Rosita
Teman Traveler penyuka wisata kota tua? Selalu ingin mengunjungi kemegahan bangunan-bangunan masa lampau yang masih berdiri kokoh hingga kini? Yuk, mampir ke area Pecinan di Surabaya Utara. Terdapat hotel berumur lebih dari 100 tahun hingga rumah penyimpanan abu jenazah keluarga Tionghoa. Lalu ada apa lagi?
Baca juga : Liburan ala Aaliyah Massaid, Penuh Panorama Cantik Pantai & Laut
Kya-kya
Kawasan pecinan di setiap kota memang selalu menarik untuk dikunjungi. Tak terkecuali di Kota Surabaya, kawasan pecinan itu dikenal dengan nama Kya-kya. Dalam dialek Tionghoa, kya-kya bisa diartikan jalan-jalan. Posisi Kya-kya yang berdekatan dengan Kalimas, menjadikan kawasan ini sebagai titik awal peradaban Surabaya pada masa itu
Bukan hanya kawasan perdagangan pada masa lampau, hingga kini kawasan yang berada di Jalan Kembang Jepun itu juga masih sama. Gapura yang dilengkapi dengan patung naga berwarna emas menjadi simbol kawasan ini.
Deretan bangunan dengan arsitektur kuno pasti akan menarik perhatian siapa saja yang sedang melintas. Bagi Teman Traveler para pemburu spot foto instagramable, Kya-kya menjadi slaah satunya yang wajib dikunjungi. Kya-kya juga menjadi tempat yang cocok untuk Teman Traveler berburu makanan khas Tionghoa.
Bahkan beberapa tahun lalu, Kya-kya merupakan kawasan pasar malam yang tak pernah sepi pengunjung. Jembatan Merah bisa menjadi patokan paling mudah untuk bisa tiba di Kya-kya.
Jalan Karet
Kota Surabaya bagian utara, memang tak pernah kehabisan pesonanya. Setiap sudutnya menyimpan sejarah dan keunikannya masing-masing. Salah satunya yakni Jalan Karet, yang beberapa waktu terakhir kerap kali menjadi sasaran para pemburu foto.
Bukan karena pemandangan alamnya yang indah, melainkan bangunan-bangunan kuno yang masih berdiri kokoh menjadi daya tarik tersendiri. Di sini Teman Traveler akan menjumpai deretan bangunan kuno yang memadukan gaya Eropa dan Cina.
Dua bangunan yang pasti akan menyita perhatian Teman Traveler yakni Rumah Sembahyang Keluarga The Goan Tjing dan Han Bwee Koo. Rumah ini dibangun dengan tujuan untuk menyimpan abu-abu jenazah keluarga Tionghoa.
Masih meragukan pesona Jalan Karet Kota Surabaya?. Yuk coba di media sosial instagram milik kalian. Beberapa waktu terakhir setiap sudut Jalan Karet telah berhasil menyita perhatian para pemburu foto.
Lokasinya berada di seberang Jalan Panggung, yang kini terkenal dengan warna-warninya. Bahkan yang menarik, Pemkot Surabaya sedang melakukan revitaliasi untuk kawasan ini. Bukan untuk merubah, melaikan menata dan melakukan perbaikan untuk bangunan-bangunan tua tersebut.
Bahkan juga akan dilengkapi dengan beberapa infrastruktur penunjang. Mengingat kawasan tersebut akan ‘dihidupkan kembali’ menjadi kota tua Surabaya.
Hotel Arcadia
Masih berdekatan dengan Kya-kya dan Jalan Karet, adakah Teman traveler yang sudah pernah mendengar nama Hotel Arcadia? Hotel yang berlokasi di Jalan Rajawali ini juga terletak tak jauh dari Jembatan Merah Kota Surabaya.
Melihat dari fotonya saja, Teman Traveler pasti sudah tahu dimana letak keunikan Hotel ini. Bangunan yang sudah berdiri sejak tahun 1913 ini, kerap kali menjadi sasaran para pecinta dunia fotografi.
Bangunan Hotel Arcardia didesain dengan gaya arsitektur pada awal abad 20. Lokasinya yang berada di tepi jalan utama, pasti akan menarik perhatian siapa saja yang sedang melintas. Meski sudah berumur seratus tahun lebih, bukan berarti bangunan ini usang dan tidak terurus.
Teman Traveler yang sedang mencari Hotel unik ala kolonial saat berlibur di Surabaya, Arcadia menjadi jawaban yang tepat. Penasaran dengan Hotel tua ini? Hotel yang tetap mempertahankan keaslian bentuk bangunannya ini, masih beroperasi hingga kini.
Itulah sekilas ulasan mengenai beberapa bangunan bersejarah di kawasan Pecinan Surabaya Utara yang selalu menjadi incaran para pemburu foto. Yuk segera realisasikan rencana liburan kalian. Selamat berlibur Teman Traveler. Next
