in , ,

Tahu Lontong Pak Marno, Kuliner Jadul yang Wajib Dicoba di Blitar

Beruntung karena Indonesia kaya akan budaya, sajian kulinernya pun juga beragam. Setiap daerah memiliki sentuhan khas baik dari sisi cara pembuatan hingga rasa. Kalau ke Blitar ada salah satu kuliner jadul yang masih eksis hingga sekarang dan terkenal enak. Bahkan penjualnya masih berjualan dengan lampu minyak dan gerobak sederhana khas jaman dulu.

Baca juga : Batagor Bang Ben, Favorit Warga Malang Sejak 2000-an

Lampu tempel minyak salah satu ciri khasnya  (c) Mei Indriani/travelingyuk

Kali ini saya akan membahas kuliner jadul yaitu Tahu Lontong yang menurut saya enak dan sampai sekarang masih eksis dan bertahan dengan peminat loyal yang masih membuat kuliner ini masih punya nilai jual.

Sajian di Warung Tahu Lontong Pak Marno (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Sebenarnya penjual tahu lontong ada banyak di kota Blitar. Tentunya masing-masing memiliki ciri khas dalam hal rasa. Dan warung Tahu Lontong yang banyak difavoritkan adalah Warung Tahu Lontong Pak Sumarn

Warung ini berlokasi di Jl. Melati tepatnya di seberang SMP Negeri 2 kota Blitar sudah sejak lebih dari 20 tahun yang lalu. Banyak tahu lontong yang telah saya icipi namun lidah saya lebih cocok dengan warung milik Pak Sumarno ini. Kuliner tradisional tahu lontong di Blitar mungkin agak mirip dengan kuliner tahu telor di malang atau tahu thek di beberapa kota yang lain. Bahan bisa dikatakan sama ada lontong, tahu potong dadu dicampur telor  yang di goreng, siraman kuah kacang kental yang ditaburi bawang goreng dan seledri.

Pembakaran dengan arang menjadi nilai jadul tersendiri (c) Mei Indriani/travelingyuk

Yang membuat khas pada warung ini adalah api untuk menggoreng tahu menggunakan arang serta penerangan warung melalui lampu tempel. Untuk mendapatkan seporsi kuliner ini, sobat traveler memang harus sabar mengantri ditambah pula dengan jumlah tempat duduk yang
terbatas.

Demi kuliner ini, harus sabar menanti (c) Mei Indriani/travelingyuk

Ibu yang melayani sebenarnya cukup cepat dalam menyiapkan hidangan, namun tetap harus menunggu tahu yang di goreng setengah matang membutuhkan waktu lebih.

Seporsi hidangan siap disantap (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Tiba giliran pesanan saya sedang disiapkan ibu tersebut sudah hapal dengan pesanan saya “ Tahu Lontong pedes ya mbak”. Saking seringnya kawan-kawan saya kesini…..!. tidak sampai 5 menit pesanan 1 piring Tahu lontong sudah saya pegang, nah ini yang membedakan dengan kuliner sejenis di kota lain.

Kuahnya saja enak lho sobat traveler (c)Mei Indriani/Travelingyuk

Disini dalam penyajiannya terlebih potongan lontong dicampur dengan potongan dadu tahu yang d goreng setengah matang diberi taoge mentah lalu di siram saus kecap yang telah dicampur dengan bumbu rahasia. Dan terakhir diberi acar serta taburan bawang merah, bawanng putih,kacang goreng utuh, parutan kelapa kasar yang digoreng  dan daun bawang yang dicincang kecil.

Warung tahu lontong Pak Marno (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Penikmat kuliner di tempat ini tidak pernah sepi sobat, terlambat datang siap-siap antri atau kehabisan. Jadi disarankan datang untuk lebih awal. Buka setelah maghrib dan tutup sebelum jam 10 malam kuliner ini layak untuk teman kuliner coba saat main ke kota Patria ini. Salam lapar kawan.  Next

ramadan
neko kepo

Para Pecinta Kucing di Malang, Yuk Main ke Neko Kepo Cat & Cafe

Karang Bolong Pacitan

Pantai Karang Bolong Pacitan, Wisata Penuh Keindahan