Indonesia terkenal dengan kekayaan budaya yang melimpah ruah. Tapi tahukah kalian bahwa bangsa ini juga menyimpan deretan ritual adat terekstrem? Mulai dari melukai, memotong anggota tubuh, hingga ‘membangunkan’ jenazah, semuanya ada!
Baca juga : Deretan Bangunan Instagramable Singkawang, Bikin Sosmedmu Tambah Keren
Bagi Teman Traveler yang tidak tahan pasti akan bergidik ngeri. Namun ada makna filosofis dibaliknya, loh! Berikut ulasan selengkapnya!
1. Pasipiat Sot, Mentawai
Bagi beberapa suku di dunia, gigi runcing menjadi simbol kecantikan yang wajib dipertahankan. Salah satunya yang akan kita bahas adalah Suku Mentawai di Sumatera. Selain gemar merajah tubuh dengan tato adat, bagi para wanita, mengerik gigi adalah sebuah hukum yang harus dijalankan.
Dengan menggunakan kayu atau besi khusus, gigi akan dikerik hingga membentuk ujung yang runcing. Bagi Suku Mentawai, gigi runcing akan menambah aura kecantikan bagi wanita dewasa. Ini sebabnya ritual adat ini tetap berkembang lestari hingga sekarang.
2. Debus, Banten
Pernahkah Teman Traveler mendengar ritual debus? Tradisi ini memang masih dilestarikan di beberapa wilayah Indonesia, namun yang paling terkenal adalah Banten.
Kesenian ini berawal pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin pada abad-16. Tujuannya adalah untuk melindungi diri dari serangan penjajah yang siap menyerang warga lokal dengan senjata yang mereka punya. Alhasil, siapapun yang memiliki ilmu ini akan kebal dari pisau, tombak, air keras, dan benda-benda tajam lainnya.
Saat ini, ritual adat ini digunakan sebagai hiburan masyarakat. Selain itu, aksi debus juga diselenggarakan dalam mempromosikan budaya etnik.
3. Pukul Sapu, Maluku Tengah
Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1646. Pelaksanaannya biasanya sekitar 7 hari setelah Lebaran berlangsung. Dalam bahasa daerah Morella, masyarakat menyebutnya ‘Palasa’ atau ‘Baku Pukul Manyapu’, yang berarti saling memukul dengan sapu lidi.
Tradisi ini dipakai sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan masyarakat Desa Mamala dan Morella di Maluku. Biasanya ritual adat ini dipertunjukan oleh 2 kelompok pemuda yang masing-masing berjumlah 20 orang. Setelah itu mereka akan saling memukul antar kelompok dengan sapu lidi dari pohon enau sepanjang 1,5 meter.
Oh iya, pesertanya diwajibkan menggunakan ikat kepala untuk menutupi telinga agar terhindar dari sabetan lidi. Hanya bagian dada dan perutlah yang boleh dipukul.
4. Ma’nene, Toraja
Tradisi asal Toraja yang satu ini sudah terkenal hingga pelosok dunia karena keunikannya yang anti mainstream. Dalam ritual adat ini, masyarakat akan mengeluarkan jenazah anggota keluarganya dari peti, lalu membersihkan dan memandikannya serta memakaikan pakaian baru. Setelah berfoto bersama, jenazah kembali dimasukkan ke dalam peti.
Ritual ini mempunyai makna yang luar biasa indah, yaitu mencerminkan pentingnya tali kekeluargaan dan persaudaraan, khususnya bagi mereka yang telah wafat terlebih dahulu. Tradisi ini juga dipakai sebagai ajang memperkenalkan generasi sekarang dengan kakek dan nenek moyang.
5. Ikipalin, Papua
Masyarakat suku Dani di Papua memiliki cara yang terbilang ekstrem dalam mengekspresikan duka cita mereka, yaitu dengan memotong salah satu ruas jarinya. Kenapa demikian? Karena bagi suku ini, keluarga adalah segala-galanya. Apabila kehilangan salah satu anggotanya seperti kehilangan sebagian unsur kehidupan.
Nah, tradisi yang punya nama lain ‘Ikipalin’ ini hanya dilakukan para wanita saja. Cara memotongnya pun tak kalah ekstrem, entah dengan menggunakan pisau atau malah digigit hingga putus. Semua ini dilakukan demi kesetiaan pada anggota keluarga mereka.
Itulah tadi deretan ritual adat terekstrem yang tersebar di Indonesia. Bagaimana pendapat Teman Traveler? Next