in , ,

Menguji Adrenalin, Naik Paralayang di Puncak Bogor

Liburan memacu adrenalin datang saja ke puncak bogor

Apabila Teman Traveler bosan berlibur di seputar Jakarta, boleh di coba nih untuk melipir dan bergeser sedikit ke arah selatan ibukota Jakarta. Menguji Adrenalin Naik Paralayang di Puncak Bogor. Yuk simak perjalanan naik Puncak Bogor berikut ini.

Baca juga : Wisata Urban di Jepang Pilihan Maya Septha Saat Babymoon, Ke Mana Saja Ya?

Perjalanan Menuju Lokasi

img_20190831_084303_L2h.jpg
Bukit pelangi (c) Denah Lucky Sari/Travelingyuk

Begitu banyak wisata yang bisa kalian coba kunjungi di sini. Untuk ke kawasan puncak, bisa menggunakan mobil ataupun motor. Tapi biasanya pada hari weekend petugas polisi akan memberlakukan jam buka tutup puncak guna menghindari kemacetan

Perjalanan ini melalui Jalan Raya Bogor. Buat kalian yang belum tahu, Jalan Raya Bogor adalah sebuah jalan besar yang menghubungkan Jakarta dengan Bogor. Sebelum ada jalan Tol Jagorawi, orang-orang yang menuju Bogor atau menuju Jakarta dari Bogor melewati jalan ini.

Jalan sepanjang 45 kilometer ini bahkan melewati 3 kotamadya, yakni Jakarta Timur, Depok, dan Bogor. Setelah Melewati Jalan Raya Bogor kemudian melalui belok kiri melalui alternatif sentul.

Di alternatif sentul ini sedang ada perbaikan jalan. Jadi banyak titik kemacetan di sepanjang jalan. Memasuki ke jalan M.H Tamrin, Kondisi jalan sudah beraspal dengan kondisi banyak pepohonan rindang. Mengingat kawasan ini adalah perumahan elit dan banyak cafe. 

Banyak orang menyebutkan jalanan alternatif ke arah puncak ini dengan sebutan ‘bukit pelangi’. Makin memasuki kawasan sentul highlands golf club makin rindang dan udara makin sejuk.

Beberapa pedagang juga berjejer menjualkan buah buahan di pinggir jalan seperti durian, pisang, cimpedak, nangka. Di sini bisa berhenti sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.

img_20190831_085845_sI5.jpg
Istirahat di salah satu warung di bukit pelangi (c) Denah Lucky Sari/Travelingyuk

Setelah puas menikmati istirahat, lanjutkan perjalanan santai menuju puncak. Keluar dari simpang Gadog kondisi jalan ramai lancar karena pintu menuju puncak baru di buka. Tentu saja di jalan  Ciawi – Cianjur ini harus berhati hati karena banyak terjadi kecelakaan. 

Menunggu Naik Paralayang

img_20190831_174254_skY.jpg
Pintu masuk paralayang (c) Denah Lucky Sari/Travelingyuk

Lokasi paralayang letaknya setelah masjid Attawun, sekitar 10menit dengan kendaraan ke arah puncak pass. Masuk ke kawasan paralayang dengan biaya Rp. 13.000/orang. Parkir Rp. 2.000.

Ketika pintu registrasi di buka yang tandanya sudah bisa bermain paralayang. Sebelum menaiki paralayang ini kita wajib registrasi dulu di loket. Harganya sebesar Rp. 450.000 untuk local & Rp.500.000 untuk turis.

img_20190831_154633_T5V.jpg
Loket registrasi paralayang (c) Denah Lucky Sari/Travelingyuk

Serunya Lihat Pemandangan Dari Atas

img_20190901_wa0022_sYu.jpg
Siap terbang bersama tandem (c) Denah Lucky Sari/Travelingyuk

Petugas kemudian memberikan kertas tanda bukti untuk di serahkan ke petugas yang berjaga di tempat pemasangan payung paralayang. Waktu yang pas untuk naik permainan ini adalah pagi atau sore hari. Tidak ada batas umur. Batas minimum berat yaitu 45kg & maksimum 90kg. 

img_20190831_154715_saT.jpg
Bukti kertas yang di serahkan ke petugas (c) Denah Lucky Sari/Travelingyuk

Kemudian Petugas memasangkan alat alat safety di badan saya, dan mengkaitkannya dengan petugas tandem. Setelah semua alat terpasang, petugas memerintahkan untuk berjalan kemudian berlari saat di beri aba aba. 

img_20190831_155551_eQP.jpg
Mengantri pemasangan alat safety (c) Denah Lucky Sari/Travelingyuk

Ketinggian mencapai 250m, masih harus di sesuaikan dengan angin tentunya. Tidak lupa saya mendokumentasikan dengan kamera tentunya. Dan sangat berhati hati ketika mengeluarkan handphone. 

img_1012_ZXy.JPG
View dari atas (c) Denah Lucky Sari/Travelingyuk

Sekitar kurang lebih 5-10 menit berada di atas memandangi hamparan kebun teh dan sedikit berdialog dengan petugasnya ketika di atas. Dengan sedih hati harus turun karena angin sedang kurang baik. 

Sudah ada tanah lapang yang di sediakan untuk turunnya paralayang. Oh ya, jangan lupa senyum dan cari photografernya agar bisa di abadikan dari kamera yang mereka bawa. 

img_8796_qf8.JPG
Hasil foto oleh petugas (c) Denah Lucky Sari/Travelingyuk

Menuju turun, petugas tandem mengarahkan agar selalu meluruskan kaki saya ke depan agar tidak terkilir ataupun terjepit. Di tenda sudah ada petugas yang tadi mem foto kita ketika di atas dan bisa di cetak juga loh. Biaya cetak foto sebesar Rp. 35.000/photo apabila ingin softcopy nya saja sebesar Rp. 10.000/photo.

img_1022_Gup.JPG
Tempat mencetak foto (c) Denah Lucky Sari/Travelingyuk

 Nah, karena teman saya menunggu di atas, saya menungu angkot yang sudah di sediakan. Biaya nya gratis. Sampai di atas kita tidak perlu bayar masuk lagi. 

img_20190831_163659_wsZ.jpg
Transportasi angkot dari tanah lapang di bawah, menuju pintu masuk awal (c) Denah Lucky Sari/Travelingyuk
img_20190831_170142_STn.jpg
Menikmati sunset (c) Denah Lucky Sari/Travelingyuk
img_20190831_173051_Zwg.jpg
Menikmati sunset (c) Denah Lucky Sari/Travelingyuk

Karena waktu sudah sore saya menikmati sunset di atas paralayang ini. Kesan pesan naik paralayang di Puncak Bogor ini sangat menyenangkan karena mungkin baru pertama kali. Untuk lebih menguji adrenalin, perlu di coba dengan menerbangkan paralayang sendiri.

Tentunya dengan mengikuti kursus terlebih dahulu dengan tarif Rp. 10.000.000 rupiah sampai kita bisa, dan mendapat sertifikat. Tak hanya laki laki, ternyata banyak juga perempuan yang mengikuti kursus paralayang ini. 

Demikian perjalanan memacu adrenalin naik paralayang di Puncak Bogor, bagaimana tertarik? masukkan dalam list liburanmu selanjutnya ya. Next

ramadan

Taman Soekasada Ujung, Bangunan Megah Bergaya Eropa–Bali di Karangasem

5 Rumah Adat Tercantik di Indonesia, Hipnotis Mata Dunia