Gelombang pasang dengan ketinggian 3-4 meter melanda beberapa wilayah di Pulau Lombok, Rabu (25/07/2018). Adapun beberapa tempat yang dilanda ombak adalah sepanjang pesisir pantai Lombok Barat, Mataram, Lombok Utara, serta Gili Trawangan. Dalam salah satu video amatir yang diunggah di Youtube, tampak ombak tinggi menyapu Gili Trawangan dan membuat masyarakat berhamburan.
Baca juga : Museum Ganesya, Belajar Sejarah di Malang dengan Cara Menyenangkan
Keterangan Resmi Humas Kantor SAR Mataram
Meskipun gelombang yang menghantam cukup besar, diperkirakan tidak ada potensi tsunami. Ombak tinggi tersebut merupakan banjir Rob, sebuah fenomena naiknya air laut sehingga terjadi pasang dan menggenangi daratan. Humas Kantor SAR Mataram, I Gusti Lanang Wiswananda, seperti dilansir hariannusa.com menjelaskan bahwa kawasan barat Gili Trawangan adalah area yang terdampak banjir Rob.
Tak jauh dari Pulau Lombok, BMKG Wilayah III Denpasar, juga menghimbau agar masyarakat dan nelayan tetap waspada. Pasalnya ombak tinggi ini diprediksi masih akan terjadi sampai hari ini, Kamis (26/07/2018). Fenomena ini juga disertai dengan kecepatan angin yang mencapai 15-27 knot. Karenanya jalur pelayaran dan kapal-kapal nelayan diharapkan untuk waspada.
Di wilayah barat, beberapa tempat juga dilanda bencana serupa. Seperti pesisir barat Sumatera, Yogyakarta, Banten, dan Pacitan. Gelombang tinggi tersebut dikategorikan BMKG dalam tiga golongan yaitu Moderat, Buruk, dan Sangat Buruk. Gelombang sangat buruk adalah ombak yang memiliki ketinggian 4 meter ke atas. Beberapa tempat di Pulau Jawa juga berpotensi terkena dampaknya. Seperti Selat Sunda bagian selatan, Samudra Hindia, dan Perairan Selatan Banten.
Meskipun tidak berpotensi tsunami, ombak ini bersifat destruktif. Di pesisir selatan Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Lebak, Banten. Ombak besar tersebut menyebabkan tiga rumah rusak berat, dua rumah rusak ringan, serta air yang meluap ke pemukiman warga di sekitar pantai. Gelombang yang menyapu pukul 03.30 WIB dini hari tersebut tidak menelan korban jiwa, tapi menyebabkan banyak masyarakat kehilangan tempat tinggal. Next