Tetap berdiri meski diserbu oleh pendatang yang lebih revolusioner. Mungkin itulah kata-kata yang patut disematkan kepada Tan Ek Tjoan. Ia merupakan produsen roti yang masih bertahan hingga detik ini meskipun persaingan kuliner modern makin ketat. Dengan penjuangan yang tidak mudah, sekarang Tan Ek Tjoan telah menjadi salah satu merek roti tertua di Indonesia.
Baca juga : Bapak dan Anak Ini Dilarang Mendaki Gunung Slamet 2 Tahun, Kenapa?
Salah Satu Brand Roti Tertua Indonesia Sejak 1921
Pendiri roti satu ini adalah Tan Ek Tjoan yang dijadikan nama merknya. Ia merupakan seorang pemuda keturunan Tionghoa yang merintis usahanya di daerah Surya Kencana, Bogor, di tahun 1921. Ia memulai usaha tersebut di rumahnya yang sederhana namun cukup luas di Bogor.
Sejatinya, sang istrinyalah yang pandai membuat roti, sementara Tan sangat pandai berbisnis, kombinasi yang begitu klop. Sejak saat itulah, usahanya berkembang dengan pesat.
Menjadi Bisnis Keluarga Turun Temurun yang Melegenda
Usaha kuliner satu ini sudah berusia hampir 1 dekade lamanya. Merupakan bisnis keluarga yang begitu menjanjikan. Kala Tan Ek Tjoan meninggal pada tahun 1950-an, istrinya meneruskan usaha tersebut. Phoa Lin melebarkan bisnisnya ke Jakarta, di daerah Cikini yang kala itu menjadi kawasan elit yang dihuni oleh orang-orang Belanda.
Pada tahun 1958, Phoa Lin meninggal dan usaha ini diteruskan oleh kedua anaknya, Tan Bok Nio dan Tan Kim Thay. Satu memegang bisnis cabang Jakarta, dan salah satunya di Bogor. Di tangan Tan Kim Thay yang merupakan lulusan ilmu ekonomi Belanda, bisnis keluarga tersebut semakin maju saja. Toko yang di Suryakencana, Bogor pindah ke Siliwangi karena makin sepi setelah ada Tol Gadog.
Terobosan Bisnis Menggunakan Jasa Pedagang Gerobak
Untuk membuat bisnisnya makin berjaya, Kim mulai menggunakan jasa pedagang gerobak dan menjualnya secara keliling. Mulai dari daerah di sekitaran Cikini sampai ke wilayah yang lain sebeperti halnya Tengerang, Ciputat, Cinere dan juga Bekasi.
Ternyata, tidak hanya menggunakan jasa pedagang keliling saja, Kim juga menambah varian roti yang ditawarkan. Semula hanya roti gambang dengan tekstur keras, kini ada varian lainnya yakni roti bimbam yang lembut.
Meskipun ini terbilang kuliner yang begitu legendaris, namuan harganya sangatlah terjangkau. Harganya mulai dari Rp3.500 sampai dengan Rp55.000.
Sayangnya, Tan Ek Tjoan di Cikini sudah tutup pada pertengahan Februari 2015 dan pindah ke Ciputat. Namun yang berada di Bogor, lokasinya masih sama. Jika ingin bernostalgia dengan roti legendaris ini, kamu bisa membeli di gerobak atau mampit di tokonya. Next