanpa warna. Hanya ditambahkan sedikit arsiran, namun justru membuatnya terlihat sempurna.
Tak Sekedar Museum
Museum Affandi tidak hanya menyimpan aneka koleksi lukisan dan sketsa Affandi. Di sini Teman Traveler juga bisa menemukan kafe, guest house, studio kursus lukis, kolam renang, perpustakaan, dan masih banyak bagian lain.
Jangan lewatkan kesempatan mengunjungi makam Sang Maestro beserta istri. Terletak di antara bangunan Galeri 1 dan 2. Tempat peristirahatan terakhir keduanya dikelilingi beragam dan tanaman rimbun. Seolah menggambarkan kisah kehidupan mereka yang begitu romantis.
Itulah sedikit kisah tentang seorang maestro lukis asal Indonesia. Jika berkunjung ke Jogjakarta, Teman Traveler jangan lupa mampir ke Museum Affandi ya. Next