KMP Ihan Batak, hadir sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap pariwisata di Sumatera Utara, khususnya Danau Toba. Dengan menyandang status sebagai danau vulkanik terluas di dunia, Toba punya potensi alam yang terlalu besar untuk diabaikan. Kapal motor penyeberangan terbesar dan pertama ini pun, diciptakan. Seperti apa persisnya dan mulai kapan kapal ini bisa digunakan? Berikut penjelasannya!
Baca juga : Potret Bromo Buat Jiwa Bergetar Ingin Menyambar!
1. Bentuk Pengembangan Pariwisata di Danau Toba
Keseriusan pemerintah untuk bantu mengembangkan potensi pariwisata di Danau Toba terwujud dengan launching-nya KMP Ihan Batak awal September 2018 lalu. Sampai saat ini, persiapan sudah masuk dalam tahap penyelesaian. Direktur Utama Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba, Arief Prasetyo, mengatakan bahwa Ihan Batak akan bantu memudahkan akses penyebrangan dari dan menuju Kabupaten Samosir. Secara tidak langsung, ini juga akan menjadi bentuk dukungan bagi potensi pariwisata yang ada di sana, termasuk Danau Toba.
2. Spesifikasi Ihan Batak
Kapal bertonase besar ini, merupakan kapal feri jenis Ro-Ro. Yaitu sebuah kapal dengan sistem roll on-roll off. Berdasarkan sistem tersebut, kapal ini dilengkapi dengan pintu rampa atau pintu masuknya kendaraan yang terhubung dengan moveable bridge ke dermaga. Ia juga dilengkapi dengan dua mesin induk Yanmar 6AYM-Wet. Kapal jenis Ro-Ro merupakan kapal pilihan yang banyak digunakan di perairan Jawa dengan Bali, Jawa dengan Madura dan Jawa dengan Sumatera.
3. Kapasitas Ihan Batak
Dibuat di Cirebon oleh sekitar 160 anak negeri, KMP Ihan Batak dapat menampung hingga 280 penumpang. Lebih besar tujuh kali lipat daripada KMP Sumut I dan II yang sudah lebih dulu beroperasi pada 2010 lalu.
Selain dapat mengangkut 280 penumpang, kapal motor penyebrangan dengan volume 300 GT (gross tonage) ini juga dapat menampung 30 jenis kendaraan roda empat dan 6 bus besar dengan taksiran berat masing-masing adalah 20 ton. Tidak heran jika sejauh ini ia ditasbihkan sebagai kapal penyebrangan terbesar dan pertama di Danau Toba.
4. Beroperasi pada Desember 2018
PT. Dok Bahari Nusantara, selaku pihak yang memproduksi KMP Ihan Batak, membutuhkan waktu selama kurang lebih 15 bulan. Proses pembuatan terhitung dari Agustus 2017 hingga November 2018. Meski sudah diluncurkan awal September lalu, ia baru mulai bisa beroperasi pada Desember mendatang, tepatnya pada saat libur Natak dan Tahun Baru. Nantinya, kapal ini akan melayani rute penyebrangan dari Pelabuhan Ajibata di Kabupaten Tobasa menuju Pelabuhan Ambarita di Samosir.
Nah! Dengan hadirnya KMP Ihan Batak, Teman Traveler akan semakin mudah menjelajah Samosir, Danau Toba dan sekitarnya. Akan ada lebih banyak juga potensi alam, budaya dan kesenian yang dapat disaksikan. Seru ya! Siapa yang sudah nggak sabar nunggu kapal ini berlayar?! Next