Kesempatan bertemu dengan salah satu founder Patjarmerah Windy Ariestanty merupakan hal yang menyenangkan. Wanita berambut pendek ini menceritakan perjalanan tujuan dari festival buku yang dilakoni bersama partnernya Irwan Bajang, yang dikenal dengan Patjar Merah. Teryata, tujuan dari pasar buku keliling ini adalah untuk membagikan wawasan literasi. Yuk, ikuti obrolan seru Travelingyuk bareng Windy!
Baca juga : Candi Cetho Karanganyar, Candi di Atas Awan yang Mengagumkan
Insipirasi dari Tokoh Patjar Merah
Bergelut selama 14 tahunan di dunia literasi, membuat Windy Ariestanty ingin membagikan kepada masyarakat luas di seluruh Indonesia mengenasi wawasan membaca.
Patjarmerah adalah sumber tokoh yang mendorongnya agar dapat mewujudkan impiannya tersebut. Nama Patjarmerah ditemukan dalam buku di mana dalam kisahnya diceritakan tokoh ini dapat menjadi berkat bagi banyak orang di mana pun saat masa penjajahan.
Tidak Ingin Dibilang Roadshow
Membuat sebuah acara atau kegiatan diakui olehnya memerlukan waktu yang lama, yaitu sekitar 3 sampai 4 bulan untuk persiapannya saja. Banyak hal perlu dilakukan seperti mencari tim, voluntir, tempat dan lain sebagainya.
Windy Ariestanty ingin agar pasar buku ini tidak hanya menjadi destinasi kunjungan biasa. Lebih dari itu, ia ingin agar seluruh masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk milenial dapat merasakan goals dari sirkus buku yang diusung ke beberapa daerah di Indonesia.
Penggemar Bakso
Tak disangka, wanita yang bergelut di dunia tulis menulis bertahun-tahun ini ternyata menggemari bakso Malang, lho. Oleh karena itu, Kota Malang menjadi salah satu tujuan sirkus bukunya.
Selain kuliner Malang yang memang menggoda, dukungan dan antusiasme masyarakat Kota Kembang pada festival pasar buku keliling ini juga menjadi alasan tersendiri. Lebih dari itu, ia ingin tempat yang usang seperti bekas bioskop misalnya, bisa kembali menjadi tempat yang ramai.
Suka Dengan Orang yang Seru
Buku adalah jendela dunia, termasuk di dalam bagiannya adalah literasi. Agar masyarakat dapat memahami dengan mudah makna literasi, Windy sapaan akrabnya, tidak ragu untuk menggaet beberapa narasumber yang seru lho. Pembicara pilihannya adalah orang yang asyik dan tidak terlalu serius dalam membawakan visinya.
Dengan begitu, Windy Ariestanty berharap agar visinya membawakan wawasan kepada masyarakat Indonesia dapat tercapai. Semangat milenial di berbagai wilayah Indonesia yang belum dijamah menjadi perhatian khusus bagi Windy.
Pesan untuk Teman Traveler melalui pasar buku keliling ini adalah “kalau mau belajar, traveling yuk!” Belajar tidak hanya melalui buku, melainkan mengeksplore kekayaan dunia adalah cara terbaik lainnya. Pastikan Teman Traveler nggak ketinggalan acara seperti Patjar Merah ini, ya. Next