in , ,

Jalan-jalan ke War Museum Kamboja, Ada Tanah Ditanami Granat, Penasaran?

Menelurusi Sejarah di War Museum Kamboja

War Museum Kamboja
War Museum Kamboja (c) Helga Christina/Travelingyuk

Berkunjung ke Siem Reap, belum lengkap rasanya jika tidak melongok jejak sejarah Kamboja. Teman Traveler bisa melakukannya dengan mengunjungi War Museum. Hal menarik apa saja yang terdapat di sana? Yuk, simak bersama Teman Traveler.

Baca juga : Wonderloft Hostel, Akomodasi Keren Dekat Kota Tua Jakarta

Destinasi Hemat

Monumen di War Museum (c) Helga Christina/Travelingyuk

War Museum buka setiap hari, mulai pukul 08.00 hingga 17.30. Biaya masuknya USD 5 per orang. Oh ya, meskipun mata uang resmi Kamboja adalah riel, perekonomian penduduk di sini sehari-harinya menggunakan dollar Amerika Serikat. Hal ini bisa jadi pertimbangan Teman Traveler dalam menukarkan uang.

Sementara itu, cara terbaik menuju War Museum adalah menumpang tuk-tuk. Biasanya untuk sewa seharian akan dikenakan biaya USD 15 per tuk-tuk dan bisa dinaiki hingga empat orang. Cukup hemat bukan, Teman Traveler?

Sejarah Masa Lalu Kamboja

Alat-alat tempur peninggalan jaman perang (c) Helga Christina/Travelingyuk

War Museum berdiri pada 2001. Tempat ini merupakan satu-satunya museum yang fokus pada tema perang di Kamboja. Di sini Teman Traveler bisa melihat jejak sejarah negara bekas Kekaisaran Khmer ini, selama masa peperangan pada Abad ke-20.

Koleksi yang dipamerkan di War Museum Kamboja meliputi foto-foto dari masa perang, alat-alat tempur, baju bekas prajurit, tank T-54, serta helikopter Mil Mi 8 yang pernah mengudara selama Perang Dunia II.

Ditemani Guide

Alat tempur dari masa peperangan (c) Helga Christina/Travelingyuk

Teman Traveler dijamin bakal mendapat pengetahuan baru usai mengunjungi museum ini. Pasalnya kalian akan didampingi seorang guide. Pemandu yang jasanya disediakan secara gratis tersebut akan mengajak kalian berkeliling, menceritakan sejarah bangsa Kamboja dan menjelaskan beragam koleksi yang ada.

Sempat Hampir Tutup

Koleksi kendaraan dan alat perang (c) Helga Christina/Travelingyuk

Pada 2008, War Museum Kamboja sempat hampir tutup karena jumlah pengunjungnya kian menurun. Sempat ada pengembangan di 2013, meski dua tahun berselang kawasan wisata ini porak-poranda dihantam musibah angin tornado.

Memasuki 2016, mulai dilakukan usaha untuk merenovasi War Museum. Pada tahun 2018, museum resmi dibuka kembali dengan konsep anyar seperti sekarang.

Tanah Berisi Granat Aktif

Koleksi peledak (c) Helga Christina/Travelingyuk

Oh ya, ada satu hal unik di sini. Teman Traveler akan menemukan sepetak tanah yang tertutup bagi pengunjung. Usut punya usut, di dalamnya masih tertanam granat aktif. Wah, lumayan seram juga ya.

Terlepas dari itu, masih banyak keseruan yang bisa Teman Traveler lakukan di War Museum. Kalian bebas berfoto-foto sembari berpose memegang senjata kecil seperti M16 dan AK47. Namun hati-hati ketika memegang koleksi granat karena beberapa masih ada yang aktif.

Setelah puas mengunjungi museum, Teman Traveler bisa berburu oleh-oleh di toko suvenir. Di sini tersedia aneka barang unik bertemakan perang, seperti senjata dan mainan.

Itulah sedikit pengalaman saya mengunjungi War Museum Kamboja. Bagaimana Teman Traveler, ada yang tertarik untuk melihat langsung koleksi unik museum ini? Next

ramadan

Written by Helga Christina

Penulis adalah kontributor lepas di travelingyuk.com

Hotel Murah Sekitar Stasiun Pasar Turi Surabaya, Mulai 200 Ribuan Saja!

Soal UN “Zaky dan Safira” Bikin Netter Kesal, Ini Aktivitas yang Pas Untuk Tuangkan Amarahmu!