Keindahan alam Kepulauan Riau tak perlu diragukan lagi. Dari sudut utara hingga selatan, ada banyak destinasi yang siap-siap membuat Teman Traveler terkagum-kagum. Termasuk di Pulau Penyengat yang tak jauh dari Bintan. Selain keindahan laut, bangunan tua yang bernilai sejarah juga menjadi daya tariknya. Penasaran kan? Yuk, simak penuturan Kontributor Travelingyuk, Zenith Halalan.
Baca juga : Museum Musik Indonesia, Temukan Karya Musisi Favoritmu di Sini
Tak Jauh dari Bintan
Teman Traveler berencana liburan ke Bintan? Kurang lengkap rasanya jika tidak sekalian mampir ke Pulau Penyengat. Pasalnya, kedua tempat ini bersebelahan. Selain dekat, banyak hal menarik yang tentang pulau kecil ini. Salah satunya keindahan alam yang ditawarkan. Hamparan lautan yang berwarna biru membuat siapapun terpesona. Di sudut lain, pemukiman warga yang berlokasi di atas laut juga tak kalah cantik. Terlihat serasi dengan laut serta langit yang berwarna biru.
Peninggalan Bersejarah yang Masih Terjaga
Paket lengkap yang ditawarkan Pulau Penyengat bukan hanya wisata alam saja. Teman Traveler juga bakal dimanjakan dengan fakta sejarah Kerajaan Melayu. Bahkan di beberapa sudut, ada beberapa bangunan tua yang menjadi bukti peninggalan kerajaan. Selain itu, ada juga benteng pertahanan. Masih di Penyengat, ada juga makam para raja-raja dan ratu beserta petinggi lainnya. Semunya tetap terawat hingga saat ini.
Bangunan Masjid yang Berusia Ratusan Tahun
Salah satu bangunan bersejarah yang berada di pulau kecilnya Tanjungpinang, Kepulauan Riau ini adalah Masjid Raya Sultan Riau. Tempat beribadah tersebut berdiri sejak tahun 1832 yang dibangun pada masa pemerintahan Yang Dipertuan Muda VII Raja, cucu Raja Haji Fisabililah. Masjid ini memiliki 4 menara dan 13 kubah yang bentuknya seperti bawang. Jika dijumlahkan adalah 17 yang melambangkan rakaat sholat lima waktu sehari semalam.
Masjid Raya Sultan Riau cukup populer bukan hanya bentuk bangunan yang klasik. Namun, juga unik karena salah satu bahan bangunannya adalah putih telur yang dicampur dengan pasir, kapur, dan tanah liat. Sementara bagian dalam terdapat ayat suci Al-Quran yang ditulis tangan oleh Abdurrahman Stambul dan Al-Quran itu diselesaikan penulisannya pada tahun 1867. Menariknya lagi, di seberang masjid ini terdapat perpustakaan yang berisi bukut sejarah Pulau Penyengat dan informasi di sekitarnya.
Cara Menuju ke Pulau
Untuk masalah transportasi dari Tanjungpinang, Teman Traveler bisa menuju pulau ini dengan menaiki perahu warga. Biayanya sekitar Rp7.000 dengan waktu tempuh sekitar 20 menit. Di Penyengat yang memiliki luas 3.5 km tersebut terdapat penunjuk jalan. Teman Traveler yang berniat berkunjung ke destinasi wisatanya, bisa langsung melihat penunjuk. Jika takut tersesat, langsung saja bertanya kepada warga sekitar.
Jika terlalu untuk jelajah pulau dengan jalan kaki, Teman Traveler bisa melanjutkan perjalanan dengan menyewa becak motor. Biasanya, sopir becak ini mangkal di sekitar dermaga Pulau Penyengat. Sementara harga nya sekitar Rp25.000. Cukup terjangkau bukan untuk jelajah pulau dalam waktu yang terbatas.
Itulah ulasan tentang Pulau Penyengat yang berada di wilayah Kepulauan Riau. Bagaimana, makin tertarik untuk liburan ke sini kan? Yuk, segera agendakan dan ajak sahabat atau keluarga agar liburan makin seru. Next