Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki kuliner khas daerahnya masing-masing. Kekayaan rempah yang menjadi bumbu dasar masakan Indonesia, membuat rasa masakan Indonesia meledak-ledak di lidah. Salah satunya adalah sate maranggi yang tidak lain adalah masakan khas dari kabupaten Purwakarta. Berkunjung ke Purwakarta jangan lupa untuk mencicipi sate yang satu ini, tapi apa bedanya ya sate maranggi dengan sate pada umumnya?
Baca juga : Rekomendasi Pantai di Wonogiri Jawa Tengah
Asimilasi Budaya Tiongkok dan Jawa
Walaupun memang memiliki rasa yang khas, ternyata sate maranggi adalah sebuah resep yang dimodifikasi dan disesuaikan dengan kultur di Indonesia. Menurut Chef Haryo Pramoe, dikutip dari kompas travel, sate maranggi adalah sebuah bentuk asimilasi dari Tiongkok dan Jawa. Pada mulanya sate yang tidak menggunakan saus kacang ini dibawa oleh para pendatang yang berasal dari Tiongkok dan menggunakan daging babi. Tapi seiring berjalannya kebudayaan Islam masuk di Indonesia, terutama pulau Jawa, penggunaan daging babi sebagai bahan dasar mulai diubah menjadi daging sapi atau kambing.
Perpaduan Rempah-Rempah Membuat Sate Maranggi Tetap Nikmat Tanpa Saus Kacang
Sate maranggi ini diolah dengan berbagai rempah sebagai bumbunya. Mulai dari bawang putih, bawang merah, ketumbar, hingga air asam dikombinasikan untuk dapat menemukan rasa sate maranggi yang pas. Tapi rempah yang telah dikombinasikan akan sia-sia apabila tidak bisa mengolahnya. Karena yang membuat sate maranggi bisa tetap nikmat tanpa saus kacang adalah proses perendaman daging dengan bumbu-bumbu atau biasa disebut marination. Selain memberikan rasa yang luar biasa, proses marination juga membuat daging menjadi lebih empuk.
Sate Maranggi Cibungur Jangan Sampai Terlewat
Sate maranggi memang banyak sekali ditemukan di Kabupaten yang berada di bawah pimpinan Dedi Mulyadi tersebut. Dari pedagang keliling, kaki lima, hingga berbagai macam restoran. Tapi, satu tempat yang menjual sate maranggi dan cukup terkenal ini adalah sate maranggi Cibungur. Warung sate maranggi ini telah berdiri sejak tahun 1985. Berlokasi di Jalan Nasional 4 Cibungur, di sini kamu bisa menikmati sate maranggi bersama nasi timbel dan juga es kelapa muda.
Indahnya Air Mancur Sri Baduga
Jika kamu berkunjung menuju Purwakarta pada akhir pekan, tengoklah air mancur yang memiliki pesona menkajubkan pada malam hari ini. Air mancur yang memiliki water fountain dan luas sebesar 3 hektar ini mendapat predikat sebagai air mancur terbesar di Asia Tenggara. Air mancur Sri Baduga ini adalah sebuah proyek pengembangan dari wisata Situ Bleud yang dibangun sejak tahun 2013 dan diresmikan pada tahap pertama di tahun 2014. Setiap malam minggu water fountain ini dimainkan mulai dari jam 19.30 hingga 22.00.
Pernah mencoba kuliner Kabupaten Purwakarta yang satu ini? Jangan lupa dicoba ya kalau traveling ke tetangga kota Bandung ini. Next