in ,

5 Fakta Menarik Sungai Mahakam, Sungai Terbesar di Kalimantan Timur

Belum lama ini, sebuah video viral di berbagai sosial media. Dalam video tersebut, tampak seekor buaya yang mengantarkan jasad seorang bayi yang tenggelam di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Jasad bayi tersebut masih dalam keadaan utuh, meski tenggelam di sungai yang sangat luas.

Baca juga : Sate Maranggi Ibu Yayah Jakarta, Kelezatan Kuliner Asli Plered di Ibu Kota

Nah, berbicara tentang sungai satu ini, ada beberapa fakta yang wajib kamu ketahui tentang sungai terluas di Kalimantan ini.

Menjadi jalur laut sejak abad ke 4 Masehi

Sungai Mahakam punya sejarah yang panjang, bahkan sejak awal ke 4 Masehi. Nama Mahakam diambil dari bahasa Sanskerta, Maha yang artinya besar dan Kama yang artinya Cinta. Sehingga Mahakam diartikan sebagai cinta yang besar. Sungai ini membelah darat timur dari Pulau Kalimantan selebar 300-500 meter.

Sungai Mahakam
Sungai Mahakam via bicaraberita

Sumber sungai ini adalah air dari Pegunungan Iban yang ada di tengah Pulau Kalimantan, berbatasan dengan Serawak, Malaysia. Sejak zaman dahulu kala, sungai ini sudah menjadi jalur yang dilalui oleh para pelaut yang datang dari berbagai negara, seperti India dan Tiongkok. Mereka datang ke Indonesia untuk berdagang.

Pemukiman Rumah Apung yang dijadikan sebagai objek wisata

Di sungai ini, terdapat rumah-rumah apung yang dijadikan sebagai tempat tinggal oleh masyarakat. Rumah ini juga menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kalimantan.

Rumah Apung
Rumah Apung via Kompas

Belakang rumah-rumah apung ini merupakan hutan asri yang rimbun. Di sini juga dijadikan tempat pelaksanaan prosesi Ngulur Naga saat Festival Erau oleh masyarakat Kutai. Festival ini sendiri bertujuan merayakan upacara Tijak Tanah dan Mandi ke Tepian.

Pesut Mahakam yang terancam punah

Pesut Mahakam merupakan satwa endemik Sungai Mahakam yang statusnya terancam punah saat ini. Hewan dengan nama latin Orcaella brevirostris ini merupakan satu-satunya lumba-lumba air tawar di Indonesia. Pesut punya warna abu-abu dengan dahi membulat, tidak punya moncong panjang. Sirip Pesut Mahakam ini juga kecil dan berbentuk segitiga membulat di ujungnya. Untuk Pesut dewasa panjangnya sekitar 2,3 meter, dengan berat mencapai 130 kilogram.

Pesut
Pesut Mahakam via Advontura.com

Saat ini, Pesut ini masuk dalam list hewan yang sudah terancam punah dan dilindungi. Pesut sudah meninggalkan Sungai Mahakam karena lingkungan sungai yang mulai tercemar. Sejak 2020 lalu, ada sekitar 20 pesut ditemukan di Sungai Pela, anak Sungai Mahakam. Sampai saat ini, jumlah Pesut diperkirakan tersisa sekitar 80 ekor saja.

Falsafah penduduk asli Kutai yang mendiami sekitar Sungai Mahakam

Ada salah satu falsafah yang sangat terkenal dan dipercaya oleh penduduk asli Kutai sampai saat ini. “Sekali minum air Sungai Mahakam, maka akan terpikat hati dan ingin kembali untuk menetap di Kalimantan”.

Sungai Mahakam
Aliran Sungai Mahakam via IDNTimes

Falsafah ini berarti, bahwa setiap orang yang pertama kali berkunjung ke Kutai atau ke Kota Samarinda, maka diyakini mereka akan kembali lagi ke tanah tersebut.

Berbagai Festival di Sungai Mahakam

Sejak dinobatkan sebagai Ibukota yang akan menggantikan Jakarta, Kalimantan Timur terus berbenah, terutama dalam memperbaiki pariwisata di Sungai Mahakam. Di sungai ini sendiri, sejak tahun 2000 lalu sudah dilaksanakan berbagai macam festival dan perlombaan.

Sungai Terbesar di Kalimantan Timur
Festival Mahakam via Advontura.com

Melansir Advontura.com, beberapa wisata yang bisa kamu lihat saat Festival Mahakam di antaranya Parade 1000 Mandau, Power Boating, Mini Expo Mandau, Balap Perahu Naga, hingga Balap Renang Lintas Sungai Mahakam dan lain sebagainya. Tak hanya itu, ada juga pagelaran musik, pawai budaya, pameran UKM hingga wisata kuliner di sepanjang tepi Sungai Mahakam.

Mahakam telah mengalir dan menjadi sumber utama penghidupan masyarakat Kalimantan Timur sejak dahulu kala. Oleh karena itu, agar nadi utama kehidupan ini tetap berdenyut, mari kita menjaga agar Sungai Mahakam selelu bersih dan kelestariannya tetap terjaga. Next

ramadan
Jalan jalan ke korea selatan yang cantik ketika musim gugur

Trik Jalan-Jalan di Korea Selatan Ala Keluarga Kimbab Family

Taman Wisata Mahoni Bangun Sentosa, Nuansa Eropa hingga Kegiatan Menantang di Banten