in ,

Pesona Kota Batu, Primadona Sejak Zaman Belanda

Kota Batu menjadi tujuan wisata sejak jaman kerajaan hingga sekarang

Kota Batu menjadi primadona wisata Jawa Timur yang selalu ramai pengunjung, terutama saat akhir pekan dan liburan sekolah. Bagaimana tidak? Tempat ini adalah surga obyek wisata, mulai dari Jatim Park, Agrowisata, hingga desa wisata dan wisata organik yang mulai booming.

Baca juga : Rawon Setan Bu Sup, Kuliner Istimewa di Surabaya yang Bikin Nagih

Hal yang menarik, walaupun usia Batu sebagai daerah tingkat 2 masih terbilang muda, namun kota ini telah menjadi tujuan wisata andalan sejak Indonesia belum merdeka. Saat Batu masih bagian dari Kabupaten Malang. Seperti apa sih pesona kota Batu dari masa ke masa? Yuk simak napak tilasnya.

Kondang Sejak Abad-18

Colonial Era via Instagram rodowo.id

Kisah kota Batu dimulai oleh Mbah Wastu atau Abu Ghonaim. Beliau adalah seorang ulama pengikut Pangeran Diponegoro yang memulai babad alas untuk membangun tempat bermukin. Kebiasaan orang Jawa menyingkat nama melahirkan kata ‘Batu’, singkatan dari ‘Mbah Wastu’.

Kota Batu mulai berkembang dan mengalami modernisasi sejak 1767. Hal itu berbarengan dengan masuknya VC dalam membuka lahan perkebunan di Batu. Berbagai kompleks pemukiman pun juga dibangun menjadi tempat kediaman meneer-meneer Belanda.

Di Awal abad ke-19, Batu mulai berkembang menjadi destinasi wisata favorit. Orang-orang Belanda membangun tempat villa untuk beristirahat di akhir pekan. Presiden Soekarno juga menjadikan kota sejuk ini sebagai tempat berlibur favoritnya.

3 Ikon Pariwisata Batu Sebelum Era Milenium

Candi Sepu, Songgoriti via Shutterstock

Batu memiliki 3 ikon wisata yang sudah berjaya saat sebelum milenium sampai saat ini. Salah satu destinasi agrowisata paling populer di Kota Batu adalah perkebunan apel yang dipelopori seorang Belanda bernama Tuan Pegtel penggiat budidaya apel. Inspirasi tumbuh setelah melihat biji apel yang tumbuh di halaman rumahnya.

Kota Batu terletak di ketinggian 700 sampai 1700 mdpl, tidak heran udaranya sejuk dan panoramanya indah memanjakan mata. Selain itu kondisi alam yang menunjang menjadikan kota ini ideal sebagai pusat agrowisata.

Kedua adalah Songgoriti, pada tahun 1799 Van I Isseldijk menemukan sebuah candi dengan kondisi masih berupa bebatuan yang berserakan. 50 tahun kemudian seorang arkeolog Belanda Rigg melakukan renovasi tetapi terhenti. Lalu renovasi besar-besaran pada tahun 1921 oleh knebel.

Pada Jaman Kerajaan terdahulu tempat ini merupakan peristirahatan para keluarga raja, candi yang dinamakan Candi Supo ini mempunyai keunikan menyembulkan air dingin diantara sumber air panas di bawah candi. Dinamakan Tirta Nirwana Songgoriti atau seringnya disebut Songgoriti. Terkenal juga mata air hangatnya sebagai tempat pemandian.

Ikon ketiga yang ditemukan oleh De Reyter seorang warga Belanda menjadikan Kota Batu sebagai peristirahatan lalu akhirnya membangun ‘selectie’ saat ini selecta, dalam bahasa Belanda berarti pilihan. Dibangun sejak 1920-1928 menjadi taman bunga dengan hotel dan kolam renang.

Kota Batu 2000an

Alun-alun Kota Batu via Shutterstock

Memasuki Tahun 2000an Kota Batu mengalami pengembangan menjadi sebuah kota mandiri setelah sebelumnya menjadi salah satu kecamatan bagian dari Kabupaten Malang. Alun-alun Batu dipugar kembali menjadi taman bunga dengan air mancur tepat di tengah.

Pada 2001 Dibuka wisata buatan berskala nasional Jatim Park dengan banyak pilihan permainan, hiburan serta wisata edukasi. Pada tahun 2010 alun-alun Batu dipugar lalu dibuka kembali 2011 dengan konsep taman wisata kota. Bertujuan sebagai sarana rekreasi, edukasi dan olahraga bagi masyarakat.

Kota Wisata Millenial

Kafe de Kleine via Instagram dekleinebatu

Pada perkembangan selanjutnya muncul investor membangun sejumlah tempat wisata untuk menjadikan Kota Batu sebagai salah satu kota wisata fenomenal yang diperhitungkan di Indonesia dan Asia. Buktinya, Batu paling banyak jumlah wisatawan setelah Bali dan Jogja. Kota Batu menyediakan wisata alam, edukasi, sejarah dan wisata permainan.

Saat ini Kota Batu menjadi tempat yang instagenic bagi Teman Traveler generasi millenials, datang saja ke Taman Bunga Coban Talun di Desa Tulungrejo Bumiaji, Kota Batu. Ada lagi Arboretum Sumber Brantas yang cocok untuk spot foto dipadukan outfit terbaik.

Ingin menikmati dinginnya Kota Batu dengan teman-teman bisa datang ke kafe de Kleine disebut Little Switzerland berada di kawasan Kota Wisata Batu (KWB). Menikmati pemandangan kota dengan hidangan yang lezat. Tenang, kafe ini sangat instagenic juga lho! jadi jangan lupa abadikan momen ya.

Demikian napak tilas sejarah, pesona Kota Batu menjadi kota dengan bermacam-macam tujuan wisata alam dan wisata permainannya. Teman Traveler jangan lupa berkunjung dan jelajahi Kota Batu ya! Next

ramadan
FI Bukit Sewu Sambang (c) Afin Yulia Travelingyuk

Bukit Sewu Sambang, Keindahan yang Menantang di Banyuwangi

FI Transportasi Darat Bangkok (c) Nurul Ikhod Travelingyuk

Tips Menggunakan Transportasi Darat di Bangkok, Dijamin Nggak Nyasar