Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan pada tanggal 4 Januari 2020 pukul 20.36 WIB, Gunung Merapi yang berada di Boyolali Jawa Tengah ini mengeluarkan awan panas. Karena cuaca berkabut, awan panas ini tidak terlihat secara visual, namun terlihat dari hujan abu tipis yang ditemukan di sekitar Cepogo, Boyolali. Kejadian ini, Gunung Merapi berada di level II waspada sehingga tidak direkomendasikan kegiatan pendakian, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian. Karena banyaknya kasus gunung erupsi di Indonesia awal tahun 2020 ini, berikut tanda-tanda terjadinya erupsi.
Baca juga : Puncak Musim Panas Bulan Agustus 2019, Lakukan Hal Berikut Ini Supaya Traveling Tetap Lancar
1. Suhu di Sekitar Gunung Meningkat
Karena material dalam inti gunung sedang berjalan menuju keluar, maka suhu di sekitaran gunung itu terasa lebih tinggi, atau lebih hangat dibandingkan dengan hari biasanya. Suhu tinggi ini juga terjadi pada malam hari. Biasanya yang dapat dengan peka merasakan perubahan suhu ini adalah warga asli di sekitar gunung itu.
2. Banyak Hewan Turun Gunung
Hewan memiliki insting yang sangat kuat, bahkan saat tempat tinggal mereka akan terjadi bencana alam. Hewan-hewan asli gunung yang jarang terlihat akan bermigrasi sebelum terjadinya erupsi, burung-burung akan terbang keluar dari gunung tersebut, lebah akan turun ke pemukiman, rusa dan monyet terlihat berlarian di jalan besar. Hewan ternak juga akan terlihat gelisah ataupun marah.
3. Sering Terjadinya Gemuruh, Awan Panas, dan Hujan Abu
Karena meningkatnya aktivitas magma yang berada di perut bumi, suara gemuruh dan gempa akan terjadi cukup sering. Suara gemuruh tersebut biasanya terjadi pada malam hari, bisa mencapai puluhan kali, sebelum akhirnya terjadi letusan ataupun erupsi. Terkadang gemuruh dan gempa ini juga diikuti dengan keluarnya awan panas juga abu vulkanik tipis dari gunung tersebut.
4. Sumber Air Mengering
Karena bertambah panasnya suhu di gunung, dan tingginya aktivitas bumi di bawah gunung, menyebabkan sumber mengering. Terkadang sisa-sisa air yang berada di gunung itu memiliki suhu lebih tinggi, lebih hangat atau bahkan panas. Air yg ada di gunung saat terjadinya bencana ini memiliki kadar belerang yang sangat tinggi, sehingga kadar racunnya pun tinggi, Teman Traveler jangan coba-coba meminumnya ya.
Untuk Teman Traveler yang tinggal di sekitaran gunung, atau sedang berlibur mengunjungi sebuah gunung, jika mengalami beberapa keadaan alam diatas sebaiknya cepat turun mengajak keluarga atau warga sekitar untuk mencari tempat aman agar selamat dari erupsi. Next