Berencana mengajak orang tersayang untuk berwisata sambil belajar akhir pekan ini? Kalau kebetulan teman travellers sedang berada di Kota Malang, ada beberapa destinasi wisata edukasi yang sayang untuk dilewatkan. Salah satunya adalah Museum Bentoel. Museum ini menyajikan informasi lengkap yang dikemas secara apik mengenai sejarah perusahaan pengolahan tembakau Bentoel dari awal berdiri hingga kini.
Baca juga : Rayakan Kemerdekaan di Gunung Merbabu, Pendakian Jalur Suwanting!
Berlokasi di Jalan Wiro Margo nomor 32 atau yang lebih dikenal dengan gang pecinan pasar besar Malang, museum ini cukup mudah ditemukan. Berada di antara komplek pertokoan lawas dan pasar bunga potong, Museum Bentoel Malang cukup mencolok karena bangunannya khas rumah Belanda yang luas dengan kebun dan taman asri.
Dibangun pertama kali pada tahun 1925, Ong Hok Liong memulai usaha industri tembakau kecil-kecilan di rumah ini bersama Tjoa Sio Bian, salah seorang tetangganya. Sebelum berganti nama menjadi PT Bentoel pada tahun 1935, perusahaan milik Ong Hok Liong ini memiliki sejarah panjang. Dari strootjes-fabriek Ong Hok Liong, Boeroeng, Kelabang, Kendang, Djeroek Manis dan Toerki, semuanya pernah menjadi nama merek dagang produk rokok buatan Ong Hok Liong, namun kurang diminati di pasaran. Hingga akhirnya Ong Hok Liong melakukan perjalanan spiritual yang menjadi cikal bakal digantinya merek dagang milikinya menjadi Bentoel.
Pada akhir 1960-an, Bentoel menjadi perusahaan pertama di Indonesia untuk memproduksi rokok kretek filter buatan mesin dan membungkus kotak rokoknya dengan plastik. Hal ini kemudian menjadi standar pada industri tembakau di Indonesia hingga sekarang. Setelah saat itu, Hok Ong Liong tidak berhenti membuat inovasi-inovasi baru yang membuat produknya laris manis di pasaran.
Museum ini terbagi menjadi lima ruangan utama yang digambarkan pada denah di muka pintu utama. Ruangan pertama berisi kursi dan meja milik Ong Hok Liong yang ditata persis seperti suasana ruang tamunya dahulu tempat ia sering menghabiskan waktu bersama keluarga dan mengurus administrasi perusahaan. Di ruangan ini juga terdapat lukisan potret mendiang Ong Hok Liong serta foto-foto para jajaran perusahaan.
Ruangan selanjutnya berisi informasi tentang proses pembuatan rokok kretek, dari tembakau hingga produk siap jual. Tak hanya itu, ruangan ini juga punya sampel “ramuan” rokok yang digunakan oleh PT Bentoel, lho, Teman Travellers. Ada beberapa jenis cengkeh seperti cengkeh Jawa, cengkeh Madura, cengkeh Bali, daun kasturi dan beberapa bahan lain yang bisa kamu cium aromanya melalui lubang udara yang disediakan.
Selain itu ada juga ruangan yang menyimpan foto-foto perkembangan perusahaan dari segi produk dan penjualan. Di sisi ruangan juga dipamerkan sepeda milik Ong Hok Liong yang menjadi sarana transportasi dalam menjajakan rokok kretek buatannya. Di Museum Bentoel Malang juga ada ruangan yang memuat replika kemasan seluruh produk PT Bentoel sejak awal berdiri hingga kini dengan media kanvas. Nah, ruangan ini adalah spot favorit pengunjung nih, teman travellers karena bisa menjadi background yang ciamik untuk berfoto ria.
Setelah mengalami jatuh bangun dan berbagai macam perjuangan, kini, perusahaan yang dirintis oleh Ong Hok Liong ini sudah diakuisisi oleh British American Tobacco plc. sejak tahun 2009, setelah sebelumnya pengelolaan perusahaan diambil alih oleh Rajawali Group pada tahun 1991 dan berganti nama menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk pada tahun 2000. Sifat pantang menyerah dan kegigihan Hok Ong Lion tak sia-sia, kini perusahaan ini masuk dalam jajaran lima perusahaan tembakau terbesar di Indonesia.
Tertarik untuk berkunjung bersama orang tersayang? Silakan datang ke Museum Bentoel Malang setiap hari antara pukul 8 pagi hingga 4 sore dan jangan lupa bawa kamera ya, teman travellers! Next