Gunung Penangungan terletakĀ di antara dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Mojokerto di sisi barat dan Kabupaten Pasuruan di sisi timur. Gunung Penanggungan memiliki ketinggian 1653 mdpl (meter diatas permukaan
laut). Dan juga masih satu komplek dengan hamparan pegunungan Arjuna dan Welirang .
Baca juga : Curhatan Pramugari Saat demonstrasi keselamatan pra-penerbangan
Gunung Penanggungan memilik banyak sejarah, karena di sekitar lereng ditemukan peninggalan masa silam. Termasuk situs-situs purbakala, prasasti, tempat petilasan, candi hingga pura. Karena begitu destinasi pendakian ini masuk dalam Kawasan Cagar Budaya.
Gunung Penanggungan juga memilik flora dan fauna, beberapa bahkan langka. Semua keindahan itu bisa dilihat disepanjang jalur pendakian. kamu bisa menjumpai tanaman kaliandra dan juga pepohon besar seperti pinus.
Terdapat juga beberapa jenis burung, seperti burung pleci, tengkek, gemak, trcukan, ciblek. Dan tentunya, para pendaki dilarang keras untuk melakukan perusakan flora, serta tidak boleh melakukan perburuan fauna yang berada di sana.
Akses untuk ke pos registrasi pendakian pun mudah dan terjangkau. Pada umumnya para pendaki akan menuju arah Pandaan, dan dilanjutkan ke Tretes/Trawas untuk menuju posko Tamiajeng. Jalur Tamiajeng kini sering dilalui para pendaki, karena aksesnya mudah, tempat parkir luas, tersedia banyak toilet, dan warung-warung yang buka 24 jam.
Hingga puncak bayangan terdapat 4 posyang harus dilalui dan bisa digunakan untuk beristirahat. Antara pos 1 ke pos 2, jalur masih santai dengan tanjakan belum terlalu tinggi. Mulai dari pos 2 sampai dengan posko 4, jalur menanjak dengan dan terjal. Waktu tempuh dari pos regitrasi sampai dengan puncak bayangan kurang lebih 2,5 jam bagi yang sudah terbiasa.
Namun bagi yang belum terbiasa mendaki, waktu tempuh bisa sampai 4 jam, yang tentunya dengan di imbangi banyak istirahat menginggat jalur yang semakin menanjak.
Gunung Penanggungan cocok untuk pendaki pemula, karena aksesnya yang mudah dan jarak tempuh pendakian yang tidak jauh. Serta cocok sebagai pengenalan atau latihan jalur menanjak, sebelum mendaki ke gunung-gunung lain yang tanjakanya lebih panjang dan ekstrem.
Karakteristik jalurnya pun kombinasi dari jalur tanah dan jalur bebatuan. Untuk itu sangat direkomendasikan, sebelum melakukan pendakian
harus memastikan tubuh dalam kondisi yang prima. Dan tak lupa membawa peralatan standart, mulai dari sepatu gunung, jaket tebal, mantel hujan, tenda, sleepingbag, alat-alat masak, dan perbekalan logistic yang cukup.
Serta pentingnya mematuhi tata tertib yang ada, seperti tidak membawa hal-hal yang dilarang, membuang sampah sembarangan, merusak tumbuhan, berburu dll. Serta yang wajib dilakukan adalah, membawa pulang sampah-sampah logistic yang telah selesai digunakan. Dan tak kalah pentingnya adalah, harus selalu mengikuti jalur pendakian yang telah tersedia, jangan pernah membuat jalur pendakian sendiri agar tidak tersesat.
Pendakian ke Gunung Penanggungan, cocok dilakukan di musim kering seperti dibulan agustus, September dan oktober. Mengingat jalur pendakian kombinasi tanah dan batu, sehinggan jika musim penghujan jalur akan licin dan pendaki mudah terpeleset. Jika di musim kering, pendaki disarankan menggunakan masker karena jalur akan berdebu.
Serta yang harus diperhatikan adalah penggunaan korek api atau puntung rokok agar tidak dibuang sembarangan sehingga tidak memicu kebakaran hutan, karena di musim kering rerumputan banyak yang meranggas mati
sehingga mudah terbakar. Berada di puncak Gunung Penanggungan, cocok disaat malam hari, ketika bulan purnama di langit yang bersih tidak ada awan.
Sehingga bisa melihat bulan, bintang, dan lampu-lampu kota yang berada di bawah dengan sempurna. Dan ketika pagi, akan disajikan pemandangan mata hari terbit yang indah, serta landscape jejeran pegunungan yang ada di depanya. Dan akan melihat puncak tertinggi di Jawa yaitu Gunung Semeru. Selalu lakukan persiapan sebelum mendaki, jangan pernah memaksakan diri ketika tubuh sudah tidak kuat, dan tetap
menjaga keselamatan diri sendiri maupun kelompok. Next