Adakah di antara Teman Traveler yang pernah mendengar soal Soto Bancar? Racikan soto khas Purbalingga, Jawa Tengah ini punya keunikan tersendiri yang membuatnya sangat menggoda untuk dicoba. Salah satu yang cukup terkenal adalah Soto Bancar Pak Joko. Berkat kenikmatannya, kuliner satu ini telah bertahan hingga tiga dekade lebih. Penasaran? Yuk, simak ulasan lengkapnya.
Baca juga : Picknick Cafe, Rooftop Colorful di Bandung dengan Sedotan Kertas
Berjualan Sejak 1983
Begitu tiba di warungnya yang berada di mulut gang ruas Jalan Letjend S. Parman, Teman Traveler bakal disambut banner besar berwarna biru. Di situ tertulis jelas kalau warung soto ini telah eksis sejak 1983, menjadikannya salah satu kuliner legendaris di Purbalingga.
Warungnya sendiri berada persis di samping sebuah sungai kecil. Eits, jangan keburu khawatir dulu Teman Traveler, aliran airnya terlihat bersih kok. Suara gemericik air dari sini justru bisa jadi alunan menyejukkan kala menyantap Soto Pak Joko.
Pilihan Daging untuk Soto
Di kedai Soto Bancar Pak Joko, Teman Traveler bisa pilih sendiri isiannya. Mulai dari daging sapi, ayam, iso, hingga ampela ati. Namun lantaran sajian Soto Bancar lebih identik dengan daging sapi, saya pun memutuskan memesan soto dengan lauk tersebut.
Porsi Melimpah
Ketika pesanan tiba di hadapan mata, saya sempat dibuat terkejut. Porsinya benar-benar melimpah Teman Traveler. Isiannya nyaris memenuhi seluruh bagian mangkuk. Ketika diaduk-aduk sambil diperhatikan secara seksama, komponen penyusunnya memang cukup beragam.
Seporsi soto pesanan saya terdiri dari potongan daging sapi berukuran gemuk, irisan ketupat, mie soun, kecambah, daun bawang, irisan daun bawang, kerupuk merah putih, dan taburan bawang goreng. Dari semua elemen ini, potongan ketupat, mie soun, dan kerupuk merah putih adalah yang membedakan Soto Bancar dari hidangan sejenis.
Rasa Wah
Percaya tak percaya, Teman Traveler bakal langsung jatuh cinta dengan kekayaan rasa yang ditawarkan Soto Bancar Pak Joko. Kuahnya kecoklatannya encer, dengan rasa gurih. Paduan asin dan manisnya terasa sangat pas. Selain itu, potongan daging sapinya besar-besar, sehingga tak bikin kesulitan ketika digigit. Benar-benar terasa empuk dan lembut.
Elemen yang paling membikin perut kenyang adalah potongan ketupat dan mie soun-nya. Namun jika Teman Traveler merasa belum puas, bisa langsung nambah ketupat tanpa perlu datang ke meja pemesanan. Sudah tersedia di masing-masing meja, tinggal ambil saja.
Kecambah dan irisan bawangnya sendiri disajikan melimpah. Disantap bersama kuah soto yang tak terlalu pekat, sensasinya makin nikmat. Jangan sisakan kerupuk merah putih-nya ya. Suapan demi suapan dijamin tak akan terasa, tahu-tahu mangkuk sudah kosong tak bersisa.
Jangan Salah Sambal
Selain soto, Warung Pak Joko juga tawarkan menu bakso daging sapi. Meski demikian, Soto Bancar tetap jadi menu andalan di sini. Namun karena hal tersebut, mereka menyediakan dua jenis sambal berbeda. Masing-masing diletakkan di wadah plastik khusus.
Sambal khusus soto ditaruh dalam wadah kotak, sementara sambal bakso bisa diambil di wadah bulat. Jadi Teman Traveler jangan sampai salah sambal ya. Soalnya sambal soto diracik dengan tambahan kacang tanah, yang sekaligus jadi salah satu ciri Soto Bancar.
Mirip Soto Sokaraja
Jika Teman Traveler pernah menyantap Soto Sokaraja dari Banyumas, sekilas tampilan soto ini terlihat mirip. Namun sebetulnya ada dua perbedaan mencolok, yaitu dari mie soun dan kerupuknya.
Soto Bancar disajikan dengan mie soun, sementara Soto Sokaraja tidak. Selain itu, di hidangan khas Banyumas takkan ditemukan kerupuk merah putih sebagai pelengkap. Teman Traveler harus sedikit jeli ya untuk membedakannya.
Nah, bagaimana Teman Traveler, Makin penasaran ingin mencicipi kelezatan Soto Bancar Pak Joko? Kedai ini buka mulai pukul 08.00 hingga 22.00. Cukup merogoh kocek Rp20.000, kalian sudah bisa membuktikan nikmatnya seporsi soto legendaris ini. Jangan sampai terlewat jika sedang liburan ke Purbalingga ya. Next