Usai mengelilingi kompleks Candi Arjuna, lanjutkan perjalanan ke Kawah Sikidang yuk di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara. Teman Traveler bisa menyaksikan kawah berlumpur yang meletup-letup dari jarak yang amat dekat.
Baca juga : Rally Parangtritis-Dakar, Berburu Lembayung Senja di Bibir Pantai
Namun jangan khawatir, meskipun aktif, aktivitas vulkanik di pegunungan Dieng yang satu ini ramai dikunjungi wisatawan. Bagaimana keseruan berkunjung ke Kawah Sikidang, Dieng, berikut cerita lengkapnya.
Aktivitas Vulkanik Kawah Sikidang
Kawah Sikidang berada di daratan yang cukup datar sehingga mudah dijangkau penduduk maupun wisatawan. Tak perlu berjalan jauh, tempat parkir berada tepat di pintumasuk. Setelah itu, Teman Traveler hanya perlu berjalan menjadi sekitar 200 meter untuk sampai di bibir kawah utama.
Saat pertama kali menginjakkan kaki di area tersebut, suasana akan berubah total. Warna putih menyelimuti seluruh pandangan. Tanah di sekitar kawah memang berwarna putih akibat kandungan sulfur yang tinggi. Sementara itu, bau gas juga langsung tercium pekat. Di puncak, tepat di kawah utama terlihat gas belerang yang menyemburkan asap ke udara.
Suhu kawah utamanya mencapai 80 derajat celcius. Asap belerangnya selalu mengepul dan dengan cepat menyebar terbawa angin. Demi keamanan, setiap pengunjung harus mengenakan masker. Jika tidak membawa dari rumah, banyak penjual yang menawarkan masker sederhana dengan harga terjangkau.
Suhu yang tinggi juga dimanfaatkan penduduk sekitar dengan menjual telur ayam. Uniknya, pengunjung dapat merebus telur tersebut di air mendidih yang muncul ke permukaan sekitar kawah. Bahkan, ada seorang warga lokal yang menggunakan kayu-kayu pancing untuk merebus di kawah utama. Sedikit ngeri sih, namun banyak pengunjung yang tertarik mencobanya.
Tersedia Photobooth di Setiap Sudut
Kawah Sikidang di daerah wisata Dieng Plateau buka untuk umum setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga 16.00 WIB. Ada tiket terusan dari Kompleks Candi Arjuna bagi Teman Traveler yang ingin berhemat.
Karena belum dikelola secara serius oleh pemerintah, banyak penduduk
setempat memanfaatkan area wisata untuk memasang spot berfoto.
Beberapa diantaranya adalah foto bersama burung hantu dengan latar belakan Kawah Sikidang, rumah kayu, berbagai tulisan unik, ayunan, tempat duduk, balai-balai, dan aneka titik menarik lainnya. Biasanya, pemilik booth akan memberikan tarif tertentu dan berbeda harga. Namun ada pula yang menerima imbalan seikhlasnya.
Aktivitas Menarik Lainnya
Selain berfoto dan mengunjungi kawah utama, Teman Traveler bisa bermain sepeda motor croos, ATV, hingga berkuda. Tersedia pula flying fox, namun aktivitas ini sangat tidak disarankan. Sebab, di wilayah yang memiliki kandungan belerang tinggi dikhawatirkan akan menimbulkan korosi pada sling lintasan. Pemerintah setempat masih berbenah untuk menyikapi kondisi tersebut.
Oleh-Oleh Khas Dieng
Banyak oleh-oleh dijual antara lain bunga Edelweis, kaos, topi, penutup kepala, aneka pernak-pernik, dan olahan makanan. Salah satu yang
unik khas Dieng yaitu buah Carica. Masuk ke dalam golongan pepaya, buah ini bisa dimakan langsung ketika masak. Rasanya sedikit masam bercampur manis . Namun, Teman Traveler bisa membawa oleh-oleh berupa olahan Carica dalam bentuk sirup.
Satu botol besar harganya Rp.15.000, sementara yang kecil dijual Rp.10.000 ber bungkus yang isinya 6 cup. Jajanan di daerah Kawah Sikidang maupun kompleks Candi Arjuna tergolong murah. Jika sudah turun gunung, toko-toko souvenir menjualnya dengan harga dua kali lipat. Jadi, lebih baik beli saat di area
wisata ya.
Bagaimana, apakah Teman Traveler tertarik berwisata ke Kawah Sikidang di kawasan Dieng Plateau? Menurut legenda, tempat tersebut diberi nama sesuai kisah Ratu Dewi Shinta dan Raja Kidang. Ada pula yang menyebutkan bahwa kawah di sana mengalami perpindahan setiap 4 tahun sekali, seolah melompat-lompat seperti hewan Kijang/Kidang. Ingin menyaksikan fenomena ini secara lansung? Yuk traveling ke
Dieng.