Banyuwangi kini jadi salah satu destinasi favorit untuk berwisata. Kawasan berjuluk ‘Sunrise of Java’ ini memiliki wisata alam seperti sederet pantai dan Kawah Ijen yang begitu indah. Namun demikian, pesona kota di ujung Jawa Timur ini tak melulu soal bentang alamnya. Ada juga Pendapa Sabha Swagata yang menarik untuk dikunjungi.
Baca juga : 5 Stasiun Kereta Terbaik Indonesia 2019, Salah Satunya Punya Peron Super Megah!
Banyuwangi juga memiliki sederet wisata budaya dan sejarah andalan. Pendapa Sabha Swagata merupakan tempat tinggal Bupati Banyuwangi, sekaligus menjadi bangunan untuk menjamu para tamu agung.
Berkunjung ke sini tidak bisa sembarangan, lho. Teman Traveler harus melapor dulu pada petugas Satpol PP di pintu masuk. Jam kunjungannya juga tak bisa sesuka hati karena pendopo ini hanya buka antara pagi hingga sore hari. Jika ada acara penting dan melibatkan tamu agung, lokasi ini akan ditutup sepenuhnya.
Megahnya Soko Guru Bangsal Pendapa
Berdiri sejak era Bupati Mas Alit di masa kolonial, Pendapa Sabha Swagata Banyuwangi ini masih kokoh berdiri hingga kini. Soko guru atau pilar yang digunakan, terutama pada bagian bangsal yang terbuat dari kayu jati pilihan. Diambil langsung dari Alas Purwo, salah satu kawasan penghasil kayu jati terbaik se-Indonesia.
Bangsal Pendapa Sabha Swagata sendiri merupakan bagian rumah joglo dengan pelataran luas di dalamnya. Dulunya tempat ini digunakan untuk menyimpan perangkat gamelan. Kini peralatan musik tradisional tersebut dipindah ke bangunan Dinas Pariwisata Banyuwangi.
Mewahnya Penginapan Tamu Pendapa
Tak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal Bupati, pendapa ini juga memiliki kamar untuk menyambut para tamu penting. Puluhan kamar tersedia di sisi kiri bangunan. Dari luar, deretan jendela kamar terlihat berselang-seling di antara gundukan rumput. Sepintas bentuknya mirip ruang perlindungan bawah tanah atau bunker.
Di bagian dalam, Teman Traveler bisa melihat barisan kamar mewah setara dengan hotel bintang lima. Ukiran kayu bermotif ukel Majapahit, tampak memenuhi perabotan ruangan kamar. Ruang bersantai bagi para tamu berada di bagian belakang. Ada pula ruang makan yang menghadap langsung ke bagian taman.
Menikmati Taman Tengah Pendapa
Taman ini sering digunakan untuk menjamu para tamu agung. Bupati Banyuwangi kerap menyambut rekan sejawatnya dengan mengadakan pesta kebun. Di bagian ini berjajar aneka pohon dan tanaman perdu, serta hiasan lampu taman berbentuk bola.
Rumah Using Banyuwangi
Suku Osing atau Using merupakan penduduk asli Banyuwangi. Mereka memiliki banyak warisan budaya yang terus dipertahankan hingga kini, termasuk salah satunya rumah adat. Di Pendapa Sabha Swagata Banyuwangi, Teman Traveler bisa melihat Rumah Using dengan model Tikel Balung di bagian belakang.
Serambi rumah adat ini memiliki kursi kayu yang biasa digunakan bersantai. Deretan burung lovebird dalam kandang juga nampak berjajar rapi di sini. Para tamu bisa duduk sejenak sambil memandang asrinya taman tengah.
Begitu masuk ke dalam, Teman Traveler bisa melihat ruang tidur khas Using dengan kasur berwarna hitam. Biasanya kasur ini akan dijemur pada upacara mepe kasur yang diadakan tiap Idul Adha. Di ruangan ini juga terdapat permainan tradisional dakon kayu dan beberapa peralatan memasak.
Sumur Legenda Banyuwangi
Di halaman belakang Rumah Using ada sebuah sumur yang dipercaya sebagai sumur legenda Banyuwangi. Sumur ini konon akan berbau harum pada momen-momen tertentu. Tamu-tamu yang menginap di pendopo juga kerap mengambil air dari sumur ini.
Itulah sedikit cerita mengenai Pendapa Sabha Swagata Banyuwangi. Meski boleh dikunjungi, Teman Traveler jangan sampai lupa meminta izin pada pihak terkait. Apalagi jika ingin melihat-lihat ke dalam dan mengambil foto. Jadi, kapan kalian merencanakan liburan ke Banyuwangi? Next