Memiliki ukuran badan yang lebih besar dari kebanyakan orang bukan halangan untuk mendaki gunung. Dengan tekad dan niat yang bulat Teman Traveler pasti bisa mencapai puncak, kadang ada yang sampai puncak dan ada juga yang tidak. Kembali lagi, mendaki gunung bukan hanya soal puncak, tetapi kebersamaan selama perjalanan dan juga pulang kembali ke rumah dengan selamat.
Baca juga : Kafe Sehat Ibu Kota Jakarta, Serasa Makan Siang di Bali
1. Persiapan Fisik
Pentingnya persiapan fisik saat akan pergi kemana pun akan sangat membantu pada saat hari H. Apalagi untuk melakukan pendakian gunung, Teman Traveler harus melakukan olahraga. Lari adalah salah satu olahraga yang paling mudah dan murah. Biasakan untuk lari di setiap pagi atau sore hari sebulan atau paling lambat dua minggu sebelum Teman Traveler mendaki. Lakukanlah olahraga ini minimal dua kali dalam seminggu.
2. Kenali Kelemahan Fisikmu
Penting untuk mengetahui kelemahan fisik Teman Traveler. Gunung bukan tempat untuk sekedar liburan atau melepas lelah. Jika tidak mengenali kelemahan fisik, Teman Traveler bisa celaka dan merepotkan teman seperjalanan.
3. Bawa Perlengkapan Secukupnya
Teman Traveler harus sudah tahu mana barang yang harus dibawa dan mana yang tidak. Tanyalah kepada teman yang sudah berpengalaman naik gunung mengenai barang apa saja yang harus dibawa. Cara packing di carrier Teman Traveler akan mempengaruhi berat carrier yang di bawa.
4. Trek Mendaki Puncak
Bisa mendapat kesempatan untuk mendaki Gunung Lawu adalah hal yang luar biasa. Di setiap pendakian, Teman Traveler harus selalu menanamkan di salam benak seperti “gunung bukanlah hanya soal puncak, bisa menginjakkan kaki disini saja sudah sangat bersyukur”. Mungkin kalimat tersebut bisa menguatkan Teman Traveler di setiap langkah.
Teman Traveler bisa memilih jalur Cemoro Sewu untuk pendakian. Berdasarkan cerita pendaki yang sudah pernah menaklukkan Gunung Lawu, jalur ini memang yang paling enak untuk dilewati.
5. Beristirahatlah sejenak jika lelah
Tidak apa jika Teman Traveler merasa lelah dan ingin berhenti sejenak, jangan paksakan fisik. Pendakian ini memerlukan waktu sekitar 12 jam dari basecamp hingga sampai di puncak. Teman Traveler bisa memilih teknik pendakian tiktok yaitu pendakian dengan barang yang minim dan hanya naik lalu langsung turun. Tidak ada buka tenda dalam teknik pendakian ini, Teman Traveler hanya membawa air minum, makanan secukupnya dan juga jas hujan.
6. Bonus Pemandangan yang Luar Biasa
Saat melakukan pendakian pada musim kemarau biasanya Teman Traveler akan dapat bonus pemandangan yang luar biasa indah saat perjalanan. Nah, sembari beristirahat Teman Traveler bisa mengabadikan pemandangan menawan itu di HP atau kamera yang Teman Traveler bawa.
7. Semangatilah Diri Sendiri
Kalau Teman Traveler masih kuat dan yakin fisik mampu sampai puncak, jangan cepat putus asa dan menyerah. Hanya diri sendiri yang bisa menyemangatinya. Ingat tujuan awal Teman Traveler mendaki gunung untuk apa, dan tetap bulatkan niat. Pelan-pelan yang penting sampai. Jangan juga terlalu memaksakan kehendak. Saat mendaki, fisik dan mental akan diuji seperti seberapa besar limit Teman Traveler bisa bertahan di medan yang sulit.
Tidak mudah tentunya untuk bisa mencapai titik itu. Butuh perjuangan, tekat dan fisik yang kuat. Terlepas dari itu semua, dukungan dari teman seperjalanan juga sangat berpengaruh. Pilihlah teman yang bisa dan mau menemani Teman Traveler ketika lelah dan berjalan pelan. Selain itu, pilih teman yang masih bisa tertawa saat kondisi fisik capek, dan mau diajak bekerja sama. Next