Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat mengalami erupsi pada Jumat (26/7/2019) sekitar pukul 15:49 WIB lalu. Pascaerupsi, areal gunung ini diputuskan untuk ditutup sementara mulai Sabtu 27 Juli 2019. Penutupan tersebut dilatarbelakangi oleh banyaknya erupsi, debu tebal, yang mengendap di sekitaran areal kawah. Ditakutkan akan membahayakan pengunjung jika tetap dibuka. Bagaimana berita lengkapnya?
Baca juga : 4 Hotel Murah Dekat Pantai Kelingking, Enggak Perlu Takut Kehabisan Duit
Erupsi Pada Tanggal 26 Juli
Letusan freatik terjadi pada Jumat (26/7/2019) tercatat oleh sensor seismograph BMKG di Stasiun Seismik Lembaga (LEM). Waktu titik gelombang tercatat sekitar pukul 15:50 WIB dengan durasinya 4 menit.
Dampak erupsi tersebut terjadi hujan abu di sekitaran areal Subang, Lembang, Bandung dan sekitarnya. Dampak lebih lanjutnya, mengganggu aktivitas orang-orang yang ingin mendaki Gunung Tangkungan Perahu.
Dibuka Kembali 1 Agustus 2019
Pendakian Gunung Tangkuban perahu rencananya dibuka kembali pada Kamis (1/8/2019). Namun sebelum dibuka, pihak pengelola harus memenuhi beberapa sayarat terlebuh dahulu yang diajukan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Salah satunya adalah prosedur evakuasi dan kawasan bebas dari abu vulkanik. Sampai pada Rabu (31/7/2019) pembersihan sudah dilakukan dan hampir mencapai 100%.
Tidak hanya itu saja, ada syarat lainnya yang perlu dilakukan. Yakni harus ada WhatsApp group yang berisi Muspida, Kepala Desa, dan juga pengelola. Sehingga jika terjadi sesuatu bisa langsung mendapatkan informasi yang valid. Syarat lainnya adalah pihak pengelola juga perlu memperbaiki rute evakuasi dan memasang papan ataupun juga poster jalur evakuasi di sejumlah titik.
Sekilas Informasi Mengenai Gunung Tangkuban Perahu
Tangkuban Perahu merupakan gunung yang berada di Jawa Barat. Jaraknya sekitar 20 kilometer dari arah utara Bandung. Ketinggiannya mencapai 2.084 meter. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan sebagian besar adalah lava dan sulfur. Sementara mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang.
Areal ini dikelola oleh Perum Perhutanan, dan suhu rata-rata hariannya mencapai 17 derajat Celcius pada siang hari dan 2 derajat Celcius pada malam hari.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ada baiknya untuk menunggu kondisi aman terlebih dahulu ya Teman Traveler. Cari informasi yang valid dan jangan mudah termakan hoax. Sudah siap mendaki lagi? Next