in , ,

Serunya Pembuatan Sabun Tradisional Kamboja, Ada Wangi Coklat Lho

Mengintip Proses Produksi Sabun Tradisional ala Kamboja

Sabun Tradisional Kamboja
Sabun Tradisional Kamboja (c) Helga Christina/Travelingyuk

Mungkin banyak yang belum tahu bahwa sabun merupakan salah satu oleh-oleh khas Kamboja, terutama jika Teman Traveler mengunjungi daerah Siem Reap. Di sini kalian akan menemukan banyak pengrajin sabun yang menggunakan bahan-bahan alami dan diproses secara tradisional.

Baca juga : Traveling ke Malaysia, Jangan Lupa Berpose di Street Art Penang

Tak heran jika lantas ada beberapa tempat yang menawarkan workshop khusus pada wisatawan untuk belajar membuat sabun. Saya sendiri cukup beruntung kala itu karena mendapat rekomendasi dari supir tuk-tuk untuk mengikuti workshop di Senteur d’Angkor.

Membuat Sabun Tradisional Kamboja dengan Bahan Alami

Papan nama Senteur d’Angkor (c) Helga Christina/Travelingyuk

Senteur d’Angkor berdiri sejak 1999 dan menyediakan aneka jenis kerajinan lokal kualitas tinggi. 100 persen materialnya menggunakan bahan alami.

Mereka juga membuka workshop atau kursus singkat membuat bumbu kari, sabun, kosmetik, dan masih banyak lagi. Semuanya diracik tanpa zat kimia, hanya memanfaatkan bahan-bahan alami seperti minyak kelapa, kopi, dan lainnya.

Sangat Strategis

Bagian dalam Senteur d’Angkor (c) Helga Christina/Travelingyuk

Senteur d’Angkor buka tiap hari, mulai pukul 07.30 hingga 18.00. Jika hanya sekedar berkunjung, Teman Traveler takkan dikenakan biaya sama sekali. Pantang dilewatkan, apalagi lokasinya sangat strategis karena berada di pusat Siem Reap. Kala itu saya berkunjung ke sini dengan menumpang tuk-tuk, transportasi andalan masyarakat lokal Kamboja.

Melihat Proses Pembuatan Bumbu dan Sabun

Ibu-ibu membuat kemasan anyaman tradisional (c) Helga Christina/Travelingyuk

Begitu datang, kami langsung disambut seorang pegawai. Dengan sigap ia mengajak kami berkeliling dan memberikan penjelasan rinci di masing-masing tempat yang dikunjungi. Pertama-tama, kami diperlihatkan proses pembuatan kemasan sabun tradisional. Tampak sejumlah ibu-ibu sibuk membuat anyaman.

Kemasan tradisional dan ramah lingkungan (c) Helga Christina/Travelingyuk

Selanjutnya kami diajak melihat proses pembuatan bumbu tradisional. Perlu Teman Traveler ketahui, bumbu racikan ala Kamboja ini mempunyai rasa khas. Wisatawan kerap membelinya sebagai oleh-oleh untuk dibawa ke kampung halaman.

Proses pembuatan bumbu (c) Helga Christina/Travelingyuk

Berikutnya kami diajak melihat proses pembuatan sabun tradisional Kamboja, produk andalan Senteur d’Angkor. Sabun di sini diproduksi dalam berbagai jenis aroma lho. Warnanya juga menarik dan terlihat sangat tradisional. Bisa Teman Traveler jadikan buah tangan untuk sanak famili di rumah.

Sabun dengan aneka warna dan aroma (c) Helga Christina/Travelingyuk

Mengunjungi Toko Suvenir

Tur singkat tersebut lantas berakhir dengan kunjungan ke toko suvenir yang menjajakan beragam produk buatan Senteur d’Angkor. Di sini Teman Traveler bisa menemukan aneka jenis kerajinan dan barang, mulai dari sabun, bumbu kari untuk bahan dasar amuk (sup ikan tradisional khas Kamboja), essential oil, hingga lilin aroma therapy.

Tanpa berpikir lama, saya membeli satu sabun tradisional Kamboja buatan mereka. Aromanya sangat wangi dan lembut. Harganya pun hanya USD 1 saja. Pilihannya cukup beragam, Teman Traveler bisa memilih aroma bunga jepun, bunga melati, cokelat, dan masih banyak lagi.

Setelah dari toko suvenir, jangan pulang dulu. Teman Traveler wajib mengunjungi Coffee Shop Senteur d’Angkor. Di sini kalian bisa mencicipi kopi gratis alias free tasting.

Bagaimana, sangat menarik bukan? Jangan lupa masukkan tempat ini daftar destinasi yang akan dikunjungi, jika suatu saat Teman Traveler bertandang ke Siem Reap. Next

ramadan

Written by Helga Christina

Penulis adalah kontributor lepas di travelingyuk.com

Fiori Bed & Brekafast Bandung

Fiori Bed & Breakfast, Tempat Bermalam Instagenic dengan Tema Lucu dan Cantik

Pantai Melasti Bali

Cantik Banget! Jalan-jalan di Pantai Melasti, Favorit Pre-wedding Pulau Dewata