Tanah air kita tercinta ini kaya akan kebudayaan serta adat istiadat yang masih dilakukan, begitu pula dengan tradisi bulan Ramadan di Indonesia. Dari ujung sabang sampai merauke memiliki ciri khas berbeda-beda dalam menyambut ibadah puasa. Yuk simak ulasan berikut.
Baca juga : Daftar Hotel dengan Pesta Tahun Baru di Malang, Mau Rayakan Bareng Siapa Nih?
1. Belangiran di Lampung
Pertama ada Belangiran di Lampung yaitu sebuah ritual mandi suci bersama yang dilakukan oleh satu kampung, agar lancar dan khusyuk dalam menjalankan ibadah Ramadan. Perlengkapan yang disediakan sebelum ritual adalah air langir, bunga tujuh rupa, daun pandan, dan setanggi. Air langir diambil dari tujuh sungai yang berada pada sekitar prosesi.
2. Nyadran di Jawa
Selanjutnya di Pulau Jawa ada tradisi Nyandran yaitu mendatangi makam sanak saudara yang sudah meninggal untuk mendoakan sekaligus membersihkan areanya. Sebagian masyarakat di Jawa melakukannya menjelang bulan Ramadan. Tradisi ini pada daerah Ungaran dan Desa Kalongan juga sebagai ajang silahturahmi.
3. Megibung di Bali
Kemudian beralih ke daerah Bali juga memiliki tradisi saat bulan Ramadan tiba. Sudah ada sejak ratusan tahun lalu, dilakukan setiap 10, 20 dan 30 hari di bulan puasa. Biasanya dilakukan orang Kampung Islam di Denpasar.
Tradisi ini yaitu berbuka bersama, menyantap hidangan dalam satu wadah untuk 4 sampai 5 orang. Merupakan ungkapan syukur atas diberikannya kesehatan dan rezeki, sekaligus syukur setelah mengkhatamkan Al-Quran.
4. Keriang Bandong di Kalimantan
Berikutnya Tradisi Keriang Bandong di Pontianak merupakan kebiasaan masyarakat sekitar untuk menyalakan obor atau bambu kecil diberi sumbu. Dinyalakan sepanjang bulan Ramadan di depan rumah-rumah warga. Tujuan tradisi ini adalah memberikan penerangan cahaya bagi masyarakat dalam menunaikan ibadah malam di masjid.
5. Madduppa Keteng di Sulawesi
Menuju ke Sulawesi tepatnya di Kabupaten Bone yang memiliki Tradisi bernama Madduppa Keteng. Berlangsung saat sahur pertama hingga hari ketiga Ramadan.
Masyarakat sekitar menyiapkan makanan berupa olahan sapi dan ayam, kemudian mengundang tokoh agama untuk didoakan. Kebiasaan ini telah turun temurun dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur datangnya bulan Ramadan.
6. Hadrat di Maluku
Kemudian menuju timur Indonesia di Maluku ada tradisi Hadrat, rutin dilaksanakan tiap tahun saat Ramadan pada malam-malam ganjil. Kegiatan ini dilakukan dua jam sebelum sahur dengan melantunkan zikir bersama iringan tabuhan rebana, keliling kampung. Tradisi ini bertujuan untuk melestarikan zikir dikalangan anak muda.
7. Bakar Batu di Papua
Terakhir ada tradisi Ramadan di Papua yaitu Bakar Batu yang dilakukan masyarakat Kampung Walesi dan Kampung Tulima di Lembah Baliem. Kegiatan ini adalah memasak daging ayam dengan batu-batu pada lubang tanah, Setelah itu dinikmati bersama-sama.
Merupakan wujud syukur umat muslim karena datangnya bulan suci Ramadan. Sekaligus bentuk silahturahmi antar umat beragama muslim serta kristiani.
Demikian ulasan tradisi bulan Ramadan di Indonesia, beragam dan unik. Salah satu kebudayaan yang harus tetap Teman Traveler lestarikan. Next