Bojonegoro, wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Blora di Jawa Tengah dan diapit oleh 5 kabupaten lain di Jawa Timur yakni Tuban, Lamongan, Nganjuk, Madiun serta Ngawi. Praktis daerah ini tidak punya pantai yang jadi andalan wisata daerah-daerah lain yang berada baik di pesisir Pantura maupun selatan Jawa. Dengan begitu banyak traveler yang memandang sebelah mata kabupaten ini dan cenderung ogah menjadikannya sebagai destinasi traveling mereka.
Baca juga : Talaga Bodas Garut, Danau Indah di Puncak Gunung
Kabupaten Bojonegoro memang tidak menjadi salah satu daerah yang mengandalkan wisatanya sebagai pendongkrak ekonominya. Pun demikian bukan berarti disana tidak ada satupun tempat keren yang asyik untuk dikunjungi. Selama ini daerah yang memiliki julukan sebagai Kota Tayub ini memang mengandalkan berbagai kerajinan kayu jati sebagai produk utama mereka. Oleh sebab itu julukan sebagai Kota Jatipun turut melekat di kabupaten ini.
Di tambah kawasan di perbatasan dengan Blora yang dikenal sebagai penghasil minyak terbesar di Indonesia yaitu Blok Cepu juga turut andil menggerakkan ekonomi kota ini sebab beberapa daerah di perbatasan juga menjadi ladang minyak yang ditambang secara tradisional. Jika kamu penasaran tempat apa saja yang bisa dijadikan tujuan ngetrip di Bojonegoro, berikut Travelingyuk rangkum untuk kamu.
1. Bojonegoro Punya Api Abadi yang Tidak Kunjung Padam Yaitu Khayangan Api
Selain di Madura fenomena api abadi juga dapat kamu jumpai di Bojonegoro, namanya Khayangan Api. Traveler yang pergi ke kabupaten ini wajib hukumnya untuk mampir ke Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem untuk melihatnya. Konon api yang keluar dari dalam perut bumi ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit dan hingga kini tidak pernah padam.
Menurut penelitian, perut bumi yang ada di bawah api ini memang memiliki gas dan minyak bumi yang berlimpah yang kemudian merembes lewat celah-celah batu. Gas ini kemudian tersulut apai sehingga terciptalah api abadi. Namun menurut legenda api ini dinyalakan oleh seorang Mpu Supo, pembuat senjata untuk kerajaan Majapahit. Saat akan bertapa ia menyalakan api di batu yang ada di sebelah pertapaannya. Sejak saat itulah api tersebut tidak kunjung padam.
2. Alun-Alun Kabupaten Bojonegoro Menyimpan Batu Semar Yang Misterius
Alun-alun bisa jadi tujuan bersantai setiap kali kita singgah di sebuah kota. Demikian pula dengan alun-alun Bojonegoro, banyak warga dan traveler yang berkunjung ke sana terlebih setelah kawasan ini direnovasi dan ditambahkan sebuah batu prasasti yang punya sejuta cerita misteri.
Pemkab Bojonegoro beberapa waktu lalu memang memutuskan untuk menambahkan sebuah prasasti di alun-alun kota. Bukan patung bikinan manusia melainkan batu alami yang mereka bawa dari dalam hutan di Dusun Bendotan, Desa Krondonan, Kecamatan Gondang. Konon batu yang kemudian dinamakan Batu Semar ini punya cerita misteri yang berhubungan dengan penguasa Gunung Pandan yang dikenal warga dengan nama Eyang Gendro Sari.
Sebelum dipindahkan ke alun-alun, batu seberat 80 ton ini sering digunakan warga setempat sebagai tempat melakukan ritual setiap tanggal 1 Muharram. Kini batu berbentuk tokoh Semar dalam pewayangan Jawa ini menjadi landmark baru kota Bojonegoro yang melambangkan tekad untuk terus berkarya.
3. Bendungan Gerak, Obyek Wisata Alternatif Dengan Pemandangan Sungai Bengawan Solo
Wilayah Bojonegoro dilewati oleh aliran sungai Bengawan Solo. Di sana pula dibangun sebuah bendungan yang memiliki fungsi sebagai pengendali banjir, irigasi, penyedia air baku bagi industri dan rumah tangga dan juga digunakan sebagai alternatif destinasi wisata. Di samping itu, bendungan yang bernama Bendungan Gerak ini juga menjadi jembatan antara dua kecamatan yang terpisahkan oleh aliran sungai.
Bendungan Gerak terletak di antara dua daerah yang berbeda yakni desa Ngringinrejo, kecamatan Kalitidu dan desa Padang, kecamatan Trucuk. Keberadaan bendungan sangat membantu warga yang tinggal di dua desa tersebut lantaran mereka mendapatkan akses penghubung berupa jembatan yang memudahkan mobilisasi mereka. Bagi kaum muda, adanya bendungan menjadi salah satu tujuan ngetrip yang menarik. Mereka umumnya datang sore hari karena pamandangannya lebih cantik.
4. Menyambangi Waduk Peninggalan Belanda di Bojonegoro Lewat Waduk Pacal
Bojonegoro memiliki bangunan peninggalan Belanda, bukan benteng bukan pula bangunan perkantoran melainkan sebuah waduk. Adalah Waduk Pacal yang terletak 35 km ke arah selatan dari pusat kota atau tepatnya ada di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang. Waduk ini menjadi salah satu bangunan bersejarah berukuran raksasa yang ada di sana yang telah diresmikan sejak tahun 1933.
Pada tahun 2014 silam, waduk ini pernah jebol yang mengakibatkan krisis air di daerah sekitar waduk. Kamu tidak akan kesulitan untuk menemukan lokasi waduk ini sebab Waduk Pacal berada di pinggir jalan raya yang menghubungkan Bojonegoro dengan Nganjuk. Arsitekturnya sangat mencolok khas bangunan zaman Kolonial.
5. Bojonegoro Tak Punya Laut, Tapi Kalau Mau Snoekelingan Datang Saja ke Sendang Grogolan
Kabupaten Bojonegoro memang minus laut tapi tidak kurang tempat jika kamu mencari spot untuk snorkeling atau sekedar berenang. Kamu bisa datang ke Sendang Grogolan yang ada di desa Ngunut, kecamatan Dander. Sendang atau sumber air ini berada di tengah hutan wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro. Suasananya masih sangat alami dan direncanakan akan menjadi salah satu obyek wisata baru di sana.
Sendang ini memiliki air yang jernih dan yang paling penting meski musim kemarau debit air di sana tidak pernah kering atau pun berkurang. Sendang ini dikelilingi oleh pepohonan rindang yang membuatmu nyaman untuk berlama-lama di sana. Pengunjung juga bisa melakukan snorkeling seperti yang dilakukan traveler di atas. Walau bukan di laut tapi tetap keren.
6. Kota Ini Juga Punya Masjid Kubah Emas, Datang Saja Ke Masjid Al Birru Pertiwi
Masjid kubah emas tidak hanya ada di Depok saja, Bojonegoro juga memiliki masjid serupa. Meski ukurannya lebih kecil namun arsitektur khas Timur Tengah modern ini cukup menarik perhatian. Adalah Masjid Al Birru Pertiwi di Desa Dander, Kecamatan Dander, sebuah masjid yang memiliki kubah berwarna emas mencolok.
Masjid ini memiliki tiga lantai yang masing-masing memiliki fungsi sendiri. Lantai dasar digunakan sebagai ruangan pertemuan serba guna sedangkan untuk beribadah ada di lantai 2 untuk jemaah pria dan lantai 3 untuk jemaah putri. Ke depan masjid ini akan dijadikan sebagai tempat pondok pesantren sekaligus pengembangan agama Islam.
7. Kelenteng Hok Swie Bio, Bisa Foto-Foto Seperti di Negeri China
Rumah ibadah untuk warga Tionghoa selalu menarik untuk dijadikan background fotografi. Sebab arsitekturnya yang dibuat mirip dengan bangunan China membuat kita seperti sedang berada di Negeri Tirai Bambu sungguhan.
Kalau di Bojonegoro kamu bisa berkunjung ke Klenteng Hok Swie Bio yang terletak di Sekaran. Seperti biasanya kelenteng ini didominasi dengan cat warna merah berdekorasi patung naga. Selain menjadi destinasi wisata religi bagi warga Tionghoa, kelenteng ini juga bisa disinggahi traveler lain yang ingin mengambil gambar-gambarnya.
Ternyata Bojonegoro punya tempat-tempat keren kan? Buat kamu traveler asli kota ini yang suka menjelajah bisa ikutan sharing tempat-tempat lain yang belum disebutkan Travelingyuk. Caranya dengan mengisi kolom komentar. Next