Meski catatan sejarah memberikan lembaran yang lebih didominasi oleh pejuang dari kaum adam, tetapi sejatinya dari kaum hawa pun terdapat geliat perjuangan yang membara. Bukti keikutsertaan perjuangan wanita bisa Teman Traveler saksikan di Museum Pergerakan Wanita Indonesia. Yuk simak ulasan tentang keberadaan Museum ini.
Baca juga : Indahnya Memandang Sunset dari 4 Pantai di Jogja Ini
Tonggak Berdirinya Museum
Museum Pergerakan Wanita Indonesia merupakan sebuah monumen untuk mengenang kembali perjuangan wanita pada masa lampau. Museum ini tersebut menjadi bagian dari Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia.
Museum tersebut berada di Balai Srikandi yang berfungsi sebagai wadah pengetahuan mengenai sejarah perjuangan wanita Indonesia. Semula, untuk memperingati seperempat abad usia Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia yang jatuh pada 22 Desember 1953.
Maka dibangunlah Gedung Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia ‘Mandala Bhakti Wanitatama’ tersebut.
Koleksi Seragam
Memasuki ruangan, Teman Traveler bakal disuguhkan beberapa koleksi menarik salah satunya adalah seragam yang digunakan oleh pejuang wanita kala itu. Seragam-seragam tersebut terawat rapi di lemari kayu. Uniknya beberapa desain seragam masih digunakan sampai saat ini.
Koleksi-koleksi seragam di Museum ini diantaranya adalah seragam persatuan wanita UGM, ikatan bidan Indonesia, syarikat Islam, persatuan istri dokter hewan Indonesia, PWRI, PERIP, Jala Senastri, hingga persatuan istri tentara.
Koleksi Peralatan Masa Perjuangan
Sebagai bekas wisma yang berfungsi untuk tempat para wanita mengenyam pendidikan maupun pergerakan, Museum ini menyimpan beberapa koleksi peralatan yang digunakan pada masa perjuangan.
Koleksi tersebut tersimpan rapi di lemari kayu. Diantara koleksi tersebut adalah peralatan dapur, sepatu tentara wanita, mesin jahit hingga mesin tik.
Koleksi Souvenir
Pergerakan wanita Indonesia kala itu bahkan telah dikenal di belahan dunia. Hal tersebut dalam sejarah ditulisan dengan adanya perwakilan pergerakan wanita yang ikut serta dalam membangun relasi dengan negara lain.
Begitupun sebaliknya. Beberapa koleksi lainnya adalah dalam bentuk cinderamata dari beberapa negara seperti kain hias bergambar pagoda dari tamu kenegaraan ketua Komite The China Woman’s Organization pada tahun 1992.
Diorama Perjuangan Wanita
Di Museum Pergerakan Wanita Indonesia terdapat empat diorama yang menggambarkan peran wanita pada masa perjuangan. Salah satunya adalah diorama ketika toko emansipasi wanita, R.A Kartini memberi pelajaran membaca dan menulis pada para wanita.
Terdapat Perpustakaan
Museum sebagai salah satu sumber sejarah. Hal tersebut tak bisa dimungkiri. Di Museum Pergerakan Wanita Indonesia, Teman Traveler bakal diajak untuk mengenang kembali situasi dan mengambil pelajaran dibalik perjuangan wanita Indonesia.
Nah, selain pengetahuan dari sisi koleksi, Museum ini juga memiliki perpustakaan. Perpustakaan tersebut bisa menjadi rujukan Teman Traveler yang ingin mengulik lagi sejarah, khususnya pergerakan wanita Indonesia.
Nyatanya wanita memiliki andil dalam masa perjuangan memerdekakan bangsa Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dengan terpilihnya beberapa tokoh wanita sebagai pahlawan nasional.
Kisah perjuangan lainnya bisa Teman Traveler lihat langsung di Museum ini yang berada di lokasi strategis yaitu Jl. Laksda Adisucipto No.88 Kota Jogja.
Demikin ulasan Museum Pergerakan Wanita Indonesia. Teman Traveler yang ingin mengisi liburan dengan wisata sejarah bisa datang ke museum ini. Jadi tertarik berkunjung ke sana? Next