Kuliner Nusantara tidak hanya nendang di lidah, tapi juga unik-unik. Termasuk kuliner Lombok seperti dari Desa Sandik. Ada sebuah warung nasi murah meriah dengan porsi banyak yang sudah menjadi langganan banyak orang. Masyarakat sekitar menyebutnya warung Nasi Sandik. Lalu, seperti apa sih sebenarnya keunikan dari makanan ini? Yuk, simak ulasan dari Kontributor Travelingyuk, Sidik Al-Anshori berikut ini.
Baca juga : Lakeview Restaurant Kintamani, Kulineran dengan Suguhan Danau dan Gunung Batur
Asal-Usul Kepopuleran Nasi Sandik
Nama kuliner yang populer di Lombok Barat ini sebenarnya berasal dari nama desa, yaitu Sandik. Warung makan tersebut berjualan sejak tahun 2011, dan sudah 7 tahun konsisten menyediakan menu enak yang bikin perut kenyang. Dalam kurun waktu tersebut, warung ini terbilang tak pernah sepi pengunjung. Sebagian besar adalah warga sekitar yang sudah jatuh cinta dengan cita rasanya. Namun, tidak sedikit dari wisatawan dari luar kota yang mampir ke sini demi menjajal kuliner Lombok ini. Jangan kaget, warung sederhana ini selalu ramai. Apalagi ketika jam makan siang, bisa-bisa antre lama.
2. Murah Meriah dengan Porsi Kuli
Hidangan Nasi Sandik hampir mirip dengan nasi campur pada umumnya. Namun yang menjadi daya tariknya berupa porsi besar yang bikin perut kenyang. Menariknya lagi, harga seporsinya murah meriah, hanya Rp5.000. Teman Traveler yang perutnya dalam keadaan kosong, tempat ini sangatlah pas. Jika masih kenyang, lebih baik untuk menyantap seporsi bersama teman. Jadi, tak rugi karena porsinya banyak.
3. Extra Lauk yang Bikin Ngiler
Baik nasi maupun lauk yang diberikan sama-sama memiliki porsi yang cukup banyak. Pilihan lauknya beragam, mulai dari sayur kacang tunggak, kedelai, tempe, tahu ayam potong dengan sambal pedas, mie, ayam suir, dan banyak lainnya. Dijamin Teman Traveler akan ketagihan dengan sajian yang ditawarkan warung di desa ini.
4. Proses Memasak yang Masih Tradisional
Porsi makanan yang banyak memang bikin ngiler. Apalagi cita rasanya yang nendang di lidah. Di balik keunikan menu di warung ini, ternyata proses memasaknya masih tradisional loh. Pemiliknya menggunakan alat-alat tradisional, seperti memakai tungku api dan kayu bakar. Proses memasak dengan alat tradisional ini ternyata ada alasannya loh. Tidak lain karena cara tradisional menghasilkan rasa unik dan spesial.
5. Buka dari Pagi Hingga Malam
Teman Traveler tidak perlu merasa khawatir kehabisan karena persediaan makanan di warung Nasi Sandik ini cukup melimpah. Menu makanan porsi besar ini sudah siap saji sejak pukul 7 pagi hingga pukul 11 malam. Tak hanya makan di tempat, pembeli juga bisa membawa pulang.
Jadi itu tadi ulasan tentang Nasi Sandik. Teman Traveler tertarik untuk mencoba? Datang saja ke Desa Sandik, Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat. Jika takut tersesat, jangan sungkan untuk tanya kepada warga sekitar. Pastinya langsung sampai di lokasi. Selamat jalan-jalan dan pastikan perut tetap kenyang. Next