Aku tertarik dengan open trip ke Kepulauan Seribu yang aku lihat di sosial media. Mereka menawarkan wisata ke 3 pulau dalam satu hari. Langsung saja aku mengajak kedua temanku untuk bergabung di perjalanan ini. Open trip menuju pulau ini beragam harganya dan menurutku sangat terjangkau. Waktu itu aku mendapatkan harga Rp 85.000,- per orang dengan meeting point di Muara Kamal, Jakarta Utara. Tidak lupa kami memesan tiket kereta untuk mengantar kami menuju Jakarta dari Bandung.
Baca juga : Hotel dengan Kolam Renang di Solo, Ngadem Seharian Hanya 400 Ribuan
Muara Kamal adalah tempat pelelangan atau pasar ikan di Jakarta Utara. Di
sini juga dikenal sebagai dermaga untuk menyebrang menuju Kepulauan Seribu. Pengemudi Grab kami bersikukuh kalau penyebrangan ke Kepulauan Seribu hanya ada di Muara Angke. Sesampainya di
Muara Kamal, kami bertemu dengan anggota open trip lainnya untuk briefing.
Kami berkumpul jam 7 pagi. Rencananya pulau yang akan kami
kunjungi adalah Pulau Kelor, Pulau Onrust dan yang terakhir Pulau Cipir.
Setelah diberi pengarahan, kami menuju kapal yang akan mengantar kami menuju pulau-pulau tersebut sesuai kelompoknya.
Perjalanan menuju Pulau Kelor sekitar satu jam menggunakan kapal motor. Kapalnya tidak terlalu besar. Kira-kira tidak lebih dari 20 orang yang ada di dalam kapal termasuk kapten kapal dan anak buahnya.
Pulau Kelor adalah tempat pertama yang kami kunjungi. Pantainya sangat indah dengan pasir yang putih dan air yang jernih. Matahari sedang terik ketika kami sampai di sana sekitar jam 10 pagi. Di sini ada Benteng Martello yang masih berdiri kokoh sisa peninggalan Belanda. Dulu
benteng ini di bangun di tengah pulau. Seiring berjalannya waktu benteng ini terlihat di pinggir pantai karena sisi pulaunya terkikis air laut.
Di sisi pantainya juga ada beton-beton masih peninggalan zaman
Belanda yang sekarang menjadi spot untuk berfoto bagi pengunjung. Saking jernihnya air pantai di sini, aku bisa melihat ikan-ikan kecil yang berenang di pinggir pantai. Kami diberikan waktu selama dua jam untuk menikmati keindahan pantai Pulau Kelor ini.
Selanjutnya kami menuju Pulau Onrust, pulau ini masih kaya akan sejarah seperti pulau sebelumnya. Perjalanannya tidak memakan waktu lama kurang lebih 15 sampai 20 menit. Tapi menurutku tidak begitu spesial dari pulau ini, mungkin karena aku membandingkan dengan pemandangan di Pulau Kelor. Pulau ini di dominasi pepohonan dan bangunan tua peninggalan Belanda. Di sini aku dan temanku menggunakan waktu kami untuk sholat dzuhur dan beristirahat saja. Lucunya, air untuk bersembahyang kami dari air laut sehingga airnya berasa asin saat kumur-kumur.
Pulau yang terakhir kami kunjungi adalah Pulau Cipir. Kami akan menerbangkan lampion di sore hari sambil menikmati sunset. Pasir pantainya berwarna putih juga mirip dengan pantai Pulau Kelor. Di sini ada jembatan dermaga yang menjadi tempat foto yang Instagramable.
Karena sudah sore hari, angin pantai mulai berhembus kencang. Kami sempat takut semakin gelap akan ada turun hujan. Benar saja, semakin sore langit semakin gelap sehingga sunset kami tidak maksimal. Tapi
tetap kami kagum dengan keindahannya.
Acara menerbangkan lampion pun dibatalkan karena cuaca yang
tidak mendukung. Selain anginnya kencang, mulai ada gerimis air hujan yang turun di sore itu. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke kapal untuk siap-siap menuju dermaga Muara Kamal. Perjalanan dari Pulau Cipir ke dermaga kurang lebih 1 jam. Selanjutnya, kami menggunakan ojek online menuju travel di Jakarta Barat yang mengantar kami pulang ke Bandung.
Dari ketiga pulau yang kami kunjungi, hanya dua yang menyita
perhatianku yaitu Pulau Kelor dan Pulau Cipir. Kedua pantai tersebut pasirnya berwarna putih dan airnya jernih. Bagi yang menyukai bangunan sejarah yang penuh misteri, Pulau Onrust bisa kamu jadikan tempat berburu foto. Di setiap pulau yang kami kunjungi juga ada mushola, toilet dan penjual makanan. Jadi ketiga pulau ini sangat layak untuk dikunjungi sebagai daftar one day trip kamu di Jakarta. Next