Pengetahuan bisa didapatkan melalui berbagai macam proses pembelajaran, seperti salah satunya pergi ke museum. Pengunjung akan mendapatkan banyak pengetahuan secara langsung dengan melihat bukti-bukti sejarah yang tersisa.
Baca juga : Tips Pilih Akomodasi Buat Solo Traveler Perempuan, Harus yang Bagaimana, Ya?
Namun sayangnya, museum yang satu ini harus tutup karena suatu alasan. Museum Rasulullah, salah satunya yang memberikan pengetahuan tentang artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Berikut informasinya.
Awalnya begitu ramai dikunjungi
Museum Rasulullah dibuka pada 23 Oktober 2020 lalu. Museum yang menyimpan peninggalan Nabi dan sahabatnya ini, semula ramai dikunjungi oleh wisatawan. Dilansir dari Times Indonesia, pada pertengahan Februari 2021, museum ini telah dikunjungi oleh 11.057 orang dan diperkirakan terdapat 1.303 wisatawan per bulannya.
Namun, pada saat pandemi Covid-19 jumlah pengunjungnya menurun. Tjoe Yudhis Gatri selaku pengelola Museum Rasullullah mengatakan, pihaknya mengalami banyak kerugian akibat berkurangnya pengunjung museum dan tidak adanya dukungan dari pihak lain.
Penutupannya disayangkan banyak pihak
Penutupan museum yang terletak di Jalan Suroyo, Kelurahan Tisnonegaran, Probolinggo ini, membuat kaget banyak pihak. Salah satunya Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo. Pihaknya bahkan tidak mengetahui bila Museum Rasulullah telah ditutup 8 September 2022 lalu. Mereka justru mendengar kabar tersebut dari media sosial dan wartawan.
Tak hanya itu, Ketua MUI Kota Probolinggo juga menyayangkan penutupan musium tersebut. KH Nizar selaku Ketua MUI Kota Probolinggo, berharap museum dapat dibuka kembali meskipun berada di tempat lain di Kota Probolinggo, dengan harga yang lebih terjangkau. Ia juga mengatakan bahwa museum tersebut sudah menjadi ikon wisata religi di Probolinggo.
Menyimpan berbagai peninggalan Nabi
Wisata religi ke museum ini, pengunjung dapat melihat peninggalan Nabi Muhammad SAW berupa jenggot, rambut, surban, sandal, dan juga darah bekam Nabi Muhammad SAW. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat beberapa artefak peninggalan para sahabat Nabi.
Peninggalan tersebut berupa baju perang Othmani yang digunakan dalam perang Kurdi. Juga terdapat Pedang Khalid Bin Walid yang merupakan seorang panglima perang paling hebat yang memiliki 200 pedang dan salah satunya berada di museum ini. Museum Rasulullah juga menyimpan sejarah Makkah. Seperti kunci Ka’bah, batu dinding Ka’bah, Kiswah, juga batu meteroid dan Sijjil.
Peninggalan dikembalikan kepada pemilik
Sungguh disayangkan, yang semula pendapatan dari penjualan tiket sepanjang tahun 2021 mencapai Rp781.600.000. Tiket masuk yang dipatok adalah sebesar Rp50 ribu per orangnya. Wisata ini sempat mengalami kenaikan pada tahun 2020-2021, namun kini turun drastis. Saat berkunjung ke sini, pengunjung akan dipandu oleh petugas saat berkeliling museum per sesi, yang berjumlah 60 orang selama 1 jam. Sedangkan untuk santri, hanya dikenakan biaya Rp25 ribu per orang.
Kini, museum sudah resmi ditutup setelah dibuka tidak sampai 2 tahun. Artefak yang berada di dalam museum juga sudah diangkut. Seluruh koleksi sudah dikembalikan ke GW (Galeri Warisan) MAR Malaysia yang dimiliki oleh Profesor Abdul Manan Embong. Pihak pengelola juga mengatakan, bahwa pengembalian peninggalan tersebut karena adanya modal kerjasama dengan GW (Galeri Warisan).
Sangat disayangkan bahwa salah satu museum sejarah Islam ini tidak dapat bertahan lama. Semoga pihak pemerintah dapat kembali membantu pembukaan museum bersejarah ini yang dapat menjadi sarana pendidikan bagi semua kalangan. Next